Pergerakan Kurs Rupiah Akan Dipengaruhi Data Cadangan Devisa

Selasa, 07 September 2021 | 08:38 WIB
Pergerakan Kurs Rupiah Akan Dipengaruhi Data Cadangan Devisa
[ILUSTRASI. Petugas teller memperlihatkan pecahan 100 dollar US di salah satu bank di Tangerang Selatan/ pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/03/2021.]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah mengawali perdagangan pekan ini dengan solid. Senin (6/9), kurs spot rupiah menguat 0,28% jadi Rp 14.223 per dollar Amerika Serikat (AS). Kurs referensi JISDOR juga menguat 0,15% menjadi Rp 14.239 per dollar AS.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menjelaskan, di awal pekan ini dollar AS memang tertekan. Penyebabnya, data non farm payroll (NFP) hanya sebesar 235.000. Ini jauh lebih rendah dibanding konsensus prediksi analis, yaitu sebesar 750.000.

Data NFP yang lebih rendah menimbulkan spekulasi The Fed tidak akan buru-buru mengurangi stimulus.

Kepala Ekonom Bank Central Asia David Sumual menambahkan, pelaku pasar cenderung yakin cadangan devisa Indonesia di Agustus akan positif. BI akan mengumumkan data cadangan devisa Selasa ini (7/9).

Tapi, kurs rupiah sudah menguat sepekan terakhir. Ini membuka potensi koreksi sewaktu-waktu, meski belum akan terjadi pada perdagangan hari ini.

David memperkirakan, kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.180-Rp 14.250 per dollar AS hari ini. Alwi  memperkirakan rupiah akan menguat dan bergerak di rentang Rp 14.180-Rp 14.260 per dollar AS.

 

Bagikan

Berita Terbaru

FORE Menyuntik Modal Anak Usaha Senilai US$ 500.000
| Rabu, 17 September 2025 | 07:07 WIB

FORE Menyuntik Modal Anak Usaha Senilai US$ 500.000

Transaksi penambahan modal tersebut bertujuan mempertahankan presentasi kepemilikan saham FORE di FIPL.

Pengendali Utama SURI Gemar Akumulasi, Sahamnya Bergerak Fluktuatif
| Rabu, 17 September 2025 | 07:01 WIB

Pengendali Utama SURI Gemar Akumulasi, Sahamnya Bergerak Fluktuatif

Sejak awal tahun hingga saat ini Hansen Jap, pengendali utama PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) terpantau gencar melakukan akumulasi.

Harga Saham Emiten Rokok Kompak Menguat, Ada Gosip Apa?
| Rabu, 17 September 2025 | 06:46 WIB

Harga Saham Emiten Rokok Kompak Menguat, Ada Gosip Apa?

Adanya kebijakan dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, peluang penurunan tarif cukai hasil tembakau semakin terbuka. T

TPIA Raih Kredit Jumbo untuk Perkuat Integrasi Rantai Pasok
| Rabu, 17 September 2025 | 06:45 WIB

TPIA Raih Kredit Jumbo untuk Perkuat Integrasi Rantai Pasok

Dana hasil pinjaman untuk keperluan korporasi umum, termasuk proyek peremajaan aset Aster di Pulau Bukom dan Jurong

Plafon KUR Perumahan Rp 130 Triliun
| Rabu, 17 September 2025 | 06:39 WIB

Plafon KUR Perumahan Rp 130 Triliun

Airlangga juga menyebutkan program KUR perumahan ini akan disalurkan lewat himpunan bank milik negara (Himbara).

BLES Cetak Kinerja Solid Lewat Ekspansi
| Rabu, 17 September 2025 | 06:36 WIB

BLES Cetak Kinerja Solid Lewat Ekspansi

BLES membukukan volume penjualan sebesar 361.000 m³ atau tumbuh 19% secara tahunan (year-on-year) dibandingkan Agustus 2024.

Menanti Embusan Arah Suku Bunga, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Rabu (17/9)
| Rabu, 17 September 2025 | 06:35 WIB

Menanti Embusan Arah Suku Bunga, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Rabu (17/9)

Hari ini investor menanti hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) mengenai suku bunga acuan. 

MEDC Tambah Hak Partisipasi di Sakakemang
| Rabu, 17 September 2025 | 06:32 WIB

MEDC Tambah Hak Partisipasi di Sakakemang

Medco menyebut, kesepakatan ini akan efektif setelah mendapat persetujuan resmi Pemerintah Indonesia

Target DMO Tahun Ini Optimistis Bisa Tercapai
| Rabu, 17 September 2025 | 06:29 WIB

Target DMO Tahun Ini Optimistis Bisa Tercapai

Kementerian ESDM menegaskan kebutuhan batubara domestik tetap menjadi prioritas utama sebelum dilakukan ekspor batubara

BBM Seret, PHK di SPBU Swasta Mencuat
| Rabu, 17 September 2025 | 06:26 WIB

BBM Seret, PHK di SPBU Swasta Mencuat

Perubahan izin impor BBM dari sekali dalam setahun menjadi setiap enam bulan sekali dianggap menyulitkan SPBU swasta untuk menyesuaikan diri

INDEKS BERITA

Terpopuler