Penyelesaian Kasus Jasa Keuangan, Presiden Jokowi: Saya Yakin OJK yang Sekarang, Bisa

Senin, 06 Februari 2023 | 14:13 WIB
Penyelesaian Kasus Jasa Keuangan, Presiden Jokowi: Saya Yakin OJK yang Sekarang, Bisa
[ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (30/1/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan perhatian besar terhadap kasus-kasus yang terjadi pada industri jasa keuangan, semisal kasus PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaatha (Wanaatha Life). Jokowi mengingatkan, bahwa tugas pemerintah beserta seluruh elemen industri jasa keuangan adalah membangun trust (kepercayaan).

"Kalau kita sudah kehilangan itu (trust), maka sulit untuk membangunnya kembali," tutur Jokowi saat membuka Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan tahun 2023, Senin (6/2).

Jokowi tidak ingin hilangnya kepercayaan menyebabkan terjadi arus dana keluar atawa capital outflow. Dia mencontohkan kasus yang terjadi pada Adani (Gautam Adani) di India. "Yang terjadi apa, capital outflow, nilai tukar rupee jatuh, padahal makronya (India) bagus," ucap Jokowi.

Baca Juga: Otoritas Bursa Efek Indonesia Suspensi Perusahaan Sekuritas Milik Henry Surya

Gautam Adani dituding melakukan manipulasi harga saham perusahaan Grup Adani dan penghindaran pajak. Nilai kasus Adani mencapai Rp 1.800 triliun atau setara seperempat dari PDB India.

Jokowi bercerita, sering bertemu masyarakat yang menyuarakan nasib investasinya. Terkahir, saat Jokowi menghadiri perayaan Imlek Nasional 2023 di Lapangan Banteng akhir Januari kemarin.

Masyarakat, kata Jokowi, menangis meminta bantuan penyelesaian nasib investasinya. "Rakyat menangis. Rakyat cuma minta satu, duitnya balik, uangnya balik," imbuh Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Minta OJK Tingkatkan Pengawasan Produk Keuangan

Dia meminta pengawasan mikro lebih ditingkatkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jokowi pun meyakini, OJK saat ini memiliki kemampuan untuk menyelesaikan seluruh persoalan yang terjadi di industri keuangan.

"Saya yakin OJK yang sekarang, bisa," pungkas Jokowi.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga
| Senin, 23 Desember 2024 | 09:00 WIB

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga

PALM mencetak laba bersih Rp 464,63 miliar di Januari-September 2024, dibandingkan periode sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 1,94 triliun.

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:52 WIB

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik

Sejumlah sektor usaha dinilai masih prospektif dan berpotensi sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia ke depan, setidaknya dalam jangka menengah

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:47 WIB

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025

Tantangan pemerintah Indonesia untuk memacu perekonomian semakin berat pada tahun depan, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:36 WIB

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan

Bila mendapatkan insentif pajak, maka PPnBM untuk kendaraan hybrid akan dibanderol sebesar 3% hingga 4%.

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:35 WIB

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli

Miten yang bergerak di bisnis barang konsumsi dibayangi sentimen kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:25 WIB

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun

Sudah tidak banyak lagi ruang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat di sisa tahun ini. 

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:15 WIB

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun

Insentif yang dimaksud, antara lain berupa insentif kawasan berikat, penanaman modal, serta kebutuhan pertahanan dan keamanan.

Belanja Masyarakat Bisa Tertahan Tarif PPN 12%
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:04 WIB

Belanja Masyarakat Bisa Tertahan Tarif PPN 12%

Data terbaru Mandiri Spending Index mengindikasikan belanja masyarakat hingga 8 Desember 2024 terkerek momentum Nataru

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Mau Buka 1.000 Gerai Baru di Tahun 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:30 WIB

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Mau Buka 1.000 Gerai Baru di Tahun 2025

AMRT menyebut adanya penutupan gerai di tahun ini merupakan bagian dari srategi eksansi di tahun depan.

Okupansi Hotel Metropolitan Land (MTLA) Naik Jelang Libur Nataru
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:15 WIB

Okupansi Hotel Metropolitan Land (MTLA) Naik Jelang Libur Nataru

Periode Nataru di unit hotel yang dimiliki MTLA sudah terlihat mengalami kenaikan, seperti Hotel Horison Ultima Bekasi

INDEKS BERITA

Terpopuler