Penerimaan Pajak Terancam Meleset dari Target, Pemerintah Bakal Mengirit Belanja

Selasa, 23 Juli 2019 | 06:15 WIB
Penerimaan Pajak Terancam Meleset dari Target, Pemerintah Bakal Mengirit Belanja
[]
Reporter: Grace Olivia | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah berniat mengirit belanja di semester kedua tahun ini. Pertimbangannya, penerimaan pajak berpotensi meleset dari target.
Mengutip paparan hasil Panja Perumus Kesimpulan Pembahasan Laporan Semester I dan Prognosis Semester II APBN 2019 di DPR, belanja pemerintah pusat untuk semester kedua diproyeksi mencapai Rp 896,6 triliun. Nilai itu setara 54,9% dari pagu APBN 2019.

Secara terperinci, belanja pemerintah pusat tersebut terdiri dari belanja kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp 512,6 triliun dan belanja non-K/L sebesar Rp 384 triliun.
Dengan proyeksi itu, realisasi belanja pemerintah pusat hingga akhir tahun hanya mencapai Rp 1.527,2 triliun atau 93,4% dari pagu. Di tahun lalu, realisasi belanja pemerintah pusat mencapai 100,1% dari pagu anggaran di APBN.

Belanja K/L sampai akhir tahun diperkirakan mencapai Rp 854,9 triliun atau 99,9% dari pagu. Realisasi penyerapan itu sama seperti tahun lalu. Sedangkan prognosis belanja non-K/L sampai akhir tahun mencapai Rp 672,2 triliun atau 86,3% dari pagu APBN. Penghematan ini terutama dari realisasi belanja subsidi yang diproyeksi sebesar Rp 212,4 triliun, lebih rendah dari pagu Rp 224,32 triliun.

"Perkiraan ini dipengaruhi antara lain oleh perkembangan asumsi dasar makro sampai akhir tahun, realisasi volume BBM bersubsidi dan LPG Tabung 3 kg, pengendalian realisasi pupuk bersubsidi, dan kebijakan kurang bayar subsidi energi," terang anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR, Iskandar Syaichu dalam pembacaan hasil kesimpulan Panja, Senin (22/7).

Menanggapi ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bilang, proyeksi serapan belanja pemerintah yang lebih rendah bukan berarti kemunduran. Ia beralasan, realisasi belanja itu masih tumbuh jika dibandingkan dengan hasil di tahun 2018.

"Tahun lalu itu kan mencapai 99% karena ada belanja-belanja yang mendesak seperti Asian Games, juga bencana-bencana alam sehingga kinerja belanja menjadi cukup tinggi. Jadi kalau tahun ini 94%-95% itu masih improvement," terang Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah masih berupaya ekstra untuk meningkatkan efisiensi sehingga realisasi belanja pemerintah pusat lebih rendah dari perkiraan.  "Kami akan terus efisiensi, baik dari sisa lelang maupun efisiensi pelaksanaan kegiatan di lapangan," papar Sri Mulyani.
 

Bagikan

Berita Terbaru

Bidik Proyek MBG, Produsen Susu Asal Malaysia Siap Bertarung dengan Pemain Lokal
| Rabu, 26 November 2025 | 17:36 WIB

Bidik Proyek MBG, Produsen Susu Asal Malaysia Siap Bertarung dengan Pemain Lokal

Farm Fresh Bhd. bakal mendirikan pertanian seluas 230 ha di Bandung dan sedang mencari kemitraan untuk membangun distribusi lokal.

Kinerja BBTN Sesuai Target, Laba Bersih Mencapai Rp 2,50 Triliun per Oktober 2025
| Rabu, 26 November 2025 | 15:45 WIB

Kinerja BBTN Sesuai Target, Laba Bersih Mencapai Rp 2,50 Triliun per Oktober 2025

Laba bersih BTN naik 13,72% jadi Rp 2,50 triliun per Oktober 2025, didukung kredit dan DPK. Analis proyeksikan laba Rp 3,30 triliun di 2025.

Sempat Dikoleksi Asing, Saham SMGR Mulai Terkoreksi di Tengah Pemulihan Kinerja
| Rabu, 26 November 2025 | 08:59 WIB

Sempat Dikoleksi Asing, Saham SMGR Mulai Terkoreksi di Tengah Pemulihan Kinerja

SMGR sudah pulih, terutama pada kuartal III-2025 terlihat dari pencapaian laba bersih setelah pada kuartal II-2025 perusahaan masih merugi.

KRIS dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Bikin Prospek Emiten Rumah Sakit Makin Solid
| Rabu, 26 November 2025 | 08:53 WIB

KRIS dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Bikin Prospek Emiten Rumah Sakit Makin Solid

Simak analisis prospek saham rumah sakit HEAL, SILO, dan MIKA) tahun 2026 yang berpotensi disulut kenaikan iuran BPJS dan implementasi KRIS.

Setelah Cetak Rekor & Koreksi, Arah IHSG Menanti Data Penting dari Indonesia dan AS
| Rabu, 26 November 2025 | 08:45 WIB

Setelah Cetak Rekor & Koreksi, Arah IHSG Menanti Data Penting dari Indonesia dan AS

Pelaku pasar juga menunggu rilis sejumlah data makroekonomi penting seperti indeks harga produsen, penjualan ritel dan produksi industri AS.

Tunggu Lima Tahun, Eks Pegawai Jadi Konsultan Pajak
| Rabu, 26 November 2025 | 08:22 WIB

Tunggu Lima Tahun, Eks Pegawai Jadi Konsultan Pajak

Dirjen Pajak Bimo Wijayanto mengungkapkan rencananya untuk memperketat syarat bagi mantan pegawai pajak untuk menjadi konsultan pajak

Bea Cukai Bakal Pangkas Kuota Kawasan Berikat
| Rabu, 26 November 2025 | 08:17 WIB

Bea Cukai Bakal Pangkas Kuota Kawasan Berikat

Ditjen Bea dan Cukai bakal memangkas kuota hasil produksi kawasan berikat yang didistribusikan ke pasar domestik

Akhir November, Belanja Masyarakat Naik
| Rabu, 26 November 2025 | 08:10 WIB

Akhir November, Belanja Masyarakat Naik

Mandiri Spending Index (MSI) per 16 November 2025, yang naik 1,5% dibanding minggu sebelumnya ke level 312,8

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Kejar Target Home Passed Via Akuisisi LINK
| Rabu, 26 November 2025 | 07:53 WIB

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Kejar Target Home Passed Via Akuisisi LINK

Keberhasilan Akuisisi LINK dan peluncuran FWA IRA jadi kunci pertumbuhan bisnis PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).

Wajib Pajak Masih Nakal, Kebocoran Menganga
| Rabu, 26 November 2025 | 07:51 WIB

Wajib Pajak Masih Nakal, Kebocoran Menganga

Ditjen Pajak menemukan dugaan praktik underinvoicing yang dilakukan 463 wajib pajak                 

INDEKS BERITA

Terpopuler