Prabowo Merilis Instruksi untuk Pengadaan Beras

Kamis, 10 April 2025 | 07:05 WIB
Prabowo Merilis Instruksi untuk Pengadaan Beras
[ILUSTRASI. Petani merontokkan bulir padi dari tangkainya menggunakan mesin di Desa Demangsari, Gombong, Jawa Tengah, Minggu (31/3). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/31/03/2025.]
Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berupaya mendorong Indonesia mewujudkan swasembada pangan, mulai 2028 mendatang. Beragam kebijakan sudah digulirkan.

Teranyar, Presiden Prabowo Subianto menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Gabah/Beras Dalam Negeri serta Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Kepala Badan Pangan Nasoinal (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebutkan, beleid tersebut untuk memastikan penyerapan gabah dan beras petani secara optimal.

"Ini akan menjadi pedoman pemerintah dan Perum Bulog supaya bisa menyerap hasil panen petani secara maksimal," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/4).

Baca Juga: Bulog akan Serap 3 Juta Ton Beras

Dalam beleid ini, target pengadaan beras dalam negeri di 2025 sebanyak 3 juta ton. Sementara pemerintah melalui Bulog menyerap hasil panen petani dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6.500 per kilogram (kg).  

Adapun instruksi untuk Bapanas di antaranya menghitung kebutuhan anggaran dan memberi penugasan ke Bulog untuk penyelenggaraan CBP. Lantas Bapanas menyusun struktur biaya HPP dan menetapkannya serta petunjuk teknis pengadaan gabah/beras dalam negeri untuk CBP.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Harga Melesat Hingga Terkena UMA dan Suspensi, Manajemen MGLV: Tak Ada Aksi Korporasi
| Selasa, 17 Juni 2025 | 08:10 WIB

Harga Melesat Hingga Terkena UMA dan Suspensi, Manajemen MGLV: Tak Ada Aksi Korporasi

MGLV belum merilis tiga laporan keuangan, yaitu laporan keuangan kuartal III-2024, setahun penuh 2024, dan kuartal I-2025. 

Bursa Mengkaji Ulang Jam Perdagangan Saham
| Selasa, 17 Juni 2025 | 07:36 WIB

Bursa Mengkaji Ulang Jam Perdagangan Saham

Otoritas bursa kembali memunculkan wacana penyesuaian jam perdagangan, dengan alasan supaya tidak tertinggal dengan bursa lainnya.

MEDC Mencatat Lifting Minyak Perdana dari Lapangan Forel
| Selasa, 17 Juni 2025 | 07:33 WIB

MEDC Mencatat Lifting Minyak Perdana dari Lapangan Forel

Produksi dari lapangan telah mencapai 10.000 barel minyak per hari (BOPD) dan ditampung di FPSO Marlin Natuna 

Menimbang Rotasi ke Sektor Saham Unggulan
| Selasa, 17 Juni 2025 | 07:30 WIB

Menimbang Rotasi ke Sektor Saham Unggulan

Ketidakpastian tarif dagang dan memanasnya tensi geopolitik membuat pelaku pasar mulai menyesuaikan kembali portofolio sahamnya.

Pemerintah Kaji Cicilan Rumah Rp 700.000 per Bulan
| Selasa, 17 Juni 2025 | 06:49 WIB

Pemerintah Kaji Cicilan Rumah Rp 700.000 per Bulan

Dalam draf Kepmen PKP Nomor.../KPTS/M/2025 menyebutkan ketentuan luas tanah rumah subsidi paling rendah adalah 25 m² dan paling tinggi 200 m².

KKP Siapkan  Dana Rp 2,2 Triliun
| Selasa, 17 Juni 2025 | 06:46 WIB

KKP Siapkan Dana Rp 2,2 Triliun

Program Kampung Nelayan Merah Putih diciptakan untuk mendorong produktivitas masyarakat perikanan yang berkelanjutan,

 Harga Beras Merangkak Naik di Pekan Kedua Juni
| Selasa, 17 Juni 2025 | 06:38 WIB

Harga Beras Merangkak Naik di Pekan Kedua Juni

Badan Pusat Statistik mencatat harga beras di tiga wilayah mengalami kenaikan harga pada pekan kedua Juni 2025

Perang Iran-Israel Menguji Ketahanan RI
| Selasa, 17 Juni 2025 | 06:38 WIB

Perang Iran-Israel Menguji Ketahanan RI

Saat ini Indonesia masih mengimpor minyak sekitar 813.000 barel per hari (bph) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri

 Produsen Baja Tertohok Tarif & Impor Baja China
| Selasa, 17 Juni 2025 | 06:28 WIB

Produsen Baja Tertohok Tarif & Impor Baja China

Produsen baja dalam negeri mewaspadai pengalihan target pasar oleh produsen baja China akibat terhambat masuk ke pasar AS

ETF Emas Masih Digodok, Investor  Perlu Mencermati Sejumlah Sentimen
| Selasa, 17 Juni 2025 | 06:23 WIB

ETF Emas Masih Digodok, Investor Perlu Mencermati Sejumlah Sentimen

Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan peluncuran produk investasi baru di Indonesia berupa ETF emas pada separuh kedua  2025

INDEKS BERITA

Terpopuler