Pergerakan Rupiah Hari Ini (18/8) Mulai Diwarnai Kecemasan Inflasi Tinggi

Kamis, 18 Agustus 2022 | 04:00 WIB
Pergerakan Rupiah Hari Ini (18/8) Mulai Diwarnai Kecemasan Inflasi Tinggi
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi kembali melemah pada Kamis (18/8) ini. Sentimen eksternal masih mendukung penguatan dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya mengatakan, saat ini pelaku pasar masih wait and see jelang pertemuan FOMC. Menurut dia, pasar mencermati dan mencari petunjuk peluang kenaikan bunga acuan The Fed di September.

Baca Juga: Rupiah Diprediksi Melemah pada Kamis (18/8), Tertekan Sentimen Eksternal

"Dari dalam negeri, rencana kenaikan pertalite dalam waktu dekat memicu kekhawatiran naiknya biaya hidup dan inflasi domestik. Ini turut menjadi katalis negatif rupiah,"  ujar Andian, Rabu (17/8).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, risk appetite pasar tengah menurun tidak menguntungkan rupiah. Hal ini sejalan kekhawatiran atas ekonomi China. Pelaku pasar juga akan mencermati rilis ekonomi seperti retail sales AS, PDB Eropa, hingga inflasi di Inggris.

Kamis (18/8), proyeksi Josua, rupiah di Rp rentang 14.700-Rp 14.800 per dollar AS. Sementaar Andian memprediksi rupiah cenderung melemah di kisaran Rp 14.700-Rp 14.780 per dollar AS.

Selasa (16/8), rupiah di pasar spot melemah 0,18% ke Rp 14.768 dan turun 0,34% ke 14.767 merujuk Jisdor Bank Indonesia.

Baca Juga: Rupiah Spot Melemah 0,18% ke Rp 14.768 per Dolar AS, Selasa (16/8)

Bagikan

Berita Terbaru

Terdorong Sentimen Positif Domestik, IHSG Menguat Dalam Sepekan
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Terdorong Sentimen Positif Domestik, IHSG Menguat Dalam Sepekan

Di akhir pekan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menclok di 7.047,43, menguat 2,65% dalam sepekan. 

Sudah Penuhi Kewajiban, BEI Cabut Suspensi Saham Kimia Farma (KAEF)
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:24 WIB

Sudah Penuhi Kewajiban, BEI Cabut Suspensi Saham Kimia Farma (KAEF)

Sejak sesi pertama perdagangan saham di BEI kemarin, saham emiten farmasi pelat merah tersebut sudah kembali diperdagangkan.

Trump Tetap Patok Tarif 32%, Indonesia Patut Ikuti Langkah China Menjaring Mitra Baru
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 10:00 WIB

Trump Tetap Patok Tarif 32%, Indonesia Patut Ikuti Langkah China Menjaring Mitra Baru

Indonesia juga mesti memaksimalkan penggunaan LCS dan BCSA untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.

Profit 26,02% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Menguat (12 Juli 2025)
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 09:19 WIB

Profit 26,02% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Menguat (12 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat hari ini 11 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.919.000 per gram, tapi harga buyback Rp 1.763.000 per gram.

Menengok Aksi Eks CEO SMAR, Borong Total 131,95 Juta Saham NSSS Sejak Maret 2025
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 09:00 WIB

Menengok Aksi Eks CEO SMAR, Borong Total 131,95 Juta Saham NSSS Sejak Maret 2025

Akumulasi saham PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) yang teranyar per tanggal 8 Juli 2025.melibatkan 38.420.600 saham. 

Pembiayaan Multifinance ke Sektor Produktif Menantang
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:25 WIB

Pembiayaan Multifinance ke Sektor Produktif Menantang

Pembiayaan sejumlah perusahaan multifinance sektor produktif masih jauh dibawah target yang dicanangkan OJK sekitar 46%-48% ​

Rasio NPL Perbankan Masih Berpotensi Meningkat
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:05 WIB

Rasio NPL Perbankan Masih Berpotensi Meningkat

NPL perbankan pada Mei 2025 sebesar 2,29% secara tahunan atau year on year (YoY), naik dari 2,24% pada April dan 2,08% pada Desember 2024.​

Menakar Prospek Harga Emas dan Efeknya ke Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:00 WIB

Menakar Prospek Harga Emas dan Efeknya ke Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)

Konsumsi emas di Indonesia hanya sekitar 0,17 gram per kapita, lebih rendah dibanding Malaysia yang mencapai 0,54 gram per kapita.

Kredit Menganggur Semakin Menumpuk
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 07:30 WIB

Kredit Menganggur Semakin Menumpuk

Banyak korporasi belum memanfaatkan fasilitas kredit yang telah disetujui bank, membuat angka kredit menganggur terus meningkat.​

Saham Dengan Dividend Yield Tinggi dan Laba yang Bertumbuh
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 07:18 WIB

Saham Dengan Dividend Yield Tinggi dan Laba yang Bertumbuh

Investor perlu memperhatikan kenaikan harga sebelum pengumuman dividen hingga sesaat sebelum membeli serta membandingkan dengan nominal dividen

INDEKS BERITA

Terpopuler