Pertumbuhan Kinerja BISI 2019 diproyeksikan Lebih Baik Ketimbang 2018

Rabu, 29 Mei 2019 | 07:00 WIB
Pertumbuhan Kinerja BISI 2019 diproyeksikan Lebih Baik Ketimbang 2018
[]
Reporter: Kenia Intan | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT BISI International Tbk (BISI) yakin bisa memenuhi kebutuhan pasar selama semester I 2019. Pasalnya, stok produk mereka di awal tahun ini mencapai 19.500 ton. Volume stok tersebut naik 5,5 kali lipat ketimbang periode yang sama tahun lalu yakni 3.500 ton.

Stok berlimpah tersebut bukan tanpa perhitungan. BISI International berpegang pada proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 2019 yang meningkat 5,2% dan bertambahnya warga kelas menengah. Mereka berharap, dua katalis positif itu mengerek konsumsi daging ayam dan telur. Adapun konsumsi daging ayam dan telur berbanding lurus dengan kebutuhan jagung sebagai pakan.

Jemmy Eka Putra, Direktur Utama PT BISI International Tbk menjelaskan, pemerintah juga cukup mendukung produksi jagung lokal lewat kontrol harga. Termasuk upaya pemerintah mengawasi produk jagung impor.

Maka dari itu, hingga kini BISI International masih percaya diri mematok target penjualan bersih Rp 2,88 triliun dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih Rp 500 miliar pada tahun 2019. Kalau disandingkan dengan realisasi penjualan bersih tahun lalu sebesar Rp 2,27 triliun dan laba bersih Rp 403,82 miliar, target pertumbuhan kinerja 2019 masing-masing setara dengan 26,87% dan 23,82%.

Varietas produk

Selain bergantung pada kondisi makro ekonomi, target kinerja BISI International tahun ini juga mempertimbangkan dampak dari ekspansi bisnis. Produk yang mereka jajakan bertambah pasca menjalin kerjasama dengan Monsanto Company. "Ini akan memperkuat produk portofolio, sekaligus meningkatkan penjualan baik jangka pendek maupun jangka panjang," kata Jemmy seusai paparan publik, Selasa (28/5).

Sekadar kilas balik, pada 2 Maret 2018 lalu BISI International dan Monsanto Company menandatangani perjanjian utama lisensi produk jagung dan perjanjian lisensi merek dagang. Perjanjian tersebut merupakan perluasan dari perjanjian sebelumnya pada tahun 2010.

BISI International berhak menjajakan lima varietas benih jagung hibrida Monsanto Company. Tiga varietas di bawah merek BISI sedangkan dua varietas dalam merek Dekalb.

Sepanjang 2019, BISI International menyediakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 30 miliar. Sekitar 15% capex untuk menambah mesin pengemasan yang bisa menghasilkan kemasan ukuran 5 gram. Lalu, dana selebihnya untuk untuk membiayai perawatan rutin serta penggantian mobil dan aneka peralatan yang sudah uzur. Penyerapan capex sejauh ini Rp 10 miliar.

Sementara itu, rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) BISI International (28/5), menyetujui pembagian dividen tahun buku 2018 sebesar Rp 100 per unit saham. Total dividen yang mereka bagikan ke para pemegang saham mencapai Rp 300 miliar.

Tahun lalu, BISI International membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 403,82 miliar. Alhasil, rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio mencapai 74,29%.

Sejatinya, laba bersih BISI International tahun lalu hanya naik tipis ketimbang tahun 2017 yang tercatat Rp 403,18 miliar. Namun performa laba bersih tahun lalu masih lebih baik ketimbang penjualan bersih yang turun 1,73% year on year (yoy) menjadi Rp 2,27 triliun.

Bagikan

Berita Terbaru

Setoran Naik, Emiten Danantara Berpeluang Kerek Rasio Pembayaran Dividen
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 06:19 WIB

Setoran Naik, Emiten Danantara Berpeluang Kerek Rasio Pembayaran Dividen

Pencapaian dividen emiten pelat merah tahun 2025 ditargetkan bisa mencapai Rp 140 triliun, naik dari target dividen BUMN 2024 Rp 85 triliun.

Mengupas Langkah Transformasi Telkom Indonesia (TLKM)
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Mengupas Langkah Transformasi Telkom Indonesia (TLKM)

Telkom Indonesia (TLKM) melakukan spin off infrastruktur fiber optik, dengan valuasi Rp 35,78 triliun

Bank Siap Laksanakan Bila Pemerintah Rilis Aturan Pemutihan KUR Macet
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Bank Siap Laksanakan Bila Pemerintah Rilis Aturan Pemutihan KUR Macet

Perbankan masih menunggu kepastian mengenai rencana pemerintah menghapus tagih KUR macet dengan nilai Rp 1 juta ke bawah​

Penjualan Kuartal Ketiga Diprediksi Naik Satu Digit, Simak Rekomendasi Saham ACES
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 06:12 WIB

Penjualan Kuartal Ketiga Diprediksi Naik Satu Digit, Simak Rekomendasi Saham ACES

Penjualan PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) diproyeksikan tumbuh single digit pada periode Januari hingga September 2025. 

Alat Negosiasi
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Alat Negosiasi

Jika negosiasi utang beres, tentu perlu diurai, apakah ada indikasi korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan dalam mewujudkan Whoosh?

Demi Memperluas Portofolio, Emiten Gencar Lakukan Akuisisi
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 06:07 WIB

Demi Memperluas Portofolio, Emiten Gencar Lakukan Akuisisi

Langkah akuisisi ini dilakukan dengan berbagai tujuan. Mulai dari memperkuat kinerja keuangan hingga diversifikasi bisnis

Bank Mandiri Segera Melepas Saham BSI
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 06:05 WIB

Bank Mandiri Segera Melepas Saham BSI

Danantara dikabarkan akan segera memutuskan rencana spin-off atau pemisahan Bank Syariah Indonesia (BSI) dari Bank Mandiri​

Rupiah Masih Akan dalam Tekanan pada Rabu (22/10)
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 06:00 WIB

Rupiah Masih Akan dalam Tekanan pada Rabu (22/10)

Pelemahan rupiah sejalan dengan penguatan dolar AS yang didorong oleh harapan berakhirnya shutdown pemerintahan AS.

Kredit Infrastruktur Masih Mengucur
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 06:00 WIB

Kredit Infrastruktur Masih Mengucur

Proyek infrastruktur bukan merupakan program prioritaspemerintahan Presiden Prabowo, tapi kucuran kredit sejumlah bank ke sektor ini masih tumbuh

Era Suku Bunga Rendah Belum Mengerek Marketing Sales Emiten Properti
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 05:59 WIB

Era Suku Bunga Rendah Belum Mengerek Marketing Sales Emiten Properti

Rata-rata pendapatan prapenjualan alias marketing sales emiten properti per kuartal III-2025 masih melandai.

INDEKS BERITA

Terpopuler