Pendapatan Jasa Marga (JSMR) Turun, Namun Laba Masih Naik

Rabu, 24 April 2019 | 06:45 WIB
Pendapatan Jasa Marga (JSMR) Turun, Namun Laba Masih Naik
[]
Reporter: Avanty Nurdiana, Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan emiten pengelola jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) merosot pada kuartal I tahun ini. Emiten ini membukukan pendapatan Rp 7,63 triliun dalam tiga bulan pertama tahun ini. Angka tersebut turun 20,77% secara tahunan.

Penurunan pendapatan terjadi lantaran pendapatan konstruksi emiten ini turun 29,45% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5,11 triliun. Sementara kontribusi pendapatan jalan tol dan usaha lain hanya naik sekitar 5,75% menjadi Rp 2,51 triliun.

Untungnya manajemen masih mampu menjaga pengeluaran. Sehingga laba kotor JSMR di kuartal I tahun ini masih meningkat 7,84% secara yoy menjadi Rp 1,65 triliun. Laba usaha Jasa Marga juga masih tumbuh sekitar 10,69% menjadi Rp 1,45 triliun.

Namun peningkatan laba bersih hanya 0,31% secara tahunan menjadi Rp 584,83 miliar di sepanjang kuartal I-2019. Direktur Keuangan JSMR, Donny Arsal mengatakan, hasil kinerja JSMR selama tiga bulan pertama di tahun ini sudah sesuai dengan ekspektasi perusahaan.

JSMR tidak menjelaskan kenapa pendapatan perusahaan ini menurun sepanjang kuartal I ini. Tapi yang pasti, JSMR mengklaim, laba perusahaan akan tumbuh sejalan dengan ekspansi bisnis yang akan dilakukan.

Sebelumnya manajemen Jasa Marga mengaku akan menjaga pertumbuhan EBITDA 10% di tahun ini. Tak hanya itu JSMR juga akan menambah 200 km jalan tol di tahun ini. Untuk itu, perusahaan ini menganggarkan belanja modal Rp 30 triliun.

Salah satu pendanaan alternatif adalah menerbitkan Dinfra agar beban keuangan tak terlampau besar. JSMR juga berniat melakukan efisiensi biaya operasi dengan mempekerjakan orang lebih sedikit.

Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya dan Mutiara Nita dalam riset menuliskan, prospek JSMR masih akan moncer, lantaran beberapa pekerjaan akan selesai di kuartal II tahun ini. Di antaranya, jalan layang Jakarta–Cikampek pada 19 Mei dan pembangunan JORR2. Karena itu, keduanya menyarankan beli dengan target harga Rp 6.100. Selasa (23/4) saham JSMR stagnan di Rp 5.975 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

PTPP Kembali Digugat PKPU, Kali Ini Oleh Dua Perusahaan Konstruksi di Tangerang
| Jumat, 05 September 2025 | 09:20 WIB

PTPP Kembali Digugat PKPU, Kali Ini Oleh Dua Perusahaan Konstruksi di Tangerang

Kas dan setara kas PTPP turun hingga 41% YoY dari Rp 4,32 triliun di semester I-2024 menjadi Rp 2,54 triliun di semester I-2025.

CEO BRI Ventures Jadi Tersangka, Terseret Kasus Dugaan Korupsi Investasi TaniHub
| Jumat, 05 September 2025 | 09:02 WIB

CEO BRI Ventures Jadi Tersangka, Terseret Kasus Dugaan Korupsi Investasi TaniHub

Penyidik Kejaksaan Agung telah menyita beberapa bukti elektronik berupa handphone dan menyita empat bidang tanah di Jabodetabek dan Bandung.

Volatilitas Saham TAYS Tak Didukung Sentimen Fundamental, Investor Kudu Hati-Hati
| Jumat, 05 September 2025 | 08:33 WIB

Volatilitas Saham TAYS Tak Didukung Sentimen Fundamental, Investor Kudu Hati-Hati

Saham TAYS mulai bergerak naik sejak 12 Agustus 2025 ketika harganya mulai beranjak dari gocap ke Rp 52.

BNBR Bakal Jadi 100% Pengendali Cimanggis Cibitung Tollways, Pendapatan Naik 25%
| Jumat, 05 September 2025 | 08:16 WIB

BNBR Bakal Jadi 100% Pengendali Cimanggis Cibitung Tollways, Pendapatan Naik 25%

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akan membiayai akuisisi 90% saham PT Cimanggis Cibitung Tollways lewat utang.

Pamor KPR Syariah Tak Redup Meski Bunga Acuan Menguncup
| Jumat, 05 September 2025 | 04:45 WIB

Pamor KPR Syariah Tak Redup Meski Bunga Acuan Menguncup

kebijakan bank konvensional yang masih enggan menurunkan bunga kreditnya membuat bisnis KPRsyariah belum kehilangan pamor.

Aset Dapen Masih Bisa Mengembang Meski Kondisi Menantang
| Jumat, 05 September 2025 | 04:15 WIB

Aset Dapen Masih Bisa Mengembang Meski Kondisi Menantang

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, industri dapen sukarela mengelola aset Rp 392,56 triliun per Juli 2025, alias meningkat 4,66%.

Likuiditas Kuat, Potensi Saham BBNI Masih Cukup Baik
| Jumat, 05 September 2025 | 04:00 WIB

Likuiditas Kuat, Potensi Saham BBNI Masih Cukup Baik

Target NIM PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang semula dipasang 4,0%–4,2%, diturunkan menjadi 3,8%.

Kinerja Semester II SMBR Bakal Terkerek Kenaikan Permintaan di Pasar Sumatra
| Kamis, 04 September 2025 | 17:13 WIB

Kinerja Semester II SMBR Bakal Terkerek Kenaikan Permintaan di Pasar Sumatra

Untuk menjaga momentum, strategi utama yang ditempuh SMBR adalah melakukan efisiensi biaya melalui konsolidasi logistik bersama SIG​.

Berupaya Perbaiki Kinerja, Begini Rekomendasi Saham Krakatau Steel (KRAS)
| Kamis, 04 September 2025 | 12:00 WIB

Berupaya Perbaiki Kinerja, Begini Rekomendasi Saham Krakatau Steel (KRAS)

Dengan utilisasi yang lebih tinggi, efisiensi produksi diproyeksikan meningkat signifikan, sehingga mendorong kenaikan penjualan.

Cadangan Devisa Bank Sentral Dunia Berbentuk Emas Cetak Rekor, Melampaui US Treasury
| Kamis, 04 September 2025 | 10:03 WIB

Cadangan Devisa Bank Sentral Dunia Berbentuk Emas Cetak Rekor, Melampaui US Treasury

Hingga beberapa bulan mendatang, hampir seluruh bank sentral di dunia menyebut akan menambah cadangan emasnya.

INDEKS BERITA

Terpopuler