Berita Mata Uang

Pergerakan Rupiah Hari Ini (25/7) Dihantam Aksi Jual Aset Berisiko

Senin, 25 Juli 2022 | 04:10 WIB
Pergerakan Rupiah Hari Ini (25/7) Dihantam Aksi Jual Aset Berisiko

Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah masih dalam tekanan pada Senin (25/7). Sentimen eksternal masih akan jadi pemberat rupiah.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengungkapkan, pelaku pasar berada dalam posisi wait and see jelang pertemuan FOMC pada akhir Juli. Seiring ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed, dollar Amerika Serikat (AS) akan diuntungkan. Terlebih, data PMI zona Euro kontraksi menjadi 49,6 dari 52,1.

Menurut Alwi, pasar kemungkinan menghindari aset berisiko (risk-off), yang berarti dollar AS akan diuntungkan perannya sebagai safe haven. "Hal ini juga akan menjadi sentimen negatif buat rupiah karena pergerakannya berkorelasi positif dengan aset berisiko,” kata dia, Jumat (22/7).

Baca Juga: Bunga BI Tetap, Bunga The Fed Diprediksi Naik, Pasar Obligasi RI Bisa Tertekan

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri juga menilai pasar akan cenderung sideways jelang FOMC meeting. Hanya saja, rupiah punya modal berharga seiring dengan data ekonomi domestik yang solid. Teranyar, rilis data uang beredar juga masih mencatatkan pertumbuhan. Hal ini mengindikasikan likuiditas dalam negeri masih terjaga.

"Rupiah kemungkinan bergerak sideways pada rentang Rp 14.920 per dolar AS," proyeksi Reny. Sementara, Alwi memproyeksikan rupiah akan cenderung melemah pada kisaran Rp 14.995-Rp 15.030 per dollar AS.

Jumat (22/7), rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 15.014 per dollar AS, menguat 0,15%. Namun, dalam sepekan, rupiah di pasar spot melemah sebesar 0,11%. Sementara kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah kemarin melemah tipis 0,05% ke Rp 15.024. Dalam seminggu, mata uang Garuda ini melemah 0,17%.

Baca Juga: Begini Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Menjelang FOMC The Fed Pekan Depan

 

Terbaru