Pergerakan Rupiah Hari Ini (9/11) Dipengaruhi Data Ekonomi

Selasa, 09 November 2021 | 05:25 WIB
Pergerakan Rupiah Hari Ini (9/11) Dipengaruhi Data Ekonomi
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berpotensi menguat pada Selasa (9/11). Ini karena investor dalam posisi risk on, sehingga aset berisiko kembali diminati. 

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menyebut, efek tapering The Fed yang sudah diantisipasi juga menjadi penguat rupiah. "Data ekonomi domestik yang membaik meningkatkan optimisme dan kepercayaan para investor, serta menjadi katalis positif bagi rupiah," jelas dia, kemarin.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menilai, rupiah punya modal bagus untuk melanjutkan penguatan hari ini. Indeks keyakinan konsumen Oktober dirilis lebih baik dari bulan sebelumnya. 

Baca Juga: Rupiah diramal bisa lanjut menguat pada perdagangan Selasa (9/11)

Reny menambahkan, ke depan pelaku pasar akan mencermati rilis data inflasi AS. Pasar juga masih mewaspadai kebijakan suku bunga acuan The Fed ke depan.

Faisyal sependapat. Menurut dia, jika The Fed bersikap dovish, rupiah berpotensi menguat. 
Faisyal meyakini, kurs rupiah hari ini akan bergerak antara Rp 14.200-Rp 14.300. Prediksi Reny, rupiah bergerak di kisaran Rp 14.200-14.310. 

Senin (8/11), kurs spot rupiah menguat 0,5% ke Rp 14.260. Kurs JISDOR rupiah menguat 0,74% ke Rp 14.268 per dollar AS.

Baca Juga: Simak Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA, Senin 8 November 2021

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

INDEKS BERITA