Perdagangan Saham Grup Bakrie Ramai di Pasar Negosiasi

Selasa, 19 Maret 2019 | 09:22 WIB
Perdagangan Saham Grup Bakrie Ramai di Pasar Negosiasi
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham grup Bakrie terlihat sepi diperdagangkan di pasar reguler. Tapi di pasar negosiasi, saham Grup Bakrie menjadi salah satu saham yang paling hits.

Adapun saham-saham grup Bakrie yang ramai disasar investor di pasar negosiasi adalah PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). Saham PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) juga jadi favorit investor di pasar negosiasi.

Sejak awal tahun alias year to date (ytd), perdagangan saham ELTY di pasar negosiasi mencapai Rp 105,3 miliar dengan jumlah saham sebesar 31,26 juta lot. Tentunya, saham tersebut ditransaksikan di bawah gocap, dengan harga terendah yang diperdagangkan Rp 12 per saham.

Hal sama juga dialami BNBR. Perdagangan saham perusahaan induk Grup Bakrie ini di pasar negosiasi mencapai Rp 30,4 miliar dengan jumlah saham 6,05 juta lot. Harga perdagangan terendah sebesar Rp 15 per saham.

Kemudian saham BTEL ditransaksikan sebanyak Rp 16,4 miliar dengan jumlah saham 4,56 juta lot. Harga terendah saham ini Rp 5.

Para analis menilai, besarnya transaksi saham Grup Bakrie di pasar negosiasi karena banyak yang berharap bisa mendapat untung dari pergerakan saham Grup Bakrie. William Hartanto, Analis Panin Sekuritas, mengatakan, investor berminat karena sejarah saham Grup Bakrie yang bisa menguntungkan. Tapi dia menyarankan berhati-hati karena cukup berisiko.

Analis Binartha Sekuritas M Nafan Aji menambahkan, ini murni spekulasi investor yang ingin mendapatkan profit gain besar ketika saham tersebut ditransaksikan di pasar reguler. Harga saham tidur ini memang bisa merangkak naik, tapi hanya sesaat.

Analis Jasa Utama Capital Chris Apriliony menambahkan, banyaknya spekulan memanfaatkan transaksi di pasar nego karena menilai harga saham Bakrie murah. Padahal secara fundamental saham Grup Bakrie sedang berat meski ada isu akuisisi ataupun rights issue.

"Maka sebaiknya para pelaku pasar hanya melakukan akumulasi beli terhadap emiten yang memiliki kinerja baik dan prospek yang cerah ke depan," ujar Nafan.

Bagikan

Berita Terbaru

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 16:30 WIB

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga

Surono menjadi satu-satunya pemegang saham individu di luar afiliasi dan manajemen yang punya saham OBAT lebih dari 5%.

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)

Grup Djarum pada 25 Juni 2025 mencaplok 3,63% PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), emiten yang mengelola jaringan Rumah Sakit Hermina.

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?

Tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran, bisa berimbas pada meningkatkan risk appetite investor atas aset berisiko di emerging markets

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 14:13 WIB

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025

Volume penjualan semen domestik pada lima bulan pertama tahun 2025 turun 2,1% year on year (YoY) menjadi 22,27 ton.

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 13:26 WIB

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat

Indonesia akan memiliki pabrik baterai EV pertama pada akhir Juni 2026 ini. Selain China, sejumlah perusahaan lokal terlibat. Ini detailnya.

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 08:22 WIB

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina

PT Pasifik Cipta Solusi (PCS) dalam situs webnya mengaku sebagai partner BRI sejak tahun 2020 dalam pengadaan mesin EDC agen BRILink.

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 07:21 WIB

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak

Penerimaan pajak semester I-2025 berisiko terkontraksi 35%-40% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Wajib Pajak UMKM Masih Bisa Bebas PPh Final
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 07:01 WIB

Wajib Pajak UMKM Masih Bisa Bebas PPh Final

Ditjen Pajak menegaskan bahwa kebijakan PPh final usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tidak menambah beban pajak baru

Ada Hermanto Tanoko, Begini Prospek Emiten Merry Riana (MERI) Pasca IPO
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 06:51 WIB

Ada Hermanto Tanoko, Begini Prospek Emiten Merry Riana (MERI) Pasca IPO

Secara valuasi, harga saham IPO MERI masih tergolong wajar. Tapi, investor tetap harus mencermati fundamental perusahaan. 

Siap-siap Anggaran 2025 Jebol
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 06:50 WIB

Siap-siap Anggaran 2025 Jebol

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka peluang memperbesar penerbitan surat berharga negara (SBN) pada tahun ini

INDEKS BERITA

Terpopuler