Perundingan AS dan China Gagal, Harga Alumunium Terpental

Selasa, 18 Juni 2019 | 06:47 WIB
Perundingan AS dan China Gagal, Harga Alumunium Terpental
[]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga aluminium kembali bergerak turun. Para analis menilai, hal ini karena permintaan aluminium berpotensi merosot.

Pada Jumat (14/6) lalu, harga aluminium untuk pengiriman tiga bulan di LME menurun 1,26% ke US$ 1.764,5 per metrik ton. Tapi bila dihitung sepekan terakhir, harga aluminium masih naik tipis 0,03%. Analis Pruton Mega Berjangka Cahyo Dewanto mengatakan, harga aluminium anjlok karena gagalnya perundingan dagang AS dan China. Perang dagang membuat permintaan aluminium dari China menurun.

Plus, ada wacana Donald Trump mematok tarif impor otomotif dari Uni Eropa, Jepang serta negara lain. Ini membuat pelaku pasar khawatir. "Rencana tarif impor Eropa membuat permintaan aluminium industri mobil juga menurun walaupun saat ini ditunda," kata Cahyo.

Tak hanya itu, produksi aluminium China meningkat. Ini berarti pasokan aluminium global makin membludak. Karena itu, harga aluminium terus menurun.

Memang, menurut Cahyo, persediaan aluminium global saat ini masih defisit 2,5 juta ton. Tapi sentimen perang membuat pasar cemas pasokan justru naik.

Ke depan, Cahyo pesimistis harga aluminium masih bisa naik selagi perang dagang AS dan China belum usai. Apalagi jika Amerika Serikat jadi menerapkan tarif impor atas barang Eropa. Dia memperkirakan, harga aluminium semakin sulit untuk kembali naik.

Cahyo menyebut, semua indikator teknikal menunjukkan sinyal jual. Ini nampak pada indikator moving average (MA) 50, MA100 dan MA200 yang menunjukkan sinyal melemah. Begitu juga indikator lain seperti relative strength index yang ada di level 14, stochastic di 9,6 dan MACD di level 12,26.

Bagikan

Berita Terbaru

Kinerja BBTN Sesuai Target, Laba Bersih Mencapai Rp 2,50 Triliun per Oktober 2025
| Rabu, 26 November 2025 | 15:45 WIB

Kinerja BBTN Sesuai Target, Laba Bersih Mencapai Rp 2,50 Triliun per Oktober 2025

Laba bersih BTN naik 13,72% jadi Rp 2,50 triliun per Oktober 2025, didukung kredit dan DPK. Analis proyeksikan laba Rp 3,30 triliun di 2025.

Sempat Dikoleksi Asing, Saham SMGR Mulai Terkoreksi di Tengah Pemulihan Kinerja
| Rabu, 26 November 2025 | 08:59 WIB

Sempat Dikoleksi Asing, Saham SMGR Mulai Terkoreksi di Tengah Pemulihan Kinerja

SMGR sudah pulih, terutama pada kuartal III-2025 terlihat dari pencapaian laba bersih setelah pada kuartal II-2025 perusahaan masih merugi.

KRIS dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Bikin Prospek Emiten Rumah Sakit Makin Solid
| Rabu, 26 November 2025 | 08:53 WIB

KRIS dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Bikin Prospek Emiten Rumah Sakit Makin Solid

Simak analisis prospek saham rumah sakit HEAL, SILO, dan MIKA) tahun 2026 yang berpotensi disulut kenaikan iuran BPJS dan implementasi KRIS.

Setelah Cetak Rekor & Koreksi, Arah IHSG Menanti Data Penting dari Indonesia dan AS
| Rabu, 26 November 2025 | 08:45 WIB

Setelah Cetak Rekor & Koreksi, Arah IHSG Menanti Data Penting dari Indonesia dan AS

Pelaku pasar juga menunggu rilis sejumlah data makroekonomi penting seperti indeks harga produsen, penjualan ritel dan produksi industri AS.

Tunggu Lima Tahun, Eks Pegawai Jadi Konsultan Pajak
| Rabu, 26 November 2025 | 08:22 WIB

Tunggu Lima Tahun, Eks Pegawai Jadi Konsultan Pajak

Dirjen Pajak Bimo Wijayanto mengungkapkan rencananya untuk memperketat syarat bagi mantan pegawai pajak untuk menjadi konsultan pajak

Bea Cukai Bakal Pangkas Kuota Kawasan Berikat
| Rabu, 26 November 2025 | 08:17 WIB

Bea Cukai Bakal Pangkas Kuota Kawasan Berikat

Ditjen Bea dan Cukai bakal memangkas kuota hasil produksi kawasan berikat yang didistribusikan ke pasar domestik

Akhir November, Belanja Masyarakat Naik
| Rabu, 26 November 2025 | 08:10 WIB

Akhir November, Belanja Masyarakat Naik

Mandiri Spending Index (MSI) per 16 November 2025, yang naik 1,5% dibanding minggu sebelumnya ke level 312,8

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Kejar Target Home Passed Via Akuisisi LINK
| Rabu, 26 November 2025 | 07:53 WIB

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Kejar Target Home Passed Via Akuisisi LINK

Keberhasilan Akuisisi LINK dan peluncuran FWA IRA jadi kunci pertumbuhan bisnis PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).

Wajib Pajak Masih Nakal, Kebocoran Menganga
| Rabu, 26 November 2025 | 07:51 WIB

Wajib Pajak Masih Nakal, Kebocoran Menganga

Ditjen Pajak menemukan dugaan praktik underinvoicing yang dilakukan 463 wajib pajak                 

Menguak Labirin Korupsi Pajak
| Rabu, 26 November 2025 | 07:10 WIB

Menguak Labirin Korupsi Pajak

Publik saat ini tengah menantikan langkah tegas Kejaksaan Agung dalam memberantas korupsi sektor pajak.​

INDEKS BERITA

Terpopuler