Pergerakan Rupiah Hari ini (18/2) Kena Imbas Rusia Vs Ukraina

Jumat, 18 Februari 2022 | 04:10 WIB
Pergerakan Rupiah Hari ini (18/2) Kena Imbas Rusia Vs Ukraina
[]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risk off kembali muncul seiring geopolitik Rusia dan Ukraina ternyata masih memanas. Akibatnya, rupiah berpotensi melemah terhadap dollar AS.

Di pasar spot, Kamis (17/2), rupiah melemah 0,49% ke Rp 14.326 per dollar AS. Kompak, kurs Jisdor versi Bank Indonesia (BI) juga memperlihatkan pelemahan 0,22% ke Rp 14.301.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan pelemahan rupiah berpotensi terjadi kembali pada perdagangan Jumat (18/2) ini. Sentimen negatif masih datang dari pejabat AS yang mengklaim bahwa Rusia telah menambah kekuatan sebanyak 7.000 tentara, di perbatasan Ukraina.

Baca Juga: IHSG Diproyeksikan Menguat pada Jumat (18/2)

Dampak yang ditimbulkan dari geopolitik tersebut adalah muncul risk off. Sedangkan kondisi dollar AS dan yen yang dijadikan sebagai safe haven, kini tercatat membukukan penguatan.

Lukman Leong Analis DC Futures mengatakan hubungan Rusia dengan Ukraina menimbulkan ketidakpastian di pasar keuangan. "Terjadi risk aversion di bursa global, rupiah jadi cenderung melemah," terang Lukman.

Josua memproyeksikan  rentang rupiah di kisaran Rp 14.280-Rp 14.350 per dollar AS. Sementara Lukman memprediksi rupiah hari ini bergerak di rentang Rp 14.300-Rp 14.400 per dollar AS.

Baca Juga: Rupiah Menguat Dalam Sepekan, Ini Faktor Pendorongnya

Bagikan

Berita Terbaru

Kimia Farma (KAEF) Fokus Memulihkan Kinerja
| Senin, 20 Oktober 2025 | 04:20 WIB

Kimia Farma (KAEF) Fokus Memulihkan Kinerja

KAEF Melihat industri farmasi masih punya potensi pertumbuhan yang cukup besar ke depannya. Untuk itu, KAEF cukup optimistis dapat mencapainya.

Prospek Bisnis Keramik Masih Mengkilap
| Senin, 20 Oktober 2025 | 04:10 WIB

Prospek Bisnis Keramik Masih Mengkilap

Mengestimasikan volume produksi keramik nasional periode Januari - September 2025 mencapai 330 juta meter persegi (m²) - 335 juta m².

Serap 48% Capex, Hasnur Internasional (HAIS) Bakal Kerek Kapasitas Angkut Hingga 15%
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 15:53 WIB

Serap 48% Capex, Hasnur Internasional (HAIS) Bakal Kerek Kapasitas Angkut Hingga 15%

Alokasi dana tersebut digunakan untuk menambah armada baru guna memperkuat operasional, salah satunya dengan membeli kapal tunda dan tongkang.

Langkah Pincang Sepatu Lokal Menghadapi Selundupan
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 14:00 WIB

Langkah Pincang Sepatu Lokal Menghadapi Selundupan

Di tengah maraknya sepatu selundupan, produsen sepatu lokal menolak menyerah. Pabrikan sepatu di Tangerang sampai Jawa Timur mulai ekspansif.

Ini Cara BATA Mengencangkan Tali Sepatu Pasca Tutup Produksi
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 13:00 WIB

Ini Cara BATA Mengencangkan Tali Sepatu Pasca Tutup Produksi

Cara bata mengencangkan tali sepatu dengan mengambil produksi sepatu dari pihak ketiga.                      

IHSG Anjlok Sepekan, Ini Biang Kerok dan Prediksi Pekan Depan
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 11:32 WIB

IHSG Anjlok Sepekan, Ini Biang Kerok dan Prediksi Pekan Depan

Dari lima hari perdagangan sepekan periode 13-17 Oktober 2025, IHSG turun dalam empat hari perdagangan dan hanya naik sehari pada Kamis (16/10).

Dirut Indokripto Koin Semesta Menyukai Saham Sebagai Investasi
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 09:00 WIB

Dirut Indokripto Koin Semesta Menyukai Saham Sebagai Investasi

Ade Wahyu, Direktur Utama PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) berinvestasi sebagai proses pendewasaan diri dalam mengelola risiko.

Total Bangun Persada Tbk (TOTL) Tambah Kegiatan Usaha Konstruksi
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Total Bangun Persada Tbk (TOTL) Tambah Kegiatan Usaha Konstruksi

Mengupas profil PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) yang tengah gencar menambah 10 kegiatan usaha di bidang konstruksi

Beli Kapal Tanker, Emiten Tommy Soeharto Ini Merogoh Kocek  US$ 26,93 juta
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:35 WIB

Beli Kapal Tanker, Emiten Tommy Soeharto Ini Merogoh Kocek US$ 26,93 juta

Pembelian kapal tersebut sejalan dengan strategi pertumbuhan dan pengembangan usaha GTSI sebagai perusahaan di bidang usaha pelayaran.

Quick Commerce Terdorong Gaya Hidup Serba Cepat
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Quick Commerce Terdorong Gaya Hidup Serba Cepat

Industri quick commerce yang melayani belanja kebutuhan sehari-hari, saat ini mendapat banyak permintaan dari masyarakat urban.

INDEKS BERITA