Pengusaha Minta Aturan Pemangkasan Gaji Diperpanjang, Kalangan Pekerja Menolak

Selasa, 12 September 2023 | 09:16 WIB
Pengusaha Minta Aturan Pemangkasan Gaji Diperpanjang, Kalangan Pekerja Menolak
[ILUSTRASI. Industri TPT mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3,65 juta orang atau mencapai 18,79% dari total pekerja di sektor industri manufaktur.]
Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kalangan pengusaha dan buruh saling tarik menarik terkait kebijakan pemangkasan upah di sektor industri padat karya. Pengusaha mengusulkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2023 yang habis masa berlakunya pada bulan ini, agar diperpanjang. Sebaliknya, kalangan serikat buruh mendesak tidak ada lagi diskon upah.

Permenaker ini berlaku sejak 8 Maret dan sejatinya berakhir pada 8 September 2023. Salah satu isi aturan Permenaker 5/2023 adalah perusahaan industri padat karya tertentu berorientasi ekspor yang terdampak perubahan ekonomi global bisa menyesuaikan besaran upah pekerja dengan ketentuan upah yang dibayarkan, paling sedikit 75% dari upah yang biasa diterima.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Sudah Hijau Sejak Awal Tahun, Ini Saham-Saham Top Leaders dan Top Laggards Bursa
| Selasa, 20 Mei 2025 | 04:50 WIB

IHSG Sudah Hijau Sejak Awal Tahun, Ini Saham-Saham Top Leaders dan Top Laggards Bursa

Sejak awal tahun, IHSG telah menguat 0,86%. IHSG menguat di hari perdagangan kelima berturut-turut hingga Senin (19/5).

Pergerakan IHSG Disetir Sentimen Suku Bunga
| Selasa, 20 Mei 2025 | 04:35 WIB

Pergerakan IHSG Disetir Sentimen Suku Bunga

Sejumlah analis memproyeksi, IHSG hari ini akan bergerak mixed cenderung menguat terbatas di rentang support 7.070 dan resistance 7.200. ​

Ekspor Kelapa Bulat Bakal Kena Pungutan
| Selasa, 20 Mei 2025 | 04:35 WIB

Ekspor Kelapa Bulat Bakal Kena Pungutan

Harga kelapa bulat di pasar memang belum melandai, yakni berkisar Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per butir

Bank Besar Memacu Transaksi Demi DPK
| Selasa, 20 Mei 2025 | 04:25 WIB

Bank Besar Memacu Transaksi Demi DPK

Upaya perbankan menjaring dana pihak ketiga (DPK) cukup menantang di tengah kondisi pengetatan likuiditas tahun ini.​

Kredit Melambat, Premi Asuransi Kredit Pun Menyusut
| Selasa, 20 Mei 2025 | 04:25 WIB

Kredit Melambat, Premi Asuransi Kredit Pun Menyusut

Asuransi jiwa kredit sangat bergantung pada volume penyaluran pinjaman, baik di sektor konsumtif maupun produktif.

BI Berpeluang Pangkas Bunga Acuan Jadi 5,5%
| Selasa, 20 Mei 2025 | 04:20 WIB

BI Berpeluang Pangkas Bunga Acuan Jadi 5,5%

Pemangkasan bunga acuan Bank Indonesia alias BI rate diharapkan dapat mendorong perekonomian Tanah Air

Pemain Bertambah, Transaksi Gadai Swasta Tumbuh Dua Digit
| Selasa, 20 Mei 2025 | 04:20 WIB

Pemain Bertambah, Transaksi Gadai Swasta Tumbuh Dua Digit

Total transaksi pergadaian tumbuh 24,94% secara tahunan menjadi Rp 90,07 triliun. Pemain gadai pun bertambah jadi 197 entitas di Februari 2025. 

Impack Pratama Industri (IMPC) Memperluas Pasar Ekspor
| Selasa, 20 Mei 2025 | 04:20 WIB

Impack Pratama Industri (IMPC) Memperluas Pasar Ekspor

IMPC berupaya mengejar target tersebut di semester kedua nanti, lantaran permintaan di semester pertama cenderung lebih soft,

Pemain Multifinance Tetap Optimistis Meski Pinjaman Menyusut
| Selasa, 20 Mei 2025 | 04:15 WIB

Pemain Multifinance Tetap Optimistis Meski Pinjaman Menyusut

Nilai piutang pembiayaan per Maret 2025 naik 4,6% secara tahunan menjadi Rp 510,97 triliun. Meski tumbuh, angka ini melambat dari bulan sebelumnya

Kinerja Saham Konsumen Non Primer Belum Tokcer
| Selasa, 20 Mei 2025 | 04:05 WIB

Kinerja Saham Konsumen Non Primer Belum Tokcer

Jika diakumulasi sejak awal tahun ini atau year to date (ytd) indeks konsumer siklikal minus 11,09%.

INDEKS BERITA

Terpopuler