ILUSTRASI. Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman (tengah). KONTAN/Grace Olivia
Reporter: Siti Masitoh | Editor: Adinda Ade Mustami
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah mulai mengerem penerbitan surat utang baru menjelang akhir tahun. Selain optimalisasi instrumen non utang, hal tersebut sejalan dengan risiko ketidakpastian di pasar keuangan akibat sejumlah sentimen.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Luky Alfirman menyebutkan, outlook terbaru penerbitan SBN neto sepanjang tahun ini senilai Rp 879,5 triliun dari target awal dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021 yang sebesar Rp 1.207,3 triliun. Artinya, pemerintah bakal mengerem penerbitan SBN sebesar Rp 327,8 triliun.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.