Pemerintah Memperlebar Defisit Anggaran 2026, Ekonom Ingatkan Risikonya
JAKARTA. Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR sepakat mengerek defisit Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 sebesar Rp 689,1 triliun, setara 2,68% produk domestik bruto (PDB). Angka ini melebar dari usulan awal yang sebesar Rp 638,8 triliun, setara 2,48% dari PDB.
Peningkatan defisit tersebut sejalan dengan kesepakatan pemerintah dan Banggar DPR mengerek target belanja negara sebesar Rp 56,2 triliun menjadi Rp 3.842,7 triliun di RAPBN 2026. Perinciannya, pertama, belanja pemerintah pusat naik Rp 13,2 triliun jadi Rp 3.149,7 triliun. Kedua, transfer ke daerah (TKD) naik Rp 43 triliun menjadi Rp 693 triliun
|
Usulan Revisi Postur APBN 2026 |
||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
Uraian (Rp triliun) |
|
2026 |
||||||
|
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah Berlangganan? Masuk
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama dan gunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Business Insight
Artikel pilihan editor Kontan yang menyajikan analisis mendalam, didukung data dan investigasi.
Kontan Digital Premium Access
Paket bundling Kontan berisi Business Insight, e-paper harian dan tabloid serta arsip e-paper selama 30 hari.
Masuk untuk Melanjutkan Proses Berlangganan
Berita Terbaru
| Senin, 15 Desember 2025 | 15:03 WIB
Racik Portofolio Reksadana, Optimalkan Penguatan Aset BerisikoPara fund manager lebih optimistis menghadapi 2026. Simak strategi portofolio yang disiapkan demi rapor reksadana lebih apik!
| Senin, 15 Desember 2025 | 10:00 WIB
Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non FundamentalReli saham TRIN terpicu kehadiran Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai calon pemegang saham strategis dan Komisaris Utama.
| Senin, 15 Desember 2025 | 09:12 WIB
Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga LingkunganSebagai investor dan pengelola dana yang rasional maka konsep ESG investing akan sangat penting diperhatikan.
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:49 WIB
Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir TahunKorporasi getol meluncurkan obligasi bertema ESG di tahun ini. Nilai penerbitannya melampaui tahun 2024 lalu.
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:36 WIB
Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen AlphaNamun dalam pemilihan investasi, investor hendaknya tetap memperhatikan faktor risiko yang harus ditanggung.
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:32 WIB
ESG & Keberlanjutan HMSP: Mengepul Dengan Produk Bebas AsapIsu kesehatan dan dampak sosial melekat di perusahaan rokok. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) terus bertransisi untuk mengatasi isu tersebut.
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:23 WIB
Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi MenguatBI mencatat, pada periode 8 hingga 11 Desember 2025, nonresiden beli neto sebesar Rp 1,14 triliun di pasar saham dan Rp 2,85 triliun di pasar SBN
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:17 WIB
Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPIKinerja keuangan emiten peritel seperti AMRT, ACES, dan MAPI diprediksi bisa membaik di kuartal IV-2025.
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB
Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk BaruPerusahaan akan menambah lini produk baru berupa outdoor furnitur dari salah satu nama beken asal Italia.
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:55 WIB
Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRINEkspansi bisnis keluarga Prabowo diterjemahkan pasar sebagai sinyal arah kebijakan ekonomi masa depan. Terpopuler | ||||||||
