Politik Tarif Trump dan Kemandirian Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Apa yang dilakukan Presiden RI Prabowo Subianto patutlah diapresiasi oleh presiden lain di dunia ini. Prabowo lebih menekankan kemandirian bangsa dalam menghadapi kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Perang tarif yang digaungkan Trump sebenarnya lebih menyasar ke China. AS geram karena harga komoditas andalannya lebih mahal dari produk China. Trump berharap dengan politik tarif ini terjadi negosiasi tarif antara negara yang bersangkutan dengan AS.
Sejatinya strategi ini dilakukan pemerintahan Trump untuk menghadapi utang AS yang menumpuk. Jangan dikira AS tidak punya tumpukan utang, mereka memiliki utang di balik klaim negara adidaya yang seolah super power. Menurut data Departemen Keuangan AS, Negeri Paman Sam saat ini memiliki utang publik sebesar US$ 36,2 triliun atau setara lebih dari 120% produk domestik bruto (PDB). Selain itu, pada akhir 2020 saja tunggakan luar negeri AS mencapai US$ 7,07 triliun, yang disebut sebagai utang luar negeri terbesar di dunia. Pinjaman ini berasal dari pembelian obligasi pemerintah oleh negara-negara lain, seperti China, Jepang dan Inggris.
