Perebutan Sumber Batubara Non-Rusia Sengit, Jepang & Korsel Berpotensi Mengekor Eropa

Kamis, 07 April 2022 | 19:21 WIB
Perebutan Sumber Batubara Non-Rusia Sengit, Jepang & Korsel Berpotensi Mengekor Eropa
[ILUSTRASI. Operasional industri semen di Korea Selatan terancam berhenti karena stok batubara cuma tersisa hingga Mei 2022. REUTERS/Ilya Naymushin]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - SEOUL/TOKYO. Setidaknya dua perusahaan utilitas di Jepang dan Korea Selatan telah menghentikan impor batubara Rusia dalam beberapa waktu terakhir. Jika sanksi diperluas, kemungkinan perusahaan-perusahan lain harus mengikuti langkah itu lalu bergabung dalam perebutan sumber batubara non-Rusia. Sementara operasional industri semen di Korea Selatan terancam berhenti karena stok batubara cuma tersisa hingga Mei 2022.

Jepang dan Korea Selatan secara bersamaan, menyumbang sekitar seperlima dari ekspor batubara Rusia. Kedua negara merupakan pelanggan batubara terbesar Rusia setelah China.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Anak Usaha ADRO Umumkan Rencana Akuisisi Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI)
| Minggu, 09 Maret 2025 | 06:10 WIB

Anak Usaha ADRO Umumkan Rencana Akuisisi Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI)

ADRO melalui PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) saat ini tengah membangun smelter aluminium di KIPI

Ke Barak atau ke Lapak
| Minggu, 09 Maret 2025 | 03:10 WIB

Ke Barak atau ke Lapak

​Pembahasan RUU TNI, Polri dan Kejaksaan tersebut dianggap paling urgen dari RUU lain yang berhubungan dengan warga kebanyakan.

Cuan Nyaman dari Bisnis Co-Living, Indekos Gaya Kekinian
| Minggu, 09 Maret 2025 | 03:10 WIB

Cuan Nyaman dari Bisnis Co-Living, Indekos Gaya Kekinian

Tren indekos berkonsep co-living jadi pilihan banyak orang, khususnya perantau. Tren ini menjadi peluang usaha yang menggiurkan di perkotaan.

 
Menakar Nasib Padat Karya di Tengah Kabar PHK Sahut-Sahutan
| Minggu, 09 Maret 2025 | 03:05 WIB

Menakar Nasib Padat Karya di Tengah Kabar PHK Sahut-Sahutan

Sektor padat karya merana karena tidak leluasa mengatasi beban utang saat pasar tak lagi bisa diandalkan. 

Kilang Minyak Baru Bakal Dibangun di Pulau Pemping
| Sabtu, 08 Maret 2025 | 09:48 WIB

Kilang Minyak Baru Bakal Dibangun di Pulau Pemping

Pulau Pemping berdekatan dengan Pulau Nipa, tempat pembangunan fasilitas penyimpanan minyak untuk cadangan penyangga energi

Bank Syariah Kompak Targetkan Pembiayaan Tumbuh Dua Digit
| Sabtu, 08 Maret 2025 | 09:47 WIB

Bank Syariah Kompak Targetkan Pembiayaan Tumbuh Dua Digit

Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menargetkan pembiayaan tumbuh di kisaran 14%-16% tahun ini. ​Adapun tahun 2024 tercatat tumbuh 15,8%

Properti Industri dan Logistik Minim Risiko
| Sabtu, 08 Maret 2025 | 09:45 WIB

Properti Industri dan Logistik Minim Risiko

Kawasan Greater Jakarta dan Subang,jadi submarket paling potensial untuk industri dan logistik, dengan sektor auto-related sebagai prime mover,

Kemenperin Menerbitkan Sertifikat TKDN untuk 20 Produk Apple
| Sabtu, 08 Maret 2025 | 09:40 WIB

Kemenperin Menerbitkan Sertifikat TKDN untuk 20 Produk Apple

Dengan memiliki sertifikat TKDN, iPhone 16 series bisa dijual secara resmi di Indonesia. dan blokir bisa dibuka

Tidak Ada Penundaan Wajib HBA untuk Ekspor
| Sabtu, 08 Maret 2025 | 09:35 WIB

Tidak Ada Penundaan Wajib HBA untuk Ekspor

Sanksi bagi yang melanggar ketentuan HBA sebagai standar ekspor maka harus bayar pajak sesuai harga acuan

Di Luar Kebiasaan, Belanja Masyarakat Justru Turun Menjelang Ramadan 2025
| Sabtu, 08 Maret 2025 | 09:35 WIB

Di Luar Kebiasaan, Belanja Masyarakat Justru Turun Menjelang Ramadan 2025

Pendapatan masyarakat yang tergerus, terutama yang bekerja di sektor komoditas menjadi salah satu penyebab melambatnya konsumsi.

INDEKS BERITA

Terpopuler