Percepatan Peningkatan Literasi dan Tata Kelola Pasar Modal (2)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu faktor yang menghambat perkembangan pasar modal Indonesia adalah persepsi masyarakat bahwa investasi di pasar modal sangat berisiko. Hasil survei Bursa Efek Indonesia (BEI) dan AC Nielsen Indonesia di tahun 2015 menyimpulkan, 80% responden menilai investasi saham bernuansa spekulatif dan tidak mempercayai dana mereka dikelola oleh perusahaan investasi.
Ironisnya, masyarakat justrulebih percaya investasi bodong berbasis skema ponzi. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laporan kerugian masyarakat akibat investasi bodong sejak tahun 2017 mencapai Rp 140 triliun. Investasi bodong ini terus tumbuh subur dari masa ke masa karena literasi keuangan masyarakat yang buruk. Jika dulu orang berpikir memelihara tuyul bisa cepat kaya, kini seiring kemajuan teknologi, peran tuyul- digantikan oleh robot trading.
