KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku pasar mengabaikan data inflasi Indonesia yang positif. Nilai tukar rupiah berpotensi kembali melemah.
Mengutip Bloomberg, Senin (1/11), rupiah melemah 0,76% ke Rp 14.275 per dollar AS. Kurs JISDOR Bank Indonesia (BI) juga melemah 0,45% ke Rp 14.235 per dollar AS.
Komisaris Utama PT HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo mengatakan rupiah berpotensi melemah karena pelaku pasar mengabaikan data inflasi Indonesia periode Oktober yang sebesar 0,12%. Sementara, inflasi AS yang lebih kuat dan adanya ekspektasi penurunan pembelian obligasi (tapering), berpotensi akan kembali menekan rupiah pada perdagangan hari Selasa (2/11) ini.
Baca Juga: Kompak, rupiah Jisdor juga melemah 0,45% ke Rp 14.235 per dolar AS pada Senin (1/11)
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, rupiah kemarin melemah di tengah inflasi karena tertekan harga komoditas yang mulai menurun.
David memandang rupiah berpotensi menguat karena data ISM Manufacturing AS diproyeksikan cenderung di bawah ekspektasi. David memprediksi rupiah bergerak di kisaran Rp 14.200-Rp 14.300. Sementara Sutopo memproyeksikan rupiah di kisaran Rp 14.235 hingga Rp 14.295.