Pertumbuhan Asuransi Kredit Masih Menjanjikan

Rabu, 06 Maret 2019 | 08:35 WIB
Pertumbuhan Asuransi Kredit Masih Menjanjikan
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat di tahun 2018, asuransi kredit menjadi lini bisnis dengan pertumbuhan paling besar, yakni 52,2% secara year on year (yoy). Premi asuransi ini tumbuh dari Rp 5,16 triliun pada 2017 menjadi Rp 7,86 triliun pada 2018.

Direktur Eksekutif AAUI Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe mengatakan, kontributor utama dari pertumbuhan signifikan dari lini bisnis ini adalah penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang juga meningkat. Penyaluran KUR hingga tahun 2018 sudah mencapai Rp 120,34 triliun. Angka ini melampaui target penyaluran Rp 120 triliun dan bertumbuh 24,43% dibanding tahun 2017. Selain itu, menurut Dody, pertumbuhan asuransi kredit ini juga didorong kebijakan pemerintah yang menurunkan suku bunga KUR 2018, yang semula 9% menjadi 7%.

Peningkatan kredit konsumtif juga menjadi pendorong naiknya asuransi kredit ini, "Tahun lalu perbankan banyak menyalurkan kredit multiguna untuk beberapa segmen masyarakat," kata dia, kemarin.

Sampai dengan akhir tahun 2018, kredit perbankan tumbuh 11,75% yoy. Pendorong pertumbuhan kredit adalah sektor listrik, gas, air, transportasi, dan pertambangan.

Pertumbuhan kredit melalui financial technology (fintech) juga turut menjadi pemicu pertumbuhan lini bisnis asuransi kredit ini walau nilainya tak begitu besar.

Asuransi Simasnet misalnya, per tahun 2018 mencatat asuransi kredit fintech menyumbang hampir 5% dari perolehan premi total yang sebesar Rp 54 miliar.

Direktur Utama Asuransi Simasnet Teguh Aria Djana mengatakan, kontribusi tersebut masih kecil. Meskipun begitu, di tahun 2019 ini Simasnet bakal menjadikan asuransi kredit fintech menjadi lini bisnis yang mendominasi pertumbuhannya.

Menurut Teguh produk asuransi kredit untuk fintech masih tergolong baru, sebab Simasnet baru memperoleh izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) produk tersebut pada November 2018.

Meskipun begitu, menurut dia, hingga kini sudah ada lebih dari 20 perusahaan fintech yang menggunakan asuransinya. "Kami bekerjasama dengan perusahaan fintech yang memfasilitasi peer to peer (P2P) lending. Sebagian lagi masih proses perjanjian kerjasama," kata dia.

Asuransi Simasnet menargetkan jumlah pendapatan preminya bisa tumbuh 100% di 2019 dibandingkan realisasi tahun 2018. Target jumlah premi Simasnet di tahun ini adalah sebesar Rp 108 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Permintaan KPR Mengalami Perlambatan
| Rabu, 21 Mei 2025 | 04:50 WIB

Permintaan KPR Mengalami Perlambatan

Permintaan kredit kepemilikan rumah (KPR) tampaknya semakin melambat di tengah tekanan  kondisi ekonomi domestik​

Bisnis Asuransi Kendaraan Masih Macet
| Rabu, 21 Mei 2025 | 04:40 WIB

Bisnis Asuransi Kendaraan Masih Macet

AAUI memperkirakan pertumbuhan pendapatan premi lini bisnis ini terancam melambat sepanjang tahun 2025.

Anggaran Surplus, Bukan Berarti Ekonomi Baik-Baik Saja
| Rabu, 21 Mei 2025 | 04:40 WIB

Anggaran Surplus, Bukan Berarti Ekonomi Baik-Baik Saja

Di periode yang sama, belanja negara turun 5,1% menjadi Rp 806,2 triliun. Inilah yang membuat pemerintah mencatatkan surplus Rp 4,3 triliun.

Tiga Saham Prajogo Pangestu Jadi Top Leaders Saat IHSG Turun
| Rabu, 21 Mei 2025 | 04:35 WIB

Tiga Saham Prajogo Pangestu Jadi Top Leaders Saat IHSG Turun

IHSG turun 0,65% atau 46,49 poin ke 7.094,60 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (20/5).

Resmi! Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai Diganti
| Rabu, 21 Mei 2025 | 04:35 WIB

Resmi! Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai Diganti

Pelantikan Dirjen Pajak Bimo Wijayanto dan dan Dirjen Bea Cukai Letnan Jenderal TNI Djaka Budi Utama yang baru kemungkinan dilakukan pekan ini

Bisnis Pendingin Ruangan Makin Semilir
| Rabu, 21 Mei 2025 | 04:35 WIB

Bisnis Pendingin Ruangan Makin Semilir

Pasar pendingin ruangan di dalam negeri yang terus meningkat mendorong merek-merek multinasional berinvestasi

Mau Dorong Ekonomi, Pemerintah Harus Lebih Banyak Belanja
| Rabu, 21 Mei 2025 | 04:30 WIB

Mau Dorong Ekonomi, Pemerintah Harus Lebih Banyak Belanja

Target pertumbuhan ekonomi 2026 sebesar 5,2% hingga 5,8% dinilai terlalu optimistis oleh para ekonom

Literasi, Pajak dan Kebangkitan Nasional
| Rabu, 21 Mei 2025 | 04:28 WIB

Literasi, Pajak dan Kebangkitan Nasional

Buku bisa mengubah satu pikiran, sementara pajak, jika dipahami dan diterapkan dengan benar, bisa mengubah nasib sebuah bangsa.

Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) Memperkuat Bisnis Serat Optik
| Rabu, 21 Mei 2025 | 04:20 WIB

Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) Memperkuat Bisnis Serat Optik

MTEL menjadikan serat optik atau fiber optic sebagai salah satu pendorong sumber pendapatan perusahaan di tahun ini.

Digempur Banyak Tantangan, Peserta Dapen Menyusut
| Rabu, 21 Mei 2025 | 04:10 WIB

Digempur Banyak Tantangan, Peserta Dapen Menyusut

Alih-alih makin banyak menarik peserta, jumlah pekerja yang memiliki program pensiun malah menurun. 

INDEKS BERITA

Terpopuler