Pemerintah Menggali Utang Baru Rp 483,6 Triliun hingga November Tahun Ini

Jumat, 13 Desember 2024 | 05:27 WIB
Pemerintah Menggali Utang Baru Rp 483,6 Triliun hingga November Tahun Ini
[ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri) dan Thomas A.M Djiwandono (kanan) memberikan keterangan pers APBN KiTa di Jakarta, Rabu (11/12/2024). Sri Mulyani melaporkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp401,8 triliun atau 1,81 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) per November 2024. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.]
Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih rajin mengeduk utang baru. Kementerian Keuangan mencatat, realisasi pembiayaan utang atau penarikan utang baru hingga akhir November 2024 senilai Rp 483,6 triliun. Angka ini setara 74,6% dari target penarikan utang 2024 yang sebesar Rp 648,1 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono memerinci, dari total utang tersebut, penerbitan surat berharga negara (SBN) neto sebesar Rp 437,2 triliun. Angka itu setara 65,6% terhadap target di anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024 atau tumbuh tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 292,5 triliun.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Menyoal Urgensi Indikator GNI per Kapita
| Senin, 06 Oktober 2025 | 04:38 WIB

Menyoal Urgensi Indikator GNI per Kapita

Kualitas pertumbuhan ekonomi semestinya diukur dari produktivitas, nilai tambah industri, pemerataan pendapatan serta penguatan daya beli.

Pasar Kendaraan Masih Lemas, Multifinance Terpincut Bisnis Kredit Emas
| Senin, 06 Oktober 2025 | 04:15 WIB

Pasar Kendaraan Masih Lemas, Multifinance Terpincut Bisnis Kredit Emas

Pelaku industri pembiayaan terus mencari alternatif menghadapi kondisi pasar otomotif yang masih belum menunjukkan perbaikan. 

Survei KOTAN: Lihat Situasi Ekonomi, Petinggi Perusahaan Tahan Ekspansi di Kuartal IV
| Senin, 06 Oktober 2025 | 03:24 WIB

Survei KOTAN: Lihat Situasi Ekonomi, Petinggi Perusahaan Tahan Ekspansi di Kuartal IV

Survei Keyakinan CEO Indonesia: Pebisnis berharap situasi politik kondusif dan belanja pemerintah berjalan efektif di kuartal IV-2025​.

Rampungkan Proyek Ballroom Amaris Gorontalo, ESTA Masuk ke Bisnis Binatu
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 17:38 WIB

Rampungkan Proyek Ballroom Amaris Gorontalo, ESTA Masuk ke Bisnis Binatu

Manajemen ESTA melihat peluang besar di Gorontalo, sebagai wilayah dengan potensi besar yang masih belum tergarap maksimal.

Melihat Potensi Kripto Meme Coin di Bulan Oktober Panca Harganya Melambung Tinggi
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 17:20 WIB

Melihat Potensi Kripto Meme Coin di Bulan Oktober Panca Harganya Melambung Tinggi

Meme coin biasanya lahir dari tren internet, hingga budaya populer sehingga pergerakannya banyak ditentukan oleh hype di media sosial.

Kinerja Delapan Bulan Bikin Prospek Saham BTPS Kian Menarik
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 16:24 WIB

Kinerja Delapan Bulan Bikin Prospek Saham BTPS Kian Menarik

Tekanan terhadap NIM masih akan berlanjut pada kuartal III tahun ini, terutama di bulan September, seiring dengan beban likuiditas tambahan.

Beda Arah TLKM dan WIFI Usai Pengumuman Verifikasi Lelang Frekuensi 1,4 GHz
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 15:58 WIB

Beda Arah TLKM dan WIFI Usai Pengumuman Verifikasi Lelang Frekuensi 1,4 GHz

Bagi TLKM yang sudah berstatus big caps, tambahan spektrum dinilai tidak banyak mengubah fundamental bisnis yang sudah kuat.

Beda Arah Harga Saham dan Komoditas Nikel
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 14:43 WIB

Beda Arah Harga Saham dan Komoditas Nikel

Kendati harga nikel menurun, penguatan harga saham emiten nikel didorong oleh kinerja fundamental emiten yang membaik

Jaring 1.000 Pemesanan Mobil Listrik Xpeng, Simak Prospek Saham ERAL
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 14:38 WIB

Jaring 1.000 Pemesanan Mobil Listrik Xpeng, Simak Prospek Saham ERAL

PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) mencatatkan hampir 1.000 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) untuk dua model mobil listrik Xpeng.

Rela Antri Demi Mengoleksi Kepingan Emas
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 13:00 WIB

Rela Antri Demi Mengoleksi Kepingan Emas

Investasi emas kian naik daun. Harga yang terus berkilau menjadi daya tarik bagi orang yang rela berbondong-bondong antri pembelian emas.

INDEKS BERITA

Terpopuler