Berita Global

Pernah Jadi Kebanggaan China, "996" Kini Dinyatakan Melanggar Hukum

Jumat, 27 Agustus 2021 | 10:09 WIB
Pernah Jadi Kebanggaan China,

ILUSTRASI. Logo Alibaba Group di kantor pusatnya di Hangzhou, Provinsi Zhejiang province, China, 11 November 2020. REUTERS/Aly Song/File Photo

Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Pengadilan tertinggi di China menyatakan praktik 996 sebagai pelanggaran hukum. Istilah itu merujuk ke waktu kerja, mulai jam 9 pagi hingga jam 9 malam, selama enam hari dalam seminggu. Kebijakan jam kerja yang kontroversial itu merupakan sesuatu yang umum diberlakukan di banyak perusahaan teknologi China.

Pengadilan tinggi China dan Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial pada Kamis (26/8), menerbitkan pedoman dan contoh tentang apa yang disebut sebagai kerja lembur, dengan mengatakan bahwa mereka berfokus ke masalah tersebut karena telah menarik perhatian luas baru-baru ini.

Pihak berwenang menggunakan kasus yang melibatkan perusahaan pengiriman paket untuk menjelaskan mengapa "996" ilegal. Namun bagi praktisi bisnis, praktik jam kerja seperti itu menjadi semacam keunggulan bagi beberapa perusahaan dan karyawan China.

Baca Juga: Pemikiran sosialisme Xi Jinping bakal diajarkan dari tingkat SD hingga universitas

Mike Moritz dari Sequoia Capital, salah satu pemain besar di Silicon Valley, menyebut jam kerja semacam itu sebagai keunggulan kompetitif yang dimiliki China atas Amerika Serikat.

Namun reaksi balik muncul pada 2019, memicu debat publik tentang jam kerja di industri teknologi China yang terus berlanjut.

Bulan lalu, pemilik TikTok ByteDance, Jumat (27/8), mengatakan mereka akan secara resmi mengakhiri kebijakan lembur akhir pekan mulai 1 Agustus. Keputusan itu berselang dua minggu setelah pesaingnya di video pendek, Kuaishou, mengumumkan keputusan serupa.

Kritik pengadilan dan kementerian terhadap "996"muncul di tengah tindakan keras peraturan yang dipimpin Beijing terhadap raksasa teknologi negara itu yang telah menargetkan masalah dari perilaku monopolistik hingga hak-hak konsumen.

Selanjutnya: Induk Ultra Voucher Jual Saham UVCR Sehari Sebelum Masuk UMA Hingga Kena ARB

 

Terbaru