Pergerakan IHSG Dibayangi PSBB

Sabtu, 11 April 2020 | 05:39 WIB
Pergerakan IHSG Dibayangi PSBB
[ILUSTRASI. Layar pergerakan saham di BEI, Jakarta (6/4/2020).]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,48% ke level 4.649,08 pada penutupan perdagangan Kamis (9/4).

Dalam seminggu terakhir, IHSG berangsur bangkit 2,59%.

Tapi, investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih. Kemarin, investor asing membukukan net sell sebesar Rp 514,18 miliar di seluruh pasar.

Baca Juga: Terpopuler: Saatnya beralih ke saham pemberi dividen, China siapkan skenario buruk

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, secara teknikal, IHSG terindikasi memasuki puncak fase minor bullish reversal dalam dua pekan terakhir.

Dari segi fundamental, Valdy menilai, investor juga merespons positif sejumlah stimulus ekonomi yang diumumkan Pemerintah. Kebijakan tersebut diharapkan dapat menjaga daya beli dan konsumsi masyarakat guna menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Sebulan Lewat, Pengalengan Ikan Merek Cip Belum Juga Melunasi MTN Jatuh Tempo

William Hartanto, Analis Panin Sekuritas menyebut, volatilitas IHSG pada perdagangan Kamis lalu juga cukup tinggi. IHSG sempat turun signifikan dan berlanjut menguat, dengan net sell investor asing. "Data PHK karyawan juga turut memberikan prospek negatif bagi sebagian emiten," kata dia.

Selain itu, pelaku pasar juga merespons adanya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta, yang kemungkinan bakal diikuti oleh beberapa wilayah lainnya, terutama kota-kota yang menjadi penyangga DKI Jakarta. "Kebijakan ini diharapkan dapat mengoptimalkan penanganan Covid-19 di Indonesia," ujar Valdy pada Kontan, Kamis (9/4).

Baca Juga: Ratusan Izin Tidak Diperpanjang, Jumlah Wakil Manajer Investasi Menyusut

Sentimen perkembangan jumlah kasus Covid-19 di sejumlah negara juga masih mempengaruhi bursa. Rencana berbagai stimulus yang telah diumumkan oleh sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat (AS), juga turut mempengaruhi pergerakan IHSG sepekan ini.

Menurut Valdy, investor dapat melakukan akumulasi beli secara bertahap. Namun jangan terlalu agresif serta tetap waspadai potensi bearish continuation. Untuk pekan depan, Valdy memperkirakan IHSG bakal cenderung melemah dengan rentang support-resistance yang cukup lebar, yaitu di 4.300-4.800.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Aluminium Naik Menuju Titik Tertinggi dalam Tiga Bulan
| Senin, 30 Juni 2025 | 22:16 WIB

Harga Aluminium Naik Menuju Titik Tertinggi dalam Tiga Bulan

 Harga terangkat karena risiko terhadap pasokan bahan baku dan juga taruhan bahwa permintaan manufaktur akan tetap kuat tahun ini. 

Mencari Investasi ESG Menarik saat Pasar Lesu
| Senin, 30 Juni 2025 | 13:37 WIB

Mencari Investasi ESG Menarik saat Pasar Lesu

Indikator instrumen investasi bertema ESG masih merah. Dari saham, reksadana, dan obligasi, apa pilihan menarik bagi investor saat ini?

KPK Sidik Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan EDC di BRI (BBRI), ini Profil Mitra BRI
| Senin, 30 Juni 2025 | 11:26 WIB

KPK Sidik Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan EDC di BRI (BBRI), ini Profil Mitra BRI

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo saat dikonfirmasi KONTAN mengenai keberadaan PCS mengatakan, pihaknya masih menyidik kasus tersebut.

Profit 26,3% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (30 Juni 2025)
| Senin, 30 Juni 2025 | 09:02 WIB

Profit 26,3% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (30 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (30 Juni 2025) Rp 1.880.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 26,3% jika menjual hari ini.

Neraca Perdagangan Berpotensi Kembali Mencetak Surplus Besar
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:51 WIB

Neraca Perdagangan Berpotensi Kembali Mencetak Surplus Besar

Kinerja ekspor pada bulan Mei diperkirakan meningkat akibat normalisasi setelah liburhari raya pada April lalu

Tantangan Berat Para Pengelola Dana Investasi
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:51 WIB

Tantangan Berat Para Pengelola Dana Investasi

Hanya MI dengan permodalan kuat yang mampu mendanai pengembangan ini, memperkuat prinsip Pareto (20/80) dan survival of the fittest.

Harga Pangan Bisa Picu Inflasi Juni
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:40 WIB

Harga Pangan Bisa Picu Inflasi Juni

Inflasi kelompok harga bergejolak diperkirakan meningkat, terutama disebabkan oleh naiknya harga beberapa komoditas pangan

Sisa Anggaran Pemerintah Cetak Rekor Tertinggi
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:32 WIB

Sisa Anggaran Pemerintah Cetak Rekor Tertinggi

Sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) per akhir Mei 2025 melampaui Rp 300 triliun

Mengawal Harga Beras
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:05 WIB

Mengawal Harga Beras

Pemerintah perlu mengawal harga beras yang masih di atas harga eceran tertinggi (HET) agar tidak menimbulkan gejolak di publik.

Terjebak Dalam Demokrasi Konsumtif
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:00 WIB

Terjebak Dalam Demokrasi Konsumtif

Relasi negara dengan masyarakatnya adalah sebuah modal yang penting untuk membangun demokrasi berkualitas.​

INDEKS BERITA

Terpopuler