Tekanan Bertubi Emiten Pemilik Smelter HPAL, Nikel Terjepit tapi Harga Sulfur Melejit

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang memiliki smelter nikel saat ini tengah menghadapi tekanan besar akibat kenaikan harga sulfur yang melompat hampir tiga kali lipat. Padahal komoditas ini sangat diperlukan sebagai reagen utama dalam proses produksi di smelter nikel berbasis high pressure acid leach (HPAL).
Smelter HPAL menggunakan asam sulfat dalam sebagai bahan baku ekstraksi nikel dari bijih laterit, khususnya yang berjenis limonit. Proses inilah yang nantinya menghasilkan bahan baku baterai kendaraan listrik berupa mixed hydroxide precipitate (MHP).
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan