Pergerakan Rupiah Hari Ini (15/9) Kena Efek Inflasi Amerika

Kamis, 15 September 2022 | 04:10 WIB
Pergerakan Rupiah Hari Ini (15/9) Kena Efek Inflasi Amerika
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari proyeksi membuat dollar AS menguat. Tren pelemahan rupiah sepertinya masih akan berlangsung hari ini. 

Presiden Komisaris HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, tingkat inflasi AS di Agustus lalu ternyata lebih tinggi dari konsensus proyeksi analis, yang memperkirakan inflasi cuma 8,1% secara tahunan. Realisasinya, inflasi 8,3% secara tahunan. 

Baca Juga: Loyo, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 14.923 Per Dolar AS Pada Rabu (14/9)

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, inflasi AS mendorong ekspektasi Fed menaikkan bunga 75 bps pada FOMC bulan ini. Pelaku pasar juga akan mencermati rilis producer price index (PPI) dan mortgage application. 

Dari dalam negeri, pelaku pasar akan mencermati data neraca dagang Agustus. Proyeksinya, neraca dagang masih surplus US$ 3,7 miliar, meski turun dari bulan sebelumnya, US$ 4,22 miliar. 

Josua memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di area Rp 14.825-Rp 14.925. Sutopo memprediksi, rupiah bergerak di Rp 14.850-Rp 14.950. 
Kemarin, kurs referensi Jisdor melemah 0,42% jadi Rp 14.923. Sedangkan kurs spot rupiah melemah 0,38% ke Rp 14.908 per dollar AS.

Baca Juga: Tak Berdaya, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 14.908 Per Dolar AS Hari Ini (14/9)

Bagikan

Berita Terbaru

Emas Bikin BRIS Untung Besar: Rekomendasi Saham BRIS Terbaru
| Selasa, 09 September 2025 | 15:45 WIB

Emas Bikin BRIS Untung Besar: Rekomendasi Saham BRIS Terbaru

Emas telah berkontribusi 11,8% dari total kredit konsumer PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), meningkat dari 8,4% pada akhir 2024.

BEI Menggelar Pubex Live 2025 Mulai 8-12 September, 44 Emiten Ikut Berpartisipasi
| Selasa, 09 September 2025 | 08:54 WIB

BEI Menggelar Pubex Live 2025 Mulai 8-12 September, 44 Emiten Ikut Berpartisipasi

Ada 44 perusahaan tercatat yang siap memaparkan kinerja dan rencana perusahaan ke depan agar investor mengenal kondisi terkini emiten.

Jumlah IPO Minim, Bisnis Perusahaan Sekuritas Ikut Lesu
| Selasa, 09 September 2025 | 08:40 WIB

Jumlah IPO Minim, Bisnis Perusahaan Sekuritas Ikut Lesu

Perusahaan mau IPO itu  tidak mudah. Mereka harus lihat momentum. Bukan hanya hari ini membutuhkan dana, lalu gelar IPO dan langsung mendapat dana

Cari Tambahan Modal, Bumi Resources (BUMI) Tawarkan Obligasi Rp 721,61 Miliar
| Selasa, 09 September 2025 | 08:40 WIB

Cari Tambahan Modal, Bumi Resources (BUMI) Tawarkan Obligasi Rp 721,61 Miliar

Obligasi terbagi dua seri. Seri A bertenor tiga tahun senilai Rp 149,33 miliar dan Seri B bertenor lima tahun Rp 572,28 miliar.​

Nusantara Infrastructure (META) Siap Garap Proyek Jalan Tol Cikunir-Ulujami
| Selasa, 09 September 2025 | 08:35 WIB

Nusantara Infrastructure (META) Siap Garap Proyek Jalan Tol Cikunir-Ulujami

Anak usaha META PT Jakarta Metro Eskpressway (JKTMetro) merupakan pemegang konsesi Jalan Tol JORR Elevated Ruas Cikunir-Ulujami.

Mayoritas Dana IPO EMAS Masuk ke Kantong MDKA, Cek yang Perlu Jadi Perhatian Investor
| Selasa, 09 September 2025 | 08:31 WIB

Mayoritas Dana IPO EMAS Masuk ke Kantong MDKA, Cek yang Perlu Jadi Perhatian Investor

Valuasi harga saham IPO PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) lebih premium ketimbang emiten pertambangan emas eksisting.

Tambah Modal, Emiten Menggelar Rights Issue dan Private Placement
| Selasa, 09 September 2025 | 08:23 WIB

Tambah Modal, Emiten Menggelar Rights Issue dan Private Placement

Pendanaan lewat pasar modal dengan skema private placement maupun right issue, umumnya dinilai berdampak positif bagi emiten.

Samator Indo Gas (AGII) Genjot Pelanggan Gas Medis dan Industri
| Selasa, 09 September 2025 | 08:20 WIB

Samator Indo Gas (AGII) Genjot Pelanggan Gas Medis dan Industri

AGII menyiapkan strategi utama, yakni memperluas pangsa pasar ritel melalui akuisisi pelanggan baru serta ekspansi jaringan filling station.

Banyak Tantangan, Surya Semesta Internusa (SSIA) Menurunkan Proyeksi Kinerja
| Selasa, 09 September 2025 | 08:16 WIB

Banyak Tantangan, Surya Semesta Internusa (SSIA) Menurunkan Proyeksi Kinerja

Proyeksi penurunan laba  PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) disebabkan sebagian backlog dari penjualan lahan baru akan diakui pada awal 2026.

Ekspor Kelapa Bulat Mengancam Kelangsungan Industri
| Selasa, 09 September 2025 | 08:10 WIB

Ekspor Kelapa Bulat Mengancam Kelangsungan Industri

Kenaikan produksi saat ini lebih banyak dijual dalam bentuk raw material ke luar negeri, terutama ke China.

INDEKS BERITA

Terpopuler