Perusahaan Investasi Ini Rajin Borong Saham Emiten Keuangan Milik Julius Baer

Kamis, 07 November 2019 | 08:52 WIB
Perusahaan Investasi Ini Rajin Borong Saham Emiten Keuangan Milik Julius Baer
[ILUSTRASI. Ilustrasi bursa - Pengendara Melintas Dekat Papan Elektronik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta (23/07. Sejak Oktober 2019 Charnic Capital memborong saham Fuji Finance. KONTAN/Muradi/2019/03/27]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tanpa banyak diketahui publik, sebuah perusahaan investasi memborong saham PT Fuji Finance Indonesia Tbk (FUJI).

Terhitung sejak Oktober 2019 hingga per 4 November, perusahaan investasi bernama PT Charnic Capital Tbk itu telah menambah kepemilikan di FUJI sebanyak 3,66%.

Fuji Finance merupakan perusahaan keuangan yang mayoritas sahamnya dimiliki Bank Julius Baer and Co. Ltd., Hong Kong.

Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan Julius Baer menguasai 61,54% saham FUJI.

Baca Juga: Sejumlah emiten multifinance catat kenaikan pendapatan di segmen pembiayaan konsumen

Namun data RTI memperlihatkan, 61,54% saham FUJI tersebut dikuasai oleh Indovalue Capital Asset Management Ltd.

PT Charnic Capital Tbk sendiri merupakan emiten di bursa saham Indonesia dengan kode NICK.

Nah, transaksi terbaru yang dilakoni Charnic Capital berlangsung awal November 2019 ini.

Per 4 November 2019, merujuk data KSEI, NICK membeli 25,2 juta saham FUJI.

Dus, sejak Oktober 2019 kepemilikannya di FUJI sudah bertambah 47,5 juta saham.

Dengan demikian, komposisi kepemilikannya pun membengkak dari 15,38% menjadi 19,04%.

Baca Juga: Charnic Capital (NICK) targetkan pendapatan tumbuh 20% di tahun ini

Data perdagangan harian FUJI pada rentang waktu tersebut tidak memperlihatkan adanya transaksi di pasar negosiasi.

Dus, besar kemungkinan Charnic Capital memborong saham FUJI dari pasar reguler.

Pada periode 1 Oktober 2019 hingga 4 November 2019, harga rata-rata FUJI di pasar reguler adalah Rp 116,5 per saham.

Jika menggunakan acuan tersebut, nilai transaksi 47,5 juta saham FUJI tersebut sekitar Rp 5,5 miliar.

Kinerja melonjak

Fuji Finance sendiri merupakan salah satu emiten pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahaan tersebut baru mencatatkan sahamnya di BEI pada 9 Juli 2019.

Kala itu Fuji Finance melepas 300 juta saham dengan harga perdana Rp 110 per saham.

Berbekal dana publik sebesar Rp 33 miliar, manajemen Fuji Finance berencana menggenjot ekspansi, terutama pembiayaan untuk solar panel, segmen yang belum dijamah perbankan nasional.

Dari ekspansi ini, catatan KONTAN, Presiden Direktur PT Fuji Finance Tbk Anita Marta menargetkan laba komprehensif tahun berjalan 2019 bisa tembus lebih dari dua kali lipat dari Rp 2,81 miliar menjadi Rp 6 miliar.

Baca Juga: Usai IPO, Fuji Finance Indonesia (FUJI) targetkan laba tumbuh dua kali lipat

Hasil sementara, per 30 September 2019 jumlah pendapatan Fuji Finance melonjak 81,65% menjadi Rp 7,2 miliar.

Sementara laba komprehensif periode berjalan melambung 231,62% menjadi sekitar Rp 5,21 miliar.

Baca Juga: Laba Fuji Finance (FUJI) melonjak 231% di kuartal III-2019

Bagikan

Berita Terbaru

Kredit Sindikasi Perbankan Mulai Berangsur Pulih
| Jumat, 28 November 2025 | 14:13 WIB

Kredit Sindikasi Perbankan Mulai Berangsur Pulih

Sepanjang 2025 berjalan, penyaluran kredit sindikasi perbankan mencapai US$ 23,62 miliar angka ini menurun sekitar 12%.

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI
| Jumat, 28 November 2025 | 10:40 WIB

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI

PetroChina akan menggelar eksplorasi 6 sumur baru dan 11 sumur work over di Blok Jabung hingga 2028.

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI
| Jumat, 28 November 2025 | 08:50 WIB

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI

Perkembangan ini menjadi hal positif apalagi industri telekomunikasi saat ini sudah menyebar ke banyak wilayah Tanah Air.

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%
| Jumat, 28 November 2025 | 08:40 WIB

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%

VOKS membidik proyek ketenagalistrikan baru, termasuk melalui lelang yang akan dilakukan PT PLN (Persero).

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru
| Jumat, 28 November 2025 | 08:30 WIB

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru

Tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah berharap program diskon belanja ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026
| Jumat, 28 November 2025 | 08:10 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026

Pada tahun depan, Prodia jWidyahusada membidik posisi sebagai South East Asia (SEA) Referral Laboratory.

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun
| Jumat, 28 November 2025 | 08:01 WIB

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun

Rencana penerbitan global bond merupakan bagian dari strategi DOID untuk mempertahankan sumber pendanaan yang terdiversifikasi. 

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat
| Jumat, 28 November 2025 | 07:53 WIB

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat

Kinerja PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) KLBF pada 2026 masih prospektif dengan ditopang segmen pharma (prescription) dan consumer health. 

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok
| Jumat, 28 November 2025 | 07:47 WIB

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok

Kinerja PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) loyo di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Lemahnya daya beli jadi salah satu pemicunya.

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI
| Jumat, 28 November 2025 | 07:36 WIB

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI

Penerapan demutualisasi dinilai tidak akan berdampak kepada investor. Justru, itu jadi sarana BEI untuk menerapkan good corporate governance. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler