Prabowo-Sandi Akan Genjot Ekonomi Desa

Rabu, 23 Januari 2019 | 09:14 WIB
Prabowo-Sandi Akan Genjot Ekonomi Desa
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggaran pembangunan desa akan dinaikkan termasuk memulihkan daya beli dan konsumsi masyarakat desa. Itulah janji pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pasangan penantang ini berjanji, alokasi anggaran desa ini bukan hanya berupa Dana Desa seperti saat ini, melainkan juga anggaran-anggaran yang langsung menyentuh masyarakat desa.

Drajad Wibowo, ekonom Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyatakan, pembangunan desa merupakan kunci utama mendorong perekonomian nasional. Pasalnya, sebagian besar masyarakat tinggal di desa.

Dia menilai, kebijakan pemerintah selama ini menyalurkan Dana Desa yang mencapai Rp 60 triliun per tahun, masih kurang. "Pembangunan dari desa akan memberi efek gulir yang besar. Kami juga akan meningkatkan program-program yang langsung menyentuh ke dapur rakyat berpenghasilan rendah di desa-desa," terang Drajad.

Anggota BPN Prabowo-Sandi, Anggawira menambahkan, target di atas akan dicapai melalui peningkatkan alokasi Dana Desa. Bersamaan dengan itu, aliran dana ke daerah akan diperbesar untuk membenahi infrastruktur pertanian agar menggerakkan industri pasca panen. Mulai dari penyediaan sumber daya manusia (SDM) hingga ketersediaan industri penunjang.

Pasangan kandidat calon presiden ini juga berjanji melakukan efisiensi APBN. Menurut Drajad, kubunya akan ketat menyisir pos Satuan Tiga, menegakkan disiplin belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) dengan mengembangkan kriteria, indikator dan verifier yang objektif. Dia mengklaim upaya ini efektif mencegah korupsi dan kebocoran anggaran sejak awal atau mulai dari perencanaan.

Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro menilai, upaya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatkan konsumsi masyarakat hanya bisa berlangsung sementara. Kekuatan daya dorong konsumsi masyarakat terhadap perekonomian berpotensi melemah dalam jangka panjang. "Hanya investasi yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dan jangka panjang," jelas Kuncoro.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede berharap, capres jangan hanya mengejar pertumbuhan ekonomi melalui konsumsi. "Jika konsumsi naik, defisit transaksi berjalan akan terus melebar," kata dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Menilik Peluang FILM Menyusup ke MSCI Global Standard
| Rabu, 10 Desember 2025 | 20:31 WIB

Menilik Peluang FILM Menyusup ke MSCI Global Standard

Menurutnya, pergerakan harga FILM merupakan kombinasi antara dorongan teknikal dan peningkatan kualitas fundamental.

Emiten Terafiliasi Grup Bakrie Kompak Menguat Lagi, Simak Rekomendasi Analis
| Rabu, 10 Desember 2025 | 20:09 WIB

Emiten Terafiliasi Grup Bakrie Kompak Menguat Lagi, Simak Rekomendasi Analis

Konglomerasi Salim bawa kredibilitas korporat, akses modal yang kuat, network bisnis yang luas, sehingga menjadi daya tarik investor institusi.

Reli Cepat Berujung Koreksi, Ini Prediksi Arah Harga Saham Mandiri Herindo (MAHA)
| Rabu, 10 Desember 2025 | 19:56 WIB

Reli Cepat Berujung Koreksi, Ini Prediksi Arah Harga Saham Mandiri Herindo (MAHA)

PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham dengan dana sebanyak-banyaknya Rp 153,58 miliar.

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 11:00 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Selain inisiatif ekspansinya, FAST akan diuntungkan oleh industri jasa makanan Indonesia yang berkembang pesat.

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia
| Rabu, 10 Desember 2025 | 10:00 WIB

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia

Setelah pergantian kepemilikan, gerak LABA dalam menggarap bisnis baterai cukup lincah di sepanjang 2024.

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:30 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Industri jasa makanan Indonesia diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan hingga 13% (CAGR 2025–2030). 

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:05 WIB

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara

Regulasi DHE 2026 mengurangi konversi valuta asing menjadi rupiah dari 100% ke 50%, membatasi likuiditas perusahaan batubara.

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:51 WIB

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya

Kebutuhan modal kerja untuk mengerjakan proyek IKN justru bisa menambah tekanan arus kas dan memperburuk leverage.

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:49 WIB

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun

Emiten bahan bangunan milik konglomerat Hermanto Tanoko itu berencana menambah tiga gerai baru tahun depan.

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:35 WIB

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO

Emiten yang memiliki basis kebun kelapa sawit di Kalimantan diprediksi relatif lebih aman dari gangguan cuaca.

INDEKS BERITA

Terpopuler