Perusahaan Afiliasi Lion Air Ini Berencana Menggelar IPO

Senin, 29 Juli 2019 | 06:52 WIB
Perusahaan Afiliasi Lion Air Ini Berencana Menggelar IPO
[]
Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - BATAM. Manajemen PT Lion Express, pengusung merek dagang Lion Parcel, menargetkan bisa masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) atau go public tahun 2021.

Dana hasil initial public offering (IPO) perusahaan yang terafiliasi dengan maskapai penerbangan Lion Air itu akan dimanfaatkan sebagai dana ekspansi.

Direktur Utama Lion Express, Farian Kirana, mengatakan, dalam beberapa tahun ke depan, perusahaan ini membidik Asia Tenggara setelah IPO terlaksana.

"Jika IPO terwujud, kami akan mengembangkan pasar ke luar negeri. Untuk menyiapkan diri, Lion Parcel terus mengembangkan infrastruktur yang ada," kata dia, akhir pekan lalu.

Farian mengklaim, Lion Parcel tidak kesulitan menjangkau pasar regional. Sebab, induk usahanya, Lion Group, berkongsi dengan Thai Lion Air, melalui perusahaan Malindo Air.

"Ke depan, kami bisa mengirim barang dari Kupang ke Kinabalu, Malaysia, melalui Malindo. Atau melalui rute yang dijangkau induk usaha," beber dia.

Victor Ary Subekti, Chief Commercial Officer Lion Parcel menyebutkan, Lion Parcel berencana merambah pasar mancanegara pada semester kedua tahun ini. Malaysia adalah salah satu negara yang menjadi sasaran.

Apabila rencana ini berjalan mulus, pengiriman bisa dari Jakarta. "Kalau dari Batam ke luar negeri, sepertinya belum bisa. Kemungkinan besar dari Jakarta. Rencananya, jika tidak Agustus - September, maka pada tahun depan kami baru melaksanakan percobaan atau trial pengiriman ke Malaysia," ungkap Victor, Jumat (26/7).

Malaysia menjadi target lantaran Lion Group menjalin kerjasama di negeri jiran ini melalui Malindo Air. "Jika bisa terwujud, kami ingin merambah regional Asia Tenggara ke depannya," Victor berharap.

Namun Farian enggan membeberkan lebih jauh target IPO. Sebab, kata dia, Lion Express harus menyiapkan banyak hal, termasuk menyiapkan laporan keuangan tiga tahun terakhir. "Jalan kami masih panjang," tandas dia.

Gandeng BUMDes dan penetrasi ke e-commerce

Yang jelas, saat ini Lion Parcel tengah berupaya memoles kualitas layanan dan memperluas jangkauan pasar.

Anak usaha Lion Group ini menggelar ekspansi lewat kemitraan dengan instansi pemerintah hingga desa agar bisa menjangkau pengiriman barang hingga pelosok Tanah Air.

"Untuk mengakomodasi daerah remote atau yang sulit ditembus, kami bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes), serta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)," kata Victor.

Saat ini, Lion Parcel sudah menggandeng lima BUMDes. Pada kuartal keempat tahun ini, Lion Parcel siap menjalin kerjasama lagi dengan 20 BUMDes lainnya.

Menurut Victor, kerjasama Lion Parcel dengan BUMDes ke depannya akan menjangkau area Gunungkidul, Wonogiri, hingga wilayah seperti di Alor Nusa Tenggara Timur. Saat ini, Lion Parcel masih menitikberatkan wilayah Jawa dan Sumatra.

Sementara Farian Kirana menyebutkan mereka juga sedang mengejar kerjasama dengan beberapa e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Zalora, BliBli dan Lazada.

"Kami sudah memiliki sekitar 120.000 penjual di Bukalapak. Pada semester kedua tahun ini, kami fokus menggaet e-commerce lainnya," ujar Farian saat acara visit site Tempat Penimbunan Sementara (TPS) di Batam.

Manajemen Lion Parcel mengklaim kemitraan dengan e-commerce bisa meningkatkan omzet hingga tiga kali lipat per tahun.

Bukan hanya itu, Lion Parcel juga akan membidik kerjasama dengan korporasi di berbagai sektor industri seperti Honda, Wuling, hingga Samsung.

"Hal ini untuk menambah bobot kontribusi pemasukan Lion Parcel kepada Lion Group, yang mana kerjasama dengan e-commerce masih kurang dari 10% karena fokus di ritel," sebut Farian.

Sejatinya, Lion Parcel tak hanya memperkuat posisi di pasar domestik. Tidak menutup kemungkinan mereka mengembangkan jasa pengiriman dari dan ke luar negeri. 

Victor menyebutkan, Lion Parcel berencana merambah pasar mancanegara pada semester kedua tahun ini. Malaysia adalah salah satu negara yang menjadi sasaran.

Apabila rencana ini berjalan mulus, pengiriman bisa dari Jakarta. "Kalau dari Batam ke luar negeri, sepertinya belum bisa. Kemungkinan besar dari Jakarta. Rencananya, jika tidak Agustus - September, maka pada tahun depan kami baru melaksanakan percobaan atau trial pengiriman ke Malaysia," ungkap dia.

Malaysia menjadi target lantaran Lion Group menjalin kerjasama di negeri jiran ini melalui Malindo Air. "Jika bisa terwujud, kami ingin merambah regional Asia Tenggara ke depannya," Victor berharap.

Bagikan

Berita Terbaru

Polri Musnahkan Narkoba Senilai Rp 29,37 Triliun
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 05:35 WIB

Polri Musnahkan Narkoba Senilai Rp 29,37 Triliun

Sepanjang satu tahun terakhir ini Polri sudah memusnahkan sebanyak 214,84 ton narkoba yang melibatkan lebih dari 65.000 tersangka. 

Beban Turun, Laba Bersih Ultrajaya (ULTJ) Menanjak
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 05:27 WIB

Beban Turun, Laba Bersih Ultrajaya (ULTJ) Menanjak

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) melaporkan kenaikan laba bersih di tengah turunnya pendapatan hingga kuartal III-2025.

Insentif Pajak Wisata Tak Dorong Konsumsi
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 05:20 WIB

Insentif Pajak Wisata Tak Dorong Konsumsi

Kebijakan pemberian insentif ini dirancang untuk mengompensasi dampak kebijakan efisiensi anggaran pada awal 2025.

Kerugian GOTO Menyusut, Target EBITDA Direvisi Naik
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 05:17 WIB

Kerugian GOTO Menyusut, Target EBITDA Direvisi Naik

GOTO mencatat rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 775,55 miliar, turun 82,01% yoy dari rugi tahun lalu

KPK Mulai Selidiki Proyek Pembangunan Whoosh Yang Bengkak
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 05:15 WIB

KPK Mulai Selidiki Proyek Pembangunan Whoosh Yang Bengkak

Lembaga antirausah tersebut masih dalam tahap awal untuk melakukan penyelidikan terhadap proyek Whoosh.

Biaya Haji Tahun Depan Kembali Diturunkan
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 05:05 WIB

Biaya Haji Tahun Depan Kembali Diturunkan

Pemerintah dan parlemen menyepakati biaya haji untuk tahun 1447 hijriyah atau 2026 masehi mencapai Rp 87,4 juta.

Kilau Kinerja Produsen Emas Makin Bersinar Saat Logam Mulia Melonjak
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 05:00 WIB

Kilau Kinerja Produsen Emas Makin Bersinar Saat Logam Mulia Melonjak

Lonjakan harga emas dan masifnya permintaan terhadap di Si Kuning membuat kinerja para emiten kinerja semakin menawan.

Prediksi IHSG 30 Oktober Setelah Kemarin Berbalik Menguat
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 04:50 WIB

Prediksi IHSG 30 Oktober Setelah Kemarin Berbalik Menguat

IHSG mengakumulasi penguatan 0,17% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 15,34%.

Didorong Anak Muda, Bisnis Paylater Makin Meroket
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 04:50 WIB

Didorong Anak Muda, Bisnis Paylater Makin Meroket

Penetrasi di kalangan generasi muda menjadi pendorong utama dari pesatnya perkembangan layanan paylater.

Relokasi Anggaran K/L Bisa Dorong Ekonomi
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 04:20 WIB

Relokasi Anggaran K/L Bisa Dorong Ekonomi

Pemerintah memastikan akan mengalihkan anggaran K/L yang penyerapannya masih rendah. Batas waktunya sampai Oktober ini. 

INDEKS BERITA