Pendapatan BATA Tahun 2019 ditargetkan Tembus di atas Rp 1 Triliun

Sabtu, 29 Juni 2019 | 06:47 WIB
Pendapatan BATA Tahun 2019 ditargetkan Tembus di atas Rp 1 Triliun
[]
Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Sepatu Bata Tbk (BATA) menargetkan pertumbuhan penjualan pada tahun ini sebesar 11% dibandingkan penjualan tahun lalu. Dengan realisasi penjualan 2018 senilai Rp 992,70 miliar, maka Sepatu Bata berpotensi meraup pendapatan sebesar Rp 1,10 triliun di sepanjang tahun ini. Untuk mencapai proyeksi tersebut, manajemen BATA telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis dan pemasaran.

Pertama, Sepatu Bata akan ekspansi menambah gerai sebagai upaya penyebaran produk sekaligus lebih mendekatkan brand kepada konsumen. Pada semester I-2019, BATA telah membuka sebanyak 30 gerai baru.

Adapun hingga akhir kuartal pertama tahun ini, jumlah total gerai BATA di Indonesia mencapai 530 gerai. Manajemen menargetkan hingga akhir tahun ini sebanyak 554 gerai. "Kami ingin membuka toko di daerah yang belum pernah ada gerai BATA, seperti di Indonesia bagian tengah dan timur," sebut Direktur PT Sepatu Bata Tbk, Hatta Tutuko, Kamis (27/6) lalu.

Kedua, penyegaran toko. BATA akan merenovasi gerai lama dengan menghadirkan konsep baru bernama Red Angle. Hal ini sebagai upaya menarik konsumen dan meningkatkan citra Sepatu Bata sebagai merek fashion.

Ketiga, untuk menghadapi tantangan dunia ritel, BATA tak segan mengadaptasi strategi global yang baru diluncurkan di seluruh dunia, yakni New Arrival Every Friday. BATA juga menjanjikan ketersediaan koleksi baru setiap minggu yang sesuai kebutuhan konsumen, mulai dari sandal, sepatu kasual, sepatu kerja hingga sepatu anak.

Sementara Direktur PT Sepatu Batas Tbk, Ricardo Lumalessil, mengemukakan strategi global tersebut menuntut manajemen harus mengubah mindset konsumen. Sebab, selama ini BATA lebih dikenal menyasar segmen menengah ke bawah. Kini, Sepatu Bata mulai mengincar pasar menengah atas. "Kami tak mau dikenal sebagai produk murah. Tapi produk sepatu yang nyaman dan stylish," harap Ricardo.

Alhasil, dengan tambahan manfaat tersebut membuat manajemen BATA pelan-pelan menaikkan harga jual produk. Meski demikian, mereka tetap memperhatikan kemampuan daya beli konsumen.

Dari sisi produk, Sepatu Bata juga terus berinovasi untuk menghadirkan koleksi anyar dengan memadukan kenyamanan dan tren terkini untuk menjawab kebutuhan konsumen. Nah, model sepatu terbaru ini mengambil inspirasi tren sepatu global, salah satunya koleksi Red Label yang baru saja meluncur tahun lalu. Koleksi produk ini dikembangkan bersama merek sepatu dunia, Aldo.

Tidak tambah kapasitas

Untuk kepentingan sejumlah rencana bisnis tersebut, BATA mengucurkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 60 miliar di sepanjang tahun ini. Manajemen Sepatu Bata akan menggunakan dana tersebut untuk ekspansi ritel dan pemeliharaan mesin pabrik.

Hatta menyebutkan sumber dana belanja modal masih berasal dari kas internal. Mereka akan memakai dana itu untuk merenovasi 50 gerai lama dan membuka 50 gerai baru. "Kami juga mengganti mesin dan merawat mesin lama, tapi tidak ada kenaikan kapasitas produksi pada tahun ini," ungkap Hatta.

Emiten ini mencatatkan pasar domestik menyumbang hingga 99% dari total penjualan, sedangkan sisanya 1% mengisi pasar ekspor. Oleh sebab itu, manajemen BATA tetap fokus memperkuat jaringan distribusi di dalam negeri.

Berdasarkan catatan KONTAN, sebanyak 35% dari total penjualan Sepatu Bata di dalam negeri berasal dari pabrik di Purwakarta. Sedangkan sekitar 30% penjualan domestik berasal dari pemasok lokal dan impor.

Bagikan

Berita Terbaru

Waskita Beton (WSBP) Menuntaskan Proses Lelang Aset Non Produktif
| Selasa, 10 Juni 2025 | 04:45 WIB

Waskita Beton (WSBP) Menuntaskan Proses Lelang Aset Non Produktif

Pelepasan aset juga merupakan bagian dari perjanjian perdamaian yang telah memperoleh pengesahan (homologasi) dari pengadilan pada 28 Juni 2022. 

Co-Payment Bisa Merugikan Pemegang Polis
| Selasa, 10 Juni 2025 | 04:45 WIB

Co-Payment Bisa Merugikan Pemegang Polis

Perusahaan asuransi harusnya awasi pihak rumahsakit daripada membebankan inflasi medis ke pemegang polis.  

Kinerja 2024 Moncer, Surya Biru Murni (SBMA) Menyebar Dividen Tunai
| Selasa, 10 Juni 2025 | 04:35 WIB

Kinerja 2024 Moncer, Surya Biru Murni (SBMA) Menyebar Dividen Tunai

Dividend payout ratio atau rasio pembagian dividen tunai yang akan dibagikan SBMA setara 28,4% dari total laba bersih tahun buku 2024. 

Harga Emas Naik, Bisnis Gadai Terkerek
| Selasa, 10 Juni 2025 | 04:35 WIB

Harga Emas Naik, Bisnis Gadai Terkerek

PT Pegadaian misalnya mencatatkan pertumbuhan pembiayaan gadai sebesar 37,7% secara year on year hingga Maret 2025

Yield Dividen Jadi Daya Tarik Emiten Bank Daerah
| Selasa, 10 Juni 2025 | 04:30 WIB

Yield Dividen Jadi Daya Tarik Emiten Bank Daerah

Jumlah bank pembangunan daerah (BPD) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi bertambah banyak.​ Bank DKI berencana melakukan IPO

Penjualan Semen Terimbas Efisiensi APBN
| Selasa, 10 Juni 2025 | 04:30 WIB

Penjualan Semen Terimbas Efisiensi APBN

Pemangkasan anggaran berdampak ke proyek infrastruktur termasuk jalan, bendungan dan irigasi. Jika dihitung, anggaran PU tersisa Rp 29 triliun.

Menyigi Pajak Para Pembuat Konten
| Selasa, 10 Juni 2025 | 04:25 WIB

Menyigi Pajak Para Pembuat Konten

Keterbatasan klasifikasi data dan struktural sektoral membuat penarikan data penghasilan para influencer menjadi tantangan

Sinar Eka Selaras (ERAL) Makin Getol Ekspansi Gerai
| Selasa, 10 Juni 2025 | 04:20 WIB

Sinar Eka Selaras (ERAL) Makin Getol Ekspansi Gerai

ERAL berencana akan membuka 60 gerai baru di tahun ini dengan mengoptimalkan belanja modal sebesar Rp 38 miliar-Rp 40 miliar.

Pembiayaan Dana Tunai Multifinance Hadapi Persaingan Ketat
| Selasa, 10 Juni 2025 | 04:10 WIB

Pembiayaan Dana Tunai Multifinance Hadapi Persaingan Ketat

Produk dana tunai multifinance memang kalah saing jika dibanding layanan dari pinjaman online (pinjol) atau buy now pay later (BNPL). 

Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Melesat
| Selasa, 10 Juni 2025 | 04:00 WIB

Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Melesat

Berdasarkan standar baru perhitungan Bank Dunia, dua dari tiga orang di Indonesia masuk kategori miskin 

INDEKS BERITA

Terpopuler