Penurunan Bunga Kredit Bank Belum Maksimal

Jumat, 18 Juni 2021 | 06:10 WIB
Penurunan Bunga Kredit Bank Belum Maksimal
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Respon penurunan suku bunga perbankan terhadap bunga acuan masih terbatas hingga April 2021. Catatan Bank Indonesia (BI), Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) perbankan baru turun 177 basis poin (bps) menjadi 8,87% year on year (yoy).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, penurunan SBDK yang terbatas didorong oleh peningkatan kembali komponen margin keuntungan di tengah turunnya  harga pokok dana untuk kredit. "Terutama  terjadi pada kelompok bank umum swasta nasional," ungkapnya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (17/6).

 

Di samping itu, premi risiko perbankan cenderung meningkat yang mengindikasikan masih tingginya persepsi risiko perbankan terhadap dunia usaha. Sejalan dengan itu, suku bunga kredit baru pada April 2021 meningkat, khususnya pada kelompok Bank Pembangunan Daerah (BPD), bank BUMN dan Bank Umum Swasta Nasioanal (BUSN). 

 

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menjelaskan, lambatnya penurunan bunga kredit sebetulnya sejalan dengan restrukturisasi kredit  kepada debitur terdampak Covid-19 yang dilakukan perbankan.  Per April 2021, outstanding restrukturisasi mencapai Rp 775 triliun. 

 

"Sebagian besar dari restrukturisasi ini, riilnya memang dilakukan dengan skema penundaan pembayaran bunga yang membuat beban bank besar. Beban ini yang membuat percepatan penurunan suku bunga tidak secepat penurunan BI rate," jelas Wimboh.

 

Namun, restrukturisasi kredit ini sudah semakin melandai. Itu berarti, sebagian debitur sudah kembali normal menjalankan kewajibannya untuk bayar angsuran. 

 

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk B(BRI) mengklaim telah menurunkan bunga kredit cukup besar. Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, SBDK untuk seluruh segmen telah diturunkan 150 bps - 325 bps sejak 28 Februari 2021. "Saat ini SBDK BRI untuk segmen ritel sebesar 8,25% dan untuk segmen mikro 14%," ungkapnya. 

 

BRI akan tetap membuka ruang untuk penurunan suku bunga kredit. Tahun ini ,BRI memperkirakan akan ada penurunan bunga kredit sekitar 25 bps dengan mengikuti proyeksi penurunan suku bunga pasar. 

 

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga mengaku telah pangkas bunga kredit sepanjang tahun ini. Bunga Kredit Pemilikan Rumah/Apartemen (KPR)/KPA) telah turun 0,65%.  Kredit komersial baik untuk konstruksi maupun investasi turun sekitar 1,25%.

 

Haru Koesmahargyo Direktur Utama BTN mengatakan, ke depan, BTN juga berencana menurunkan suku bunga untuk Kredit Konstruksi (KYG), Kredit Pemilikan Lahan (KPL), dan Kredit Modal Kerja (KMK) Kontraktor UMKM dalam rangka mendorong peningkatan sisi suplai pada industri perumahan. Penurunan bunga di kisaran 0,50% hingga 1%.   

Bagikan

Berita Terbaru

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:50 WIB

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil

Pemangkasan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo menjadi 780.000 unit menegaskan tekanan pada industri otomotif belum mereda.

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:48 WIB

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan

Pemulihan daya beli masyarakat mulai terlihat di Oktober 2025, namun belum merata. Kredit rumahtangga jadi penopang utama pertumbuhan kredit OJK.

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12).

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam

SMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors).

INDEKS BERITA

Terpopuler