Perbankan Gencar Terbitkan Surat Utang

Rabu, 10 April 2019 | 10:26 WIB
Perbankan Gencar Terbitkan Surat Utang
[]
Reporter: Anggar Septiadi, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua bank Tanah Air siap menerbitkan obligasi di tahun ini untuk memperkuat likuiditas sekaligus diferensiasi sumber pendanaan. Sumber dana itu untuk menopang pertumbuhan kredit di tahun 2019. Kedua bank tersebut adalah Bank Mandiri dan Bank OCBC NISP.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, dalam waktu dekat, Mandiri akan menerbitkan obligasi dollar Amerika Serikat (AS). Namun, terjadi perubahan terkait nilai penerbitannya, dari rencana penerbitan senilai US$ 1 miliar, bank berlogo pita emas ini hanya akan menerbitkan US$ 750 juta. "Kami sudah rilis US$ 750 juta, karena kebutuhannya baru senilai itu," kata Tiko, sapaan akrab Kartika di Jakarta, Selasa (9/4).

Bank berlogo pita emas ini mengatakan akan melakukan settlement hari Kamis (11/4) mendatang. Sedangkan roadshow penawaran obligasi global ini menurutnya sudah dilakukan pada 2 April-3 April 2019 lalu. Tiko mengatakan, US Treasury sudah memberikan spread yang baik atas obligasi ini yaitu sebesar 168 basis poin (bps). Adapun, tujuan penerbitan obligasi global ini akan dimanfaatkan untuk penguatan likuiditas valuta asing (valas) perusahaan.

Sementara pendanaan dalam mata uang rupiah dinilainya belum terlalu dibutuhkan.Sebab, sepanjang 2018 lalu kebutuhan pendanaan rupiah Mandiri telah terpenuhi melalui penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi dengan nilai total Rp 10 triliun.

Di sisi lain, OCBC NISP berencana menerbitkan obligasi di tahun ini dengan nilai minimal sebesar Rp 1 triliun. Senada dengan Tiko, Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan pendanaan ini akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan ekspansi kredit perusahaan yang dipatok naik antara 10% sampai 15% di tahun 2019. Hanya saja, mengenai jadwal penerbitannya bank berkode saham NISP ini masih melakukan proses kajian. Antara lain mempertimbangkan kondisi pasar dan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Sampai tahun ini OCBC NISP memang masih memiliki jatah dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III sebesar Rp 7 triliun. Dan bisa dieksekusi hingga Juni 2020 mendatang.

Adapun, di tahun lalu OCBC NISP sudah menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap IV senilai Rp 1,06 triliun dan obligasi berkelanjutan III tahap I senilai Rp 1 triliun. "Kalau pasar kondusif, kami akan segera menerbitkan. Kami melihat kondisi kenaikan suku bunga, saat ini cukup dinamis," terangnya.

Ia menyebutkan, bila suku bunga acuan BI turun dari posisi 6%, ada kemungkinan pihaknya untuk menunda penerbitan obligasi tersebut. Namun, perseroan ini memandang bank sentral akan cenderung mempertahankan posisi suku bunga acuannya di level 6% hingga akhir tahun ini.

Selain dua bank ini, ada beberapa juga berniat menggalang dana di pasar tahun ini. Bank Bukopin misalnya yang akan menerbitkan obligasi subdordinasi sebesar Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun dan Bank BTN yang menghabiskan jatah obligasi berkelanjutan sebesar Rp 5 triliun.

Bagikan

Berita Terbaru

Trade Expo Indonesia Bidik Transaksi US$ 25 Miliar
| Senin, 24 Februari 2025 | 00:02 WIB

Trade Expo Indonesia Bidik Transaksi US$ 25 Miliar

Pameran Trade Expo Indonesia bakal digelar pada 15 Oktober sampai 19 Oktober 2025 di ICE BSD Tangerang.

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO
| Minggu, 23 Februari 2025 | 15:01 WIB

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO

Kabar yang masuk KONTAN, Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roslani akan menjadi nakhoda BPI Danantara.

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:12 WIB

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana

Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah menyatakan tidak pernah menggelapkan dana eFishery sepeser pun.

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:00 WIB

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan

Industri otomotif bergerilya tangkap pasar yang besar dari mobil bekas, melalui platform digital mereka tawarakan layanan mobil bekas.

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri
| Minggu, 23 Februari 2025 | 13:00 WIB

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri

Tren memelihara ayam di rumah kian digemari. Proses pemeliharaan yang mudah membuat banyak orang keranjingan melakukannya.

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:32 WIB

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara

Indonesia segera meluncurkan SWF terbaru dengan aset jumbo yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:31 WIB

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan

Pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif, kemudahan perizinan, dan skema feed-in tariff agar investasi energi hijau semakin menarik.

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:01 WIB

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025

Direktur dan Chief Investor Relations Officer BRMS Herwin Hidayat mengerek target produksi emas pada tahun 2025 sebanyak 26,67% YoY.

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:00 WIB

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun

Langsung tancap gas di awal tahun, bank gencar menawarkan promo bunga KPR untuk meningkatkan pembiayaan kredit rumah.

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 09:00 WIB

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana

Tahun 2024, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meraih rating ESG lebih baik. Namun awal tahun ini, PGN terseret kasus dugaan korupsi. 

 
INDEKS BERITA

Terpopuler