Pemerintah Siapkan PPKM Darurat, Pasar Saham Tidak Takut

Rabu, 30 Juni 2021 | 05:05 WIB
Pemerintah Siapkan PPKM Darurat, Pasar Saham Tidak Takut
[]
Reporter: Dityasa H. Forddanta, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat demi mengendalikan lonjakan kasus Covid-19. Beleid PPKM Darurat dinilai lebih ketat ketimbang PPKM mikro yang diterapkan selama ini (lihat tabel).

Sebagai gambaran, tahun lalu pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menahan laju kasus Covid-19. Penerapan PSBB kala itu relatif  berdampak besar bagi ekonomi dan membuat pasar saham dalam negeri babak belur.

Kali ini, pelaku pasar sudah lebih siap menghadapi PPKM Darurat. "Pasar sudah memperhitungkan risiko, termasuk pembatasan aktivitas sosial lebih ketat," tulis Erwan Teguh, analis CGS-CIMB Sekuritas dalam risetnya, Selasa (29/6).

Memang, pembatasan aktivitas masyarakat berpotensi menekan ekonomi. Hitungan CGS-CIMB, pembatasan aktivitas masyarakat yang ketat selama satu bulan mengurangi proyeksi pertumbuhan ekonomi 0,2%. Karena itu, kinerja emiten bisa tertekan.

Skenario terburuk versi CGS-CIMB, pendapatan emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini hanya naik 39% secara tahunan. Sebelumnya, proyeksi CGS-CIMB,  pendapatan emiten hingga akhir tahun ini bisa 44% lebih besar dibanding tahun lalu.

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan melihat, pasar tetap akan mencermati efek PPKM Darurat bagi ekonomi. Tapi, ia yakin, efek PPKM Darurat tak sebesar PSBB tahun lalu karena tahun ini ada vaksinasi massal. "Pelaku usaha juga sudah banyak melakukan penyesuaian karena ini PPKM yang kesekian kalinya," ujar Alfred kepada KONTAN, kemarin (29/6).

Sebagai gambaran, pada September 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 7,03%. Penurunan itu terpicu oleh pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal dua yang minus 5,32%.

Hendri Widiantoro, analis Erdikha Elit Sekuritas, menilai, pemerintah juga tidak akan membiarkan ekonomi terganggu akibat PPKM. "Pemerintah bisa kembali memberi stimulus pada sektor terdampak," kata dia.

Valuasi IHSG saat ini juga sudah 1,8 standar deviasi dari rata-rata 10 tahun terakhir.  Alhasil, "Potensi penurunan IHSG sudah terbatas," imbuh Erwin.

Analis Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih melihat, tren naik IHSG belum berubah. Hitungan dia, support kritis saat ini di level 5.435. Jika IHSG menembus resistance 6.130, IHSG menuju 6.500. Jika tembus, IHSG bisa mencapai 6.700 di akhir tahun.

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma menambahkan, kesuksesan IPO perusahaan rintisan besar akan jadi sentimen positif bagi pasar saham. "Bisa mendorong perusahaan teknologi keuangan lain untuk IPO," kata dia.

Alfatih menyarankan investor mencermati koreksi IHSG yang secara historikal kerap terjadi di Agustus dan September. "Itu merupakan kesempatan beli, simpan sampai Maret-April," saran dia.      

Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah Berlangganan?
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama dan gunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Business Insight
Artikel pilihan editor Kontan yang menyajikan analisis mendalam, didukung data dan investigasi.
Kontan Digital Premium Access
Paket bundling Kontan berisi Business Insight, e-paper harian dan tabloid serta arsip e-paper selama 30 hari.
Masuk untuk Melanjutkan Proses Berlangganan
Bagikan

Berita Terbaru

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56 WIB

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar

PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menutup tahun buku 2025 dengan recognized revenue konsolidasi sekitar Rp 105 miliar.

Dari Uang Saku Anak ke Pengelolaan Keuangan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:47 WIB

Dari Uang Saku Anak ke Pengelolaan Keuangan

Ada banyak pilihan dalam memberikan uang saku buat anak. Simak cara mengatur uang saku anak sembari mengajarkan soal pengelolaan uang.

Altcoin Season 2025 Terasa Hambar, Likuiditas Terpecah Belah
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:45 WIB

Altcoin Season 2025 Terasa Hambar, Likuiditas Terpecah Belah

Altcoin 2025 tak lagi reli massal, pelajari faktor pergeseran pasar dan rekomendasi investasi altcoin untuk tahun 2026.

Memperbaiki Kondisi Keuangan, KRAS Dapat Pinjaman Rp 4,9 Triliun dari Danantara
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:58 WIB

Memperbaiki Kondisi Keuangan, KRAS Dapat Pinjaman Rp 4,9 Triliun dari Danantara

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) memperoleh pinjaman dari pemegang sahamnya, yakni Danantara Asset Management. 

Harga Ayam Diprediksi Naik, Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Pada 2026 Bisa Membaik
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:38 WIB

Harga Ayam Diprediksi Naik, Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Pada 2026 Bisa Membaik

Salah satu sentimen pendukung kinerja emiten perunggasan tersebut di tahun depan adalah membaiknya harga ayam hidup (livebird). ​

Pelemahan Harga Komoditas Menyengat Emiten Migas
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:19 WIB

Pelemahan Harga Komoditas Menyengat Emiten Migas

Risiko pelemahan harga minyak mentah dunia masih berpotensi membayangi kinerja emiten minyak dan gas (migas) pada 2026.​

Harga Bitcoin Koreksi di Penghujung 2025, Saat Tepat untuk Serok atau Wait and See?
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:15 WIB

Harga Bitcoin Koreksi di Penghujung 2025, Saat Tepat untuk Serok atau Wait and See?

Dalam beberapa proyeksi, bitcoin diperkirakan tetap berada di atas kisaran US$ 70.000–US$ 100.000 sebagai floor pasar.

Denda Administrasi Menghantui Prospek Emiten CPO dan Pertambangan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:02 WIB

Denda Administrasi Menghantui Prospek Emiten CPO dan Pertambangan

Pemerintah bakal agresif menerapkan denda administrasi atas aktivitas usaha di kawasan hutan pada tahun 2026.

Berharap Saham-Saham Pendatang Baru Masih Bisa Menderu
| Jumat, 26 Desember 2025 | 09:42 WIB

Berharap Saham-Saham Pendatang Baru Masih Bisa Menderu

Dengan pasokan saham yang terbatas, sedikit saja permintaan dapat memicu kenaikan harga berlipat-lipat.

Pasar Mobil Konvensional Terpukul, Mobil Listrik Masih Sulit Merakyat
| Jumat, 26 Desember 2025 | 09:35 WIB

Pasar Mobil Konvensional Terpukul, Mobil Listrik Masih Sulit Merakyat

Negara berpotensi meraup minimal Rp 37,7 triliun per tahun dari cukai emisi, dengan asumsi tarif 10% hingga 30% dari harga jual kendaraan.

INDEKS BERITA

Terpopuler