Pilih-pilih Layanan Paylater dari Bank dan Fintech

Kamis, 16 September 2021 | 07:00 WIB
Pilih-pilih Layanan Paylater dari Bank dan Fintech
[]
Reporter: Amanda Christabel, Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tren belanja lewat di toko online apalagi pada masa pandemi membuka ceruk bisnis baru. Pembayaran cicilan skema bayar tunda atau buy now pay later (BNPL).

Layanan bayar dengan mencicil ini tak hanya diramaikan oleh platform financial technology (fintech). Perbankan juga ikut membidik menyalurkan kredit lewat produk pay later ini. PT Bank Negara Indonesia Tbk  (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sama-sama telah bekerja sama dengan Traveloka PayLater.
 
Direktur Keuangan BNI Novita widya Anggraini bilang,  hingga Juli 2021, total portofolio Traveloka PayLater mencapai Rp 47 miliar. Adapun kualitas kreditnya cukup terjaga dengan rasio non performing loan (NPL) 3,8%. 
 
Namun NPL ini sudah di back up dengan asuransi kredit, sehingga risiko tersebut dapat terakomodasi. Sedangkan rata-rata suku bunga bersih efektif tercatat 21,41%. 
 
BNI juga baru saja memulai kolaborasi dengan Shopee PayLater pada akhir Juli 2021. “Dengan pengembangan bisnis paylater yang prudent bisa menjadi mesin pertumbuhan bisnis jangka panjang,” kata Novita.
 
Sementara Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto bilang, suku bunga paylater BRI sama dengan suku bunga kartu kredit sebesar 1,75% per bulan. BRI memberikan plafon hinga  Rp 50 juta. Saat ini layanan paylater BRI ada di Traveloka. Ini sejalan dengan strategi pemasaran kartu kredit
BRI untuk meningkatkan basis nasabah dan penetrasi pasar di segmen milenial.
 
“BRI ingin memberikan solusi atas kendala yang dialami oleh masyarakat. Nasabah tidak lagi terkendala harus  melakukan pemesanan tiket maupun hotel mendekati hari-H karena terkendala akses ke sumber dana. Ini dapat teratasi dengan paylater BRI,” ujar Aestika pada Rabu (15/9).
 
Sebenarnya, platform paylater menggandeng fintech peer to peer (p2p) lending atau perusahaan multifinance dalam menjalankan bisnisnya. Traveloka PayLater berkolaborasi dengan p2p lending Danamas dan perusahaan pembiayaan Caturnusa Sejahtera Finance. 
 
Adapun Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) memiliki ketentuan maksimal penetapan bunga 0,8% per hari atau 24% per bulan. Namun, penyelenggara P2P lending bisa memberikan bunga lebih rendah.
 
P2p lending Indodana sebagai mitra Tokopedia PayLater misalnya, menetapkan bunga PayLater sebesar 3% untuk masa cicilan tiga bulan hingga 1 tahun. Ditambah 1% biaya provisi dari total pinjaman. "Bahkan dengan tenor satu bulan, kami tidak kenakan bunga ( ke peminjam)," kata Direktur Utama Indodana Ronny Wijaya.
 
Adapun DanaRupiah mengenakan bunga harian sampai 0,8%. Ditambah diskon bagi peminjam membayar tepat waktu.  

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Sekarang Girang, Tahun Depan Valuta Asing Meriang
| Sabtu, 09 November 2024 | 04:45 WIB

Sekarang Girang, Tahun Depan Valuta Asing Meriang

Saat ini pasar tengah risk on selepas  pemangkasan bunga acuan Federal Reserve sehingga valas Asia terangkat.

Sedu-Sedan Pertambangan Rakyat, Rogoh Kocek Miliaran Rupiah Demi Izin Tambang
| Sabtu, 09 November 2024 | 04:30 WIB

Sedu-Sedan Pertambangan Rakyat, Rogoh Kocek Miliaran Rupiah Demi Izin Tambang

Jumlah penambang rakyat di Indonesia mencapai 4,2 juta orang. Angkanya terus bertambah seiring kondisi ekonomi yang makin sulit.​

Kebijakan Suspensi Saham oleh BEI Terus Menuai Kritikan, Diminta Lebih Transparan
| Sabtu, 09 November 2024 | 04:15 WIB

Kebijakan Suspensi Saham oleh BEI Terus Menuai Kritikan, Diminta Lebih Transparan

BEI mesti lebih transparan soal alasan suatu saham terkena suspensi dengan menjelaskan ketentuan yang dilanggar serta dibuktikan dengan data.

Menyimak Aksi Lengan Investasi Negara Asing, Lebih Banyak Divestasi Saham Emiten BEI
| Sabtu, 09 November 2024 | 04:00 WIB

Menyimak Aksi Lengan Investasi Negara Asing, Lebih Banyak Divestasi Saham Emiten BEI

Dua perusahaan investasi milik Pemerintah Singapura; GIC dan Temasek lebih banyak melakukan divestasi saham sepanjang tahun ini.

Bisnis Agen Laku Pandai Bank Naik
| Sabtu, 09 November 2024 | 03:45 WIB

Bisnis Agen Laku Pandai Bank Naik

BRI memiliki 1,02 juta AgenBRILink hingga September 2024. Sepanjang Januari - September 2024, para agen mencatatkan transaksi Rp 1.170 triliun 

Cuan Anak Usaha Perbankan Bikin Kinerja Makin Pakem
| Sabtu, 09 November 2024 | 03:15 WIB

Cuan Anak Usaha Perbankan Bikin Kinerja Makin Pakem

Salah satu bank dengan kinerja anak usaha yang cukup impresif adalah BRI. Hingga September 2024, anak usaha BRI tumbuh 23%. 

Gelar Stock Split 1:10, Simak Rekomendasi Saham PTRO
| Jumat, 08 November 2024 | 10:04 WIB

Gelar Stock Split 1:10, Simak Rekomendasi Saham PTRO

PTRO terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu mengumumkan rencana pemecahan nilai nominal saham alias stock split.

Bursa Lesu, Emiten Pilih Pinjaman Bank
| Jumat, 08 November 2024 | 09:41 WIB

Bursa Lesu, Emiten Pilih Pinjaman Bank

Kondisi pasar modal yang masih lesu membuat emiten cenderung memilih pendanaan lewat fasilitas perbankan. 

Dua Pabrik Prekursor Nikel di Indonesia Akan Ekspor Perdana ke AS dan Eropa di 2025
| Jumat, 08 November 2024 | 09:00 WIB

Dua Pabrik Prekursor Nikel di Indonesia Akan Ekspor Perdana ke AS dan Eropa di 2025

Septian Hario Seto Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) menyebut prekursor yang diekspor dari Indonesia telah melewati sertifikasi.

Perlambatan Ekonomi Nasional
| Jumat, 08 November 2024 | 08:10 WIB

Perlambatan Ekonomi Nasional

Fundamental ekonomi Indonesia serta daya beli masyarakat perlu diperkuat untuk bisa menjaga laju ekonomi.

INDEKS BERITA

Terpopuler