KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah bergerak melemah Selasa (16/5). Di pasar spot, rupiah tutup pada level Rp 14.820 per dollar AS di akhir perdagangan Selasa (16/5). Melemah 0,1% dari sehari sebelumnya yang senilai Rp 14.805 per dolar AS. Kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) pada Selasa (16/5) senilai Rp 14.810 per dollar Amerika Serikat (AS). Nilai itu menguat tipis 0,01% daripada kurs di hari sebelumnya yang ada di Rp 14.812 per dollar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede melihat, pelemahan rupiah di pasar spot akibat rilis data China yang menunjukan pemulihan ekonomi Tiongkok tidak secepat perkiraan.
China Industrial Production tercatat 5,6% yoy atau lebih tinggi dibandingkan sebelumnya sebesar 3,9% secara tahunan atau year on year (yoy), tetapi lebih rendah dari perkiraan sebesar 10,9%.
Baca Juga: Ditutup Terkoreksi, Begini Prediksi Rupiah Rabu (17/5)
China Retail Sales hanya tumbuh 18,4% yoy atau lebih rendah daripada perkiraan 21,9% yoy. "Data ini mendorong ekspektasi, perekonomian China belum sepenuhnya pulih," ujarnya, Selasa (16/5).
Chief Analyst DCFX Futures, Lukman Leong sepakat, rupiah melemah di pasar spot karena investor merespon data ekonomi China yang mengecewakan. Hal tersebut memicu kekhawatiran melemahnya permintaan dari China. Di AS, pasar masih fokus ke debt ceiling.
"Saya melihat rupiah masih akan melanjutkan pelemahan," kata Lukman. Prediksinya, rupiah akan bergerak dengan rentang Rp 14.750 - Rp 14.850. Josua memperkirakan di 14.750-14.850.
Baca Juga: Wall Street Turun, Data Penjualan Ritel AS Membebani Pasar Saham