Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat terhimpit karena keperkasaan dollar Amerika Serikat (AS), kurs rupiah berhasil ditutup menguat selama sepekan terakhir. Penguatan ini berkat sentimen positif data ekonomi dalam negeri.
Jumat (9/9), kurs referensi JISDOR menguat 0,39% jadi Rp 14.846. Sementara dalam sepekan, kurs Jisdor menguat 0,36% dari Jumat pekan lalu di Rp 14.900 per dollar AS. Kurs rupiah di pasar spot juga menguat 0,47% menjadi Rp 14.830. Bila dihitung dalam sepekan, kurs spot rupiah menguat 0,44% .
Sejatinya pergerakan rupiah cukup fluktuatif di minggu ini. "Utamanya dipengaruhi oleh pergerakan indeks dollar AS," ujar analis DCFX Futures Lukman Leong. Tapi data ekonomi yang cukup solid membuat rupiah berhasil melawan kekuatan dollar AS. Data tersebut adalah cadangan devisa, indeks kepercayaan konsumen dan penjualan ritel, yang hasilnya lebih bagus dari estimasi.
Baca Juga: Dolar AS Perkasa, Rupiah Tetap Menguat Dalam Sepekan Terakhir
Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana bilang, indeks dollar AS memang sempat menguat tajam karena ada spekulasi The Fed akan menaikkan bunga acuan lagi. Ke depan, spekulasi tersebut masih akan jadi penggerak di pasar valuta asing.
Ke depan Lukman menganalisis, rupiah masih akan kembali mendapatkan dukungan dari data neraca perdagangan yang diperkirakan akan kembali surplus. Tapi data inflasi AS di Agustus yang diperkirakan kembali naik kembali memberi rasa khawatir dan membuat dollar AS menguat. Proyeksi Lukman, rupiah akan bergerak dengan rentang Rp 14.475-Rp. 14.950 pada minggu depan.
Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,39% ke Rp 14.846 Per Dolar AS Pada Jumat (9/9)
