Pertumbuhan Ekonomi 2020: Indonesia ke Skenario Terburuk

Kamis, 18 Juni 2020 | 00:41 WIB
Pertumbuhan Ekonomi 2020: Indonesia ke Skenario Terburuk
[ILUSTRASI. JAKARTA,22/01-STABILITAS SISTEM KEUANGAN. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan pers seusai menggelar rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (22/1). Rapat KSSK menyimpulkan stabilitas]
Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah masih harus bekerja keras agar ekonomi sepanjang tahun ini tidak mengalami pertumbuhan negatif bahkan resesi. Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia bergantung pada efektivitas penanganan pandemi Covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meramal, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 mengalami negatif 3,1%.

Menurut Menkeu, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memberi tekanan ekonomi dalam negeri pada April dan berlanjut makin parah pada Mei 2020. 

Namun Menkeu optimistis pada kuartal III-2020 ekonomi Indonesia bisa menuju level 0%, dan kembali kembali positif pada kuartal IV 2020.

"Kami menjaga agar ekonomi di tahun ini tidak mengalami resesi karena ada pemulihan di kuartal III dan IV. Saat ini kami masih menggunakan proyeksi (pertumbuhan ekonomi) minus 0,4% sampai 2,3% di tahun ini," kata Sri Mulyani, Selasa (16/6).

Dengan realisasi pertumbuhan kuartal I-2020 sebesar 2,97%, kuartal II dan III masing-masing diramal -3,1% dan 0%, maka pemerintah setidaknya harus mengejar pertumbuhan ekonomi 2,43% pada kuartal IV agar pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun bisa berada di level 2,3%.

Salah satu andalan pemerintah, adalah program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan anggaran mencapai Rp 695,2 triliun. Walaupun realisasi sampai dengan bulan Mei 2020 masih minim.

SELANJUTNYA>>>

Staf Khusus Menkeu Bidang Kebijakan Fiskal dan Makro Ekonomi Masyita Crystallin menabahkan sektor perdagangan, pariwisata, dan transportasi akan kembali pulih seiring dengan hidupnya kembali aktivitas ekonomi. 

"Selain itu, juga sektor yang berhubungan dengan internet," kata Masyita kepada KONTAN, Rabu (17/6). 

Di sisi lain, pemerintah akan mempercepat penyaluran bantuan sosial untuk mengungkit kembali konsumsi masyarakat. Sebab, dari total anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 203,09 triliun, baru 28,63% yang terealisasi.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mewanti-wanti risiko gelombang kedua Covid-19 di China karena bisa mengancam mitra dagangnya, termasuk Indonesia.

Proyeksi Andry, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hanya sebesar 0,2%, dengan pertumbuhan di kuartal II, III, dan IV masing-masing -3,44%, -0,19%, dan 1,62%.
Yusuf Imam Santoso

Bagikan

Berita Terbaru

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:25 WIB

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes

KLBF jaga dividen 50‑60% sambil menyiapkan produksi X‑Ray, dialyzer, dan kolaborasi CT Scan dengan GE.

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental

Tekanan yang dialami saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) berpotensi berlanjut namun dinilai belum membalikkan tren.

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor

Segmentasi penggunaan kedelai lokal dan impor menjadi strategi kunci untuk menjaga keberlanjutan industri sekaligus menekan risiko inflasi pangan.

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:46 WIB

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue

PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) akan menerbitkan saham baru maksimal 522.800.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:40 WIB

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah

Pemulihan permintaan ekspor serta stabilnya pasar domestik menjadi penopang utama outlook kinerja emiten kertas pada 2026.

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:34 WIB

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo

Di tengah tren penurunan harga CPO global, sejumlah emiten sawit tetap memasang target pertumbuhan kinerja pada 2026.

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%

Hingga saat ini sudah ada 741.985 tenaga kerja yang terlibat dalam melayani program makan bergizi gratis.

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar

Emiten yang berafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro ini mengambil alih PT Bukit Permai Properti, anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:29 WIB

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah

Tekanan kehati-hatian datang dari pergerakan rupiah yang melemah ke Rp16.685 per dolar AS di pasar spot pada saat indeks dolar AS melemah. 

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:25 WIB

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed

Penawaran umum perdana saham (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) kelebihan permintaan atau oversubscribed 318,69 kali.

INDEKS BERITA

Terpopuler