KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengaku tak memiliki kapasitas pendanaan untuk merealisasikan target Presiden Prabowo Subianto yang akan menyuntik mati seluruh pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dalam 15 tahun ke depan.
Pasalnya, pensiun dini PLTU tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar. Perusahaan setrum pelat merah ini meminta dukungan pendanaan dari lembaga keuangan dunia dan bantuan pendanaan dari negara-negara maju untuk mewujudkan pemadaman seluruh PLTU tersebut.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.