KONTAN.CO.ID - Industri perbankan menggali dana dari pasar modal untuk memenuhi kebutuhannya di tahun ini maupun tahun depan. Para bankir menggunakna berbagai instrumen agar bisa mendanai kebutuhan bisnisnya.
Saham termasuk instrumen pasar modal yang populer bagi perbankan. Bank Mayapada dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Banten sudah menyatakan minat untuk mencari pendanaan melalui penerbitan saham baru.
Bank Mayapada sedang menyiapkan rights issue senilai Rp 2 triliun. Direktur Bank Mayapada Haryono Tjahjarijadi menyatakan, proses rights issue ditargetkan akan selesai pada minggu depan.
Sedang BPD Banten mengincar Rp 600 miliar dari penerbitan saham baru dengan hak memesan terlebih dahulu. Rights issue menjadi ajang bagi pemegang saham utama BPD Banten, yaitu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, melakukan injeksi modal tambahan. BPD Banten juga akan mengundang investor strategis dalam rights issue itu.
Pemprov Banten akan melakukan penambahan modal sebesar Rp 175 miliar di tahun ini. Di tahun depan, Pemprov Banten menjanjikan injeksi modal Rp 160 miliar.
Sementera investor strategis yang akan masuk Bank Banten, disebut-sebut akan membawa dana segar maksimal Rp 265 miliar.
Surat utang dalam berbagai variannya merupakan instrumen pasar modal berikut yang dipilih para bankir untuk memperbesar modal. Bank yang mengincar pendanaan melalui surat utang seperti Bank Tabungan Negara.
Direktur Resiko, Strategi dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso menuturkan, BTN tengah mengkaji penerbitan obligasi subdebt serta sekuritisasi aset Kredit Perumahan Rakyat (KPR).
Dibandingkan tahun lalu, kata Mahelan, target pendanaan dari pasar modal tahun ini mengalami peningkatan. Pendanaan dari pasar modal untuk mengimbangi target pertumbuhan kredit 19% BTN sampai akhir tahun.“Realisasi pendanaan wholesale sampai saat ini sesuai target yaitu sebesar 20%-30% dari total pendanaan,” ujar Mahelan.
Ada juga Bank Mayapada dan Bank OCBC NISP yang sudah menerbitkan surat utang di tahun ini. Bank Mayapada sudah menerbitkan obligasi subordinasi senlai Rp 1 triliun.
Sementara Bank OCBC NISP telah merealisasikan penerbitan obligasi senilai Rp 1 triliun, yang termasuk dalam penawaran umum berkelanjutan (PUB) III, dengan total nilai Rp 8 triliun. Bank tersebut juga merilis green bond untuk membiayai proyek yang membawa dampak bagi pelestarian lingkungan.
Berita Terbaru
Meski Tengah Downtrend, TLKM Dinilai Punya Fondasi Kinerja Lebih Sehat di 2026
Saham TLKM tertekan jelang tutup tahun, namun analis melihat harapan dari FMC dan disiplin biaya untuk kinerja positif di 2026.
Kepala BMKG: Perubahan Iklim Sudah Berada di Tingkat Kritis
Simak wawancara KONTAN dengan Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani soal siklon tropis yang kerap terjadi di Indonesia dan perubahan iklim.
Emiten Berburu Dana Lewat Rights Issue
Menjelang tutup tahun 2025, sejumlah emiten gencar mencari pendanaan lewat rights issue. Pada 2026, aksi rights issue diperkirakan semakin ramai.
Strategi Rotasi Saham Blue Chip Saat Transaksi Mulai Sepi
Menjelang libur akhir tahun 2025, transaksi perdagangan saham di BEI diproyeksi cenderung sepi. Volatilitas IHSG pun diperkirakan akan rendah.
Saham MORA Meroket Ribuan Persen, Ini Risiko & Peluang Pasca Merger dengan MyRepublic
Bagi yang tidak setuju merger, MORA menyediakan mekanisme pembelian kembali (buyback) dengan harga Rp 432 per saham.
Tekanan Restitusi Pajak Bisa Berlanjut di 2026
Restitusi pajak yang tinggi, menekan penerimaan negara pada awal tahun mendatang.
Omzet UKM Tertekan, Daya Beli Jadi Beban
Mandiri Business Survey 2025 ungkap mayoritas UKM alami omzet stagnan atau memburuk. Tantangan persaingan dan daya beli jadi penyebab.
APBD Tersendat, Dana Daerah Mengendap
Pola serapan belanja daerah yang tertahan mencerminkan lemahnya tatakelola fiskal daerah.
Saham UNTR Diprediksi bisa Capai Rp 32.000 tapi Disertai Lampu Kuning Akibat Batubara
Target penjualan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) untuk tahun fiskal 2026 dipatok di angka 4.300 unit.
Angkutan Barang Terganggu Pembatasan
kendaraan dengan trailer atau gandengan, serta angkutan yang membawa hasil galian, tambang, dan bahan bangunan.
