Pemerintah Memperlebar Defisit Anggaran 2026, Ekonom Ingatkan Risikonya
JAKARTA. Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR sepakat mengerek defisit Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 sebesar Rp 689,1 triliun, setara 2,68% produk domestik bruto (PDB). Angka ini melebar dari usulan awal yang sebesar Rp 638,8 triliun, setara 2,48% dari PDB.
Peningkatan defisit tersebut sejalan dengan kesepakatan pemerintah dan Banggar DPR mengerek target belanja negara sebesar Rp 56,2 triliun menjadi Rp 3.842,7 triliun di RAPBN 2026. Perinciannya, pertama, belanja pemerintah pusat naik Rp 13,2 triliun jadi Rp 3.149,7 triliun. Kedua, transfer ke daerah (TKD) naik Rp 43 triliun menjadi Rp 693 triliun
|
Usulan Revisi Postur APBN 2026 |
||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
Uraian (Rp triliun) |
|
2026 |
||||||
Ini Artikel SpesialAgar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan. Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan GoogleGratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran. Kontan Digital Premium AccessBusiness Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari Rp 120.000Business InsightHanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan Berita Terbaru
| Minggu, 02 November 2025 | 13:00 WIB
Melahap Cuan dari Bisnis Parkir yang Tak Pernah TidurDengan jumlah kendaraan beredar yang masih tinggi, bisnis ruang parkir masih sangat menjanjikan.
| Minggu, 02 November 2025 | 12:05 WIB
Saham TBIG Melonjak Usai Rilis Kinerja Kuartal III-2025, Investor Harap Berhati-hatiBuyback dengan anggaran maksimal Rp 360 miliar dipandang dapat memberikan dukungan jangka pendek bagi harga saham TBIG.
| Minggu, 02 November 2025 | 11:00 WIB
Divestasi Aset Jadi Tumpuan Kimia Farma (KAEF) Tekan Utang dan Perbaiki Arus KasDalam jangka pendek sentimen rencana divestasi bisa direspons positif karena meningkatkan kepercayaan investor.
| Minggu, 02 November 2025 | 09:57 WIB
IHSG Cetak Rekor Oktober 2025: Sektor Properti Melesat 14,60%IHSG Oktober 2025 capai rekor baru! Pelajari saham pendorong kenaikan, sektor properti melesat, sementara teknologi dan keuangan melemah.
| Minggu, 02 November 2025 | 09:00 WIB
Diversifikasi, Warisan Jangan Cuma Rumah atau TanahHarta waris bisa beragam. Bukan cuma properti atau tanah. Simak strategi menyiapkan warisan yang likuid.
| Minggu, 02 November 2025 | 08:20 WIB
Kisah Budiasto Kusuma Menyetel Transformasi Bisnis RitelDemi membantu usaha keluarga, dia pun ikut berbagai pelatihan seperti Brevet AB perpajakan hingga mendalami pengetahuan tentang ekspor dan impor.
| Minggu, 02 November 2025 | 07:35 WIB
Seluk Beluk Exchange Traded Fund di Tahun 2025ETF memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu instrumen investasi yang diminati investor-investor di Indonesia di masa yang akan datang
| Minggu, 02 November 2025 | 07:20 WIB
Ingat! Disiplin Trading Kripto Big Caps di Pasar yang Masih RiskanBitcoin cs bergerak liar, belakangan. Begini tips menyeleksi aset kripto supaya bisa tetap cuan, alih-alih boncos!
| Minggu, 02 November 2025 | 07:00 WIB
Bikin Desain Berkualitas Makin Gampang dengan AIKini semua orang bisa menciptakan desain lebih cepat dengan aplikasi desain yang dilengkapi teknologi AI atau artificial intelligence.
| Minggu, 02 November 2025 | 06:33 WIB
Volume Produksi dan Penguatan Harga CPO Memoles Kinerja AALIAALI membukukan pendapatan bersih Rp 22,11 triliun per kuartal III-2025, naik 35,8% secara tahunan atau year on year (yoy). Terpopuler | ||||||||
