Perlu Dana, Dua Perusahaan Grup MNC Ini Menahan Dividen

Rabu, 26 Juni 2019 | 07:02 WIB
Perlu Dana, Dua Perusahaan Grup MNC Ini Menahan Dividen
[]
Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang masuk dalam MNC Grup gencar mencari dana segar. Sebagai bukti, hampir seluruh perusahaan di bawah MNC Grup tengah melakukan penawaran saham baru. Di antaranya, PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY), PT Media Citra Nusantara Tbk (MNCN), PT MNC Land Tbk (KPIG), PT Bank MNC International Tbk (BABP), PT MNC Investama Tbk (BHIT), dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR).

Bahkan PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) telah melaksanakan penerbitan saham baru. Tak hanya itu, pemilik MNC Grup juga menawarkan saham perdana bisnis yang belum tercatat pada bulan depan, yakni PT MNC Vision Network (MVN).

Hary Tanoesoedibjo, pemilik MNC Grup menyatakan, agenda IPO MVN berkaitan dengan transformasi perusahaan dari media konvensional ke digital. "Secara grup memang kalau perusahaan ingin besar memang harus berani untuk aksi-aksi korporasi seperti private placement atau IPO," kata dia, kemarin.

Hary menambahkan untuk meningkatkan kemampuan maka kebutuhan dana juga akan meningkat. "Berkait dengan MNC misalnya, sekarang bergerak di FTA (free to air) dan konten bergerak ke digital ada FTA+/RCTI+ lebih banyak variasi lagi," jelas dia.

MNC Grup sudah mulai transformasi seiring dengan perkembangan teknologi. Saat ini, MNC telah menjalin equity link dengan beberapa start up. MNC memegang 4% saham Inflix dan 5% saham Reddoorz. Setidaknya, dalam lima tahun kedepan iklan dari digital dan konten ini bisa berkontribusi 40% dari total keseluruhan MNC.

Di bisnis properti, MNC Grup mengaku juga akan segera merealisasikan beberapa proyek. Agustus 2019, KPIG akan merilis MNC Lido City dan MNC Bali Resort. Proyek kongsi MNC dengan anak Presiden Donald Trump itu mulai di bangun tahun 2018.

Karena kebutuhan dana yang besar, BHIT dan BMTR kompak untuk tidak membagikan bonus alias dividen kepada para pemegang saham. Padahal di 2018, BHIT dan BMTR memberi dividen tunai kepada pemegang saham senilai Rp 5 per saham.

Direktur Utama BHIT Darma Putra mengatakan, emiten ini ingin memperkuat struktur permodalan. "Kalau ada sisa, digunakan untuk mengurangi pinjaman," kata dia. Darma yakin, BMTR bisa mengerek pendapatan 12% di 2019.

Bagikan

Berita Terbaru

Siap-Siap Potensi Dividen Interim UNVR Cukup Besar, Tapi Awas Dividend Trap
| Sabtu, 22 November 2025 | 20:10 WIB

Siap-Siap Potensi Dividen Interim UNVR Cukup Besar, Tapi Awas Dividend Trap

UNVR lebih cocok untuk investor jangka menengah–panjang yang mencari saham defensif dengan dividen stabil, bukan untuk momentum trading.

Selain Sawit Bisnis Kayu Grup Sampoerna Juga Dijual Karena Merugi, Fokus Filantropi
| Sabtu, 22 November 2025 | 18:24 WIB

Selain Sawit Bisnis Kayu Grup Sampoerna Juga Dijual Karena Merugi, Fokus Filantropi

Presiden Direktur Grup Sampoerna Bambang Sulistyo mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Tren Masih Bullish, Saham Petrosea (PTRO) Kenaikannya Mulai Terbatas
| Sabtu, 22 November 2025 | 17:43 WIB

Tren Masih Bullish, Saham Petrosea (PTRO) Kenaikannya Mulai Terbatas

Kontrak kerja sama yang baru dikantonginya menjadi katalis terdekat bagi emiten terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu ini.

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto
| Sabtu, 22 November 2025 | 17:18 WIB

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto

Likuiditas yang flat ini membuat pasar juga berada dalam mode bearish, terutama bagi koin selain bitcoin.

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat
| Sabtu, 22 November 2025 | 11:00 WIB

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat

Kenaikan harga CPO yang terjadi menjadi katalis positif jangka pendek, sementara area support AALI berada di kisaran Rp 7.600 hingga Rp 7.700.

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga
| Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga

PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) tengah menghadapi masa sulit sepanjang sembilan bulan tahun 2025 ini.

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi

Untuk mengejar target pajak penghambat sitem coretax harus segera dibenahi supaya optimalisasi penerimaan pajak terpenuhi..​

Cetak Pekerja Miskin
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Cetak Pekerja Miskin

Negara dan dunia kerja harus mulai merombak strategi dunia tenaga kerja yang bisa menumbuhkan produktivitas serta gaji yang mumpuni.

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat

Dana yang ia miliki sebagian besar kembali ia putar untuk memperkuat modal usaha, ekspansi di berbagai unit bisnis yang ia kelola. 

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:38 WIB

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar

Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan Bank Mandiri. 1 Agustus lalu, bank dengan logo pita emas ini juga mengajukan gugatan serupa.

INDEKS BERITA