Pengaruh Rasio Emiten Terhadap Return Saham di Kompas100

Sabtu, 13 Januari 2024 | 09:53 WIB
Pengaruh Rasio Emiten Terhadap Return Saham di Kompas100
[ILUSTRASI. Parto Kawito, Direktur Infesta Utama]
Parto Kawito | Direktur Infovesta Utama

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham di Indonesia bisa tutup di zona positif. Kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 6,16% secara tahunan atau year on year (yoy) di 2023. Sedangkan indeks LQ45 tumbuh 3,56% yoy dan Kompas100 naik 1,44% yoy.

Kenaikan indeks tertolong window dressing di Desember. Indeks disebutkan di atas, berturut-turut melejit 2,72% month on month (mom), 4,36% mpm dan 3.42% mom. Terjadi perbedaan return cukup signifikan antara kenaikan IHSG dengan LQ45 dan Kompas100. Penyebabnya,  beberapa saham di IHSG tidak menjadi penghuni LQ45 maupun Kompas100 akibat faktor saham yang baru go public. Sehingga belum di daftar LQ45 atau Kompas100, tapi harga saham melejit  di atas harga saham perdana. 

Atau saham tersebut kategori kapitalisasi menengah -kecil yang belum memenuhi kriteria untuk menjadi penghuni LQ45 maupun Kompas100.\ IHSG lebih baik dari beberapa indeks regional Namun relatif banyak investor yang mengeluh karena kondisi riil return yang diterima investor lebih mini dari return IHSG seperti tercermin di Infovesta Equity Fund Index atau Indeks Reksadana Saham tercatat -5.21% yoy.

Kenaikan IHSG tahun lalu tertopang antara lain  saham-saham dari grup milik Taipan Prajogo Pangestu seperti PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 76,16% yoy, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) 104,28% yoy, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) 666,66% sejak IPO tanggal 9 Oktober 2023 dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) 4.799,64% sejak IPO 8 Maret 2023. Kenaikan anomali sulit dijelaskan oleh alasan fundamental emiten.

Jika ditelisik beberapa rasio keuangannya, penulis tidak menemukan justifikasi harga sahamnya berlipat ganda seperti itu. Dari anomali return ini penulis tergerak  menyelidiki apakah rasio-rasio keuangan sebagai pertimbangan banyak investor mengambil keputusan investasi akan berpengaruh terhadap harga sahamnya di 2023.

Rasio keuangan yang diselidiki hanya price earning ratio (PER), price to book value (PBV) dan return on equity (ROE) saja dan saham yang jadi Investment Universe dari Kompas100.

Dalam penelitian kecil ini penulis mencoba memplot return saham selama setahun sepanjang 2023 dengan PER awal tahun dan memunculkan regresi linear dari data yang ada dengan harapan melihat hubungan negatif antara return dengan PER.

Baca Juga: Cuan Terus dari Anggota Kompas 100

Artinya saham dengan PER tinggi semestinya return kecil atau bahkan negatif karena PER tinggi mengindikasikan harga saham sudah relatif mahal terhadap earning per share (EPS). Hal yang sama dengan memplot return 1 tahun dengan PBV awal tahun dan mengharapkan hubungan negatif seperti PER yang artinya PBV tinggi, mestinya return sahamnya terbatas atau bahkan turun. PBV tinggi mengindikasi harga saham relatif lebih tinggi dibanding nilai buku.

Adapun hubungan ROE searah dalam arti semestinya. ROE tinggi akan menghasilkan return saham tinggi pula. ROE tinggi mengindikasikan laba bersih perusahaan relatif tinggi dibanding modal perusahaan.

Hasilnya berbeda dengan teori. Untuk perbandingan return tahunan 2023 versus PER awal tahun, menghasilkan persamaan regresi.  Menunjukkan PER tinggi menghasilkan return tinggi pula. Persamaan yang dihasilkan : return tahunan = 36,97 PER + 18,25 dengan R 2 = 0,023.

Kemungkinan investor melihat emiten dengan PER tinggi menunjukkan kepercayaan, laba perusahaan akan bertumbuh. Sehingga EPS akan tinggi dan PER di masa datang akan turun.

Selanjutnya perbandingan return tahunan 2023 versus PBV awal tahun menghasilkan persamaan regresi yang menunjukkan PBV rendah menghasilkan return yang tinggi, ini sejalan dengan teori. Persamaan yang muncul  adalah Return tahunan = -2,97 PBV +2,59 dengan R 2= 0,028 seperti yang ditunjukkan oleh peraga. Namun investor tetap harus hati-hati karena banyak emiten dengan PBV kecil, tapi return negatif.

Adapun perbandingan return tahunan 2023 versus ROE awal tahun menghasilkan persamaanregresi yang tidak seirama teori yaitu ROE tinggi tidak menjamin return tahunan yang ciamik. Persamaan yang muncul: Return tahunan = -0,273 ROE + 0,18 dengan R 2 = 0,066.

Dari penelitian kecil-kecilan dengan periode terbatas hanya tahun 2023, tampak kenaikan saham tahun lalu lebih terpengaruh oleh PBV dibandingkan dengan PER atau ROE. 

Penulis pernah membaca salah satu jurnal berjudul The Anatomy of a Stock Market Winner karangan Marc R. Reinganum. Salah satu hasilnya, pengaruh PBV lebih besar dari PER dan lebih menyukai saham dengan PBV lebih rendah dari 1 kali. Pasar saham Indonesia perlu penelitian lebih komprehensif. Tapi faktor PBV memberi sedikit gambaran atas kinerja return saham yang multifaktor dan susah ditebak.                                          n

Bagikan

Berita Terbaru

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental
| Senin, 15 Desember 2025 | 10:00 WIB

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental

Reli saham TRIN terpicu kehadiran Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai calon pemegang saham strategis dan Komisaris Utama.

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan
| Senin, 15 Desember 2025 | 09:12 WIB

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan

Sebagai investor dan pengelola dana yang rasional maka konsep ESG investing akan sangat penting diperhatikan.

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:49 WIB

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun

Korporasi getol meluncurkan obligasi bertema ESG di tahun ini. Nilai penerbitannya melampaui tahun 2024 lalu.

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:36 WIB

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha

Namun dalam pemilihan investasi, investor hendaknya tetap memperhatikan faktor risiko yang harus ditanggung. 

ESG & Keberlanjutan HMSP:  Mengepul Dengan Produk Bebas Asap
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:32 WIB

ESG & Keberlanjutan HMSP: Mengepul Dengan Produk Bebas Asap

Isu kesehatan dan dampak sosial melekat di perusahaan rokok. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) terus bertransisi untuk mengatasi isu tersebut.

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:23 WIB

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat

BI mencatat, pada periode 8 hingga 11 Desember 2025, nonresiden beli neto sebesar Rp 1,14 triliun di pasar saham dan Rp 2,85 triliun di pasar SBN

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:17 WIB

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI

Kinerja keuangan emiten peritel seperti AMRT, ACES, dan MAPI diprediksi bisa membaik di kuartal IV-2025.

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru

Perusahaan akan menambah lini produk baru berupa outdoor furnitur dari salah satu nama beken asal Italia.

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:55 WIB

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN

Ekspansi bisnis keluarga Prabowo diterjemahkan pasar sebagai sinyal arah kebijakan ekonomi masa depan.

Pajak Bisa Pantau Properti WNI di Luar Negeri
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:48 WIB

Pajak Bisa Pantau Properti WNI di Luar Negeri

Pertukaran data properti dengan negara-negara OECD ditargetkan mulai berlaku di 2030                

INDEKS BERITA

Terpopuler