Pemerintah Memperlebar Defisit Anggaran 2026, Ekonom Ingatkan Risikonya

JAKARTA. Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR sepakat mengerek defisit Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 sebesar Rp 689,1 triliun, setara 2,68% produk domestik bruto (PDB). Angka ini melebar dari usulan awal yang sebesar Rp 638,8 triliun, setara 2,48% dari PDB.
Peningkatan defisit tersebut sejalan dengan kesepakatan pemerintah dan Banggar DPR mengerek target belanja negara sebesar Rp 56,2 triliun menjadi Rp 3.842,7 triliun di RAPBN 2026. Perinciannya, pertama, belanja pemerintah pusat naik Rp 13,2 triliun jadi Rp 3.149,7 triliun. Kedua, transfer ke daerah (TKD) naik Rp 43 triliun menjadi Rp 693 triliun
Usulan Revisi Postur APBN 2026 |
||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Uraian (Rp triliun) |
|
2026 |
||||||
Ini Artikel SpesialAgar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan. Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan GoogleGratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran. Kontan Digital Premium AccessBusiness Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari Rp 120.000Business InsightHanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan Berita Terbaru![]()
| Jumat, 19 September 2025 | 08:06 WIB
Pemulihan Harga Komoditas di Semester Kedua Mendorong Saham Emiten EnergiKenaikan harga saham emiten di sektor energi lebih merepresentasikan ekspektasi investor terhadap prospek jangka menengah-panjang, ![]()
| Jumat, 19 September 2025 | 08:05 WIB
Paperocks Indonesia (PPRI) Prediksi Kinerja Tahun Ini Tak Sesuai Target AwalFaktor utama yang menekan laju industri kemasan adalah melemahnya daya beli akibat penurunan permintaan, ditambah maraknya pemain baru. ![]()
| Jumat, 19 September 2025 | 08:02 WIB
Permintaan Masih Lesu, Pemulihan Kinerja Semen Indonesia (SMGR) Diproyeksi LambatEfek berbagai stimulus di sektor properti yang digelontorkan pemerintah tidak akan instan ke industri semen. ![]()
| Jumat, 19 September 2025 | 07:45 WIB
Aturan TKDN Baru Berpotensi Mendongkrak Investasi Motor ListrikRegulasi ini memberikan insentif berupa tambahan nilai TKDN minimal 25% bagi perusahaan yang membenamkan investasi di dalam negeri. ![]()
| Jumat, 19 September 2025 | 07:43 WIB
Pasar Obligasi Menyambut Penurunan Suku Bunga Bank SentralPelaku pasar fokus mencermati sejauh mana pelonggaran moneter akan mempengaruhi likuiditas dan harga obligasi dalam beberapa minggu mendatang. ![]()
| Jumat, 19 September 2025 | 07:41 WIB
The Fed Pangkas Suku Bunga, Indonesia Bukan Tujuan Prioritas Aliran Modal AsingSejak Juli 2025 sampai pertengahan September 2025 sudah tercatat arus masuk dana asing bersih ke SBN. ![]()
| Jumat, 19 September 2025 | 07:20 WIB
Sektor Pertambangan Melicinkan Bisnis PelumasPotensi pasar pelumas di Indonesia masih menjanjikan. Maka tak heran apabila sejumlah produsen terus melicinkan ekspansi bisnis pelumas. ![]()
| Jumat, 19 September 2025 | 07:14 WIB
Profit Taking di Bursa Saham Berpotensi BerlanjutPemicu pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah aksi sell on news tentang pemangkasan bunga acuan The Fed. ![]()
| Jumat, 19 September 2025 | 07:08 WIB
DSSA Terbitkan Surat Utang Rp 1,5 Triliun untuk Bayar Utang dan Ekspansi Data CenterSebagian dana sukuk akan digunakan untuk ekspansi bisnis yang berfokus pada pengembangan pusat data (data center) SSDP. ![]()
| Jumat, 19 September 2025 | 07:08 WIB
Pergerakan Kurs Rupiah Hari Ini, Jumat (19/9) Bisa Melemah LagiSeharusnya kebijakan pemangkasan suku bunga bisa melemahkan dolar AS.Namun, pasarmengantisipasi langkah ini, dolar AS justru merangkak naik Terpopuler |