Petrosea (PTRO) Kejar Pertumbuhan Kontrak Anyar

Selasa, 23 April 2019 | 07:39 WIB
Petrosea (PTRO) Kejar Pertumbuhan Kontrak Anyar
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Petrosea Tbk (PTRO) memproyeksikan penambahan kontrak baru sebesar 30% dari total kontrak yang sudah diperoleh perusahaan ini, atau sekitar US$ 275,88 juta. Kontrak terbesar masih dari sektor pertambangan dan sektor konstruksi.

Romi Novan Indrawan, Direktur Independen PT Petrosea Tbk, Senin (22/4), memerinci perolehan mayoritas kontrak tahun lalu masih dari lini bisnis kontraktor pertambangan senilai US$ 696 juta. Salah satu kontrak diperoleh dari Kideco Jaya Agung yang berjangka waktu lima tahun dengan nilai transaksi Rp 4,8 triliun.

Hingga kuartal I-2019, emiten anggota indeks Kompas100 ini, mengemukakan sudah mendekap kontrak senilai US$ 27 juta. Kontrak tersebut merupakan tambahan dari PT Kideco Jaya Agung dan PT Binuang Mitra Bersama.

Adapun sepanjang tahun lalu, Petrosea berhasil menggenggam kontrak di tangan senilai US$ 919,60 juta. Jumlah itu tumbuh 32,1% dibandingkan kontrak yang mereka raih pada 2017 senilai US$ 696,20 juta.

Dengan tambahan kontrak itu, PTRO menargetkan volume pemindahan lapisan tanah penutup sebesar 137 juta bank cubic meter (bcm), atau naik 13,22% dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar 121,19 bcm. PTRO juga menargetkan produksi sebesar 38 juta ton.

Hingga kuartal pertama tahun ini, realisasi volume pemindahan lapisan tanah penutup sebanyak 28,6 bcm dengan produksi batubara sebesar 7,1 juta ton.

Presiden Direktur PTRO Hanifa Indradjaya mengaku, tantangan utama pada semester kedua adalah curah hujan yang cukup tinggi. "Perbandingannya realisasi kuartal pertama tahun lalu sekitar 30 juta bcm, masih di level yang sama," ujar dia.

Belanja modal

Demi menambah kapasitas produksi, manajemen Petrosea sudah menyiapkan belanja modal sebesar US$ 175 juta atau 68,27% lebih besar dari penyerapan belanja modal tahun lalu US$ 104,16 juta. Sumber belanja modal tersebut berasal dari kas internal dan pinjaman.

Romi memerinci, sebesar US$ 100 juta akan mereka gunakan untuk menambah kapasitas dengan membeli alat berat dan menambah delapan fleet. Saat ini kapasitas terpasang PTRO sebesar 140 juta bcm dengan utilitas 100%. "Dana US$ 100 juta untuk menambah kapasitas, kemudian US$ 30 juta untuk perbaikan," imbuh dia.

Sementara itu, PTRO berencana membagikan dividen tunai tahun 2018 sebesar US$ 8,72 juta. Jumlah tersebut setara dengan 38% dari total laba bersih tahun lalu yang senilai US$ 22,96 juta. Rencana pembagian dividen tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Petrosea yang berlangsung kemarin.

Sepanjang tahun lalu, anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) berhasil mengantongi laba bersih sebesar US$ 22,96 juta. Jumlah tersebut tumbuh 97% dibandingkan laba bersih tahun 2017 senilai US$ 11,63 juta.

Tahun lalu, Petrosea mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$ 465,74 juta, atau tumbuh 48,57% dibandingkan realisasi pendapatan pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 313,48 juta.

Bagikan

Berita Terbaru

Menilik Peluang FILM Menyusup ke MSCI Global Standard
| Rabu, 10 Desember 2025 | 20:31 WIB

Menilik Peluang FILM Menyusup ke MSCI Global Standard

Menurutnya, pergerakan harga FILM merupakan kombinasi antara dorongan teknikal dan peningkatan kualitas fundamental.

Emiten Terafiliasi Grup Bakrie Kompak Menguat Lagi, Simak Rekomendasi Analis
| Rabu, 10 Desember 2025 | 20:09 WIB

Emiten Terafiliasi Grup Bakrie Kompak Menguat Lagi, Simak Rekomendasi Analis

Konglomerasi Salim bawa kredibilitas korporat, akses modal yang kuat, network bisnis yang luas, sehingga menjadi daya tarik investor institusi.

Reli Cepat Berujung Koreksi, Ini Prediksi Arah Harga Saham Mandiri Herindo (MAHA)
| Rabu, 10 Desember 2025 | 19:56 WIB

Reli Cepat Berujung Koreksi, Ini Prediksi Arah Harga Saham Mandiri Herindo (MAHA)

PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham dengan dana sebanyak-banyaknya Rp 153,58 miliar.

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 11:00 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Selain inisiatif ekspansinya, FAST akan diuntungkan oleh industri jasa makanan Indonesia yang berkembang pesat.

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia
| Rabu, 10 Desember 2025 | 10:00 WIB

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia

Setelah pergantian kepemilikan, gerak LABA dalam menggarap bisnis baterai cukup lincah di sepanjang 2024.

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:30 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Industri jasa makanan Indonesia diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan hingga 13% (CAGR 2025–2030). 

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:05 WIB

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara

Regulasi DHE 2026 mengurangi konversi valuta asing menjadi rupiah dari 100% ke 50%, membatasi likuiditas perusahaan batubara.

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:51 WIB

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya

Kebutuhan modal kerja untuk mengerjakan proyek IKN justru bisa menambah tekanan arus kas dan memperburuk leverage.

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:49 WIB

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun

Emiten bahan bangunan milik konglomerat Hermanto Tanoko itu berencana menambah tiga gerai baru tahun depan.

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:35 WIB

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO

Emiten yang memiliki basis kebun kelapa sawit di Kalimantan diprediksi relatif lebih aman dari gangguan cuaca.

INDEKS BERITA

Terpopuler