Postur Keuangan BRI Tetap Bertumbuh, Meski BRIsyariah Dialihkan Ke BSI
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Postur keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Bank BRI) kuartal I-2021 secara umum tetap tumbuh positif, meski aset BRIsyariah telah dialihkan dan dimerger menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Terbukti, emiten bersandi saham BBRI ini mampu mencetak pertumbuhan aset, 3,83% year on year (yoy) menjadi Rp 1.411,05 triliun.
Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan Bank BRI mengungkapkan, pertumbuhan positif aset konsolidasian itu menunjukkan kemampuan BRI menjaga tren kinerja positif, saat seluruh portofolio BRIsyariah baik simpanan dan pinjaman telah dialihkan ke BSI. Bahkan, kala BRI dan industri perbankan pada umumnya, harus berhadapan dengan pandemi Covid-19.
“BRI masih dapat membukukan pertumbuhan positif, meskipun portofolio Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 49,37 triliun dan portofolio pembiayaan sebesar Rp.40,05 triliun (per Desember 2020) milik BRIsyariah, telah dialihkan dari BRI ke BSI,” ungkap Aestika, lewat siaran persnya yang diterima KONTAN, Senin (31/5).
Pengalihan portofolio BRIsyariah tersebut berpengaruh terhadap berpindahnya aset BRIsyariah (BRIS) ke BSI yang per Desember 2020 mencapai sebesar Rp 57,9 triliun.
Selain adanya pengalihan seluruh portofolio dari aksi merger BSI, BRI sebelumnya juga mengalihkan seluruh portofolio dan operasional layanannya di Aceh kepada BSI. Hal ini sejalan dengan komitmen penuh BRI untuk menjalankan ketentuan Peraturan Daerah qanun No.11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang berlaku di wilayah tersebut.
Pengalihan portofolio dan layanan tersebut telah dilakukan BRI secara bertahap selama periode Juli 2019 hingga Desember 2020. Dari sisi operasional layanan, seluruh kantor dan e-channel BRI telah dialihkan kepada BSI.
Secara rinci, total keseluruhan jaringan layanan BRI di Aceh yang dialihkan ke BSI sebanyak 11 kantor cabang, 15 kantor Cabang Pembantu dan 94 BRI Unit. Sementara untuk jumlah e-channel BRI yang telah digunakan oleh BSI mencapai 444 Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Walaupun BRIsyariah telah bergabung ke dalam BSI, lanjut Aestika, masih terdapat potensi sinergi yang besar antara BRI dengan BSI. Salah satu bentuk sinergi tersebut adalah dalam hal branchless banking.
"Manfaat positif dengan adanya BSI yakni terbentuknya bank syariah milik Himbara dengan kinerja keuangan yang lebih kuat, jaringan yang lebih luas serta produk yang lebih beragam,” imbuh Aestika.
Terkait dengan adanya penyesuaian postur keuangan tersebut, BRI menegaskan bahwa hal tersebut tidak mempengaruhi kinerja perseroan secara umum. Manajemen BRI juga berupaya terus fokus menciptakan value untuk stakeholder.
“Ke depan, BRI fokus untuk menjaga konsistensi sustainability kinerja dan menciptakan economic value dan social value untuk seluruh pemangku kepentingan. BRI secara kontinu akan menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang baik guna meraih keberlanjutan kinerja,” pungkas Aestika.