Prediksi Kurs Rupiah: Cenderung Tertekan Menanti Data Ekonomi AS

Rabu, 27 November 2019 | 23:49 WIB
Prediksi Kurs Rupiah: Cenderung Tertekan Menanti Data Ekonomi AS
[ILUSTRASI. JAKARTA,05/09-KURS DOLLAR. Karyawan penukaran mata uang asing menunjukan dollar Amerika Serikat di Masayu Agung, Jakarta, Rabu (05/09). Kurs rupiah hari ini diperkirakan cenderung melemah. KONTAN/Fransiskus Simbolon/05/09/2018]
Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keperkasaan dollar Amerika Serikat (AS) kembali menyeret turun mata uang rupiah.

Kemarin, Rabu (27/11),  kurs rupiah di pasar spot turun tipis 0,05% menjadi Rp 14.095 per dollar AS.

Setali tiga uang, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia melemah 0,11% menjadi Rp 14.096 per dollar AS.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah tertekan sentimen perang dagang. Sebab, belum ada kejelasan negosiasi dagang antara AS dan China. Ini membuat dollar AS melesat.

Terbaru, Presiden AS Donald Trump menyebut negosiasi antara AS dan China, yang telah melakukan perang dagang selama 16 bulan ini, sudah menemukan titik temu baru dan dapat berujung pada penandatangan kesepakatan dagang. Tetapi, pelaku pasar cenderung masih skeptis kesepakatan dapat terwujud dalam jangka pendek.

Baca Juga: Kinerja Bank Mandiri akan gonjang ganjing kalau kurs rupiah tembus Rp 37.000

Ditambah lagi, Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell, dalam pidatonya di Rhode Island, Senin lalu, menilai ekonomi masih positif. "Ini memberi sinyal The Fed kemungkinan tidak akan memangkas suku bunga acuan lagi di sisa tahun ini dan membuat dollar AS terus perkasa," jelas Josua, kemarin.

Sentimen-sentimen tersebut masih akan mempengaruhi kurs rupiah hari ini. Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menambahkan, rupiah juga bakal dipengaruhi rilis data-data ekonomi AS terbaru. Salah satunya data awal produk domestik bruto (PDB) AS di kuartal III-2019.

Baca Juga: Penambang Batubara Menggenjot Pasar Ekspor premium

Pada estimasi pertama, ekonomi AS di periode Juli-September lalu tumbuh 1,9%. Angka ini melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 2%. Untuk estimasi kedua ini, para analis memperkirakan produk domestik bruto (PDB) AS di triwulan III mencapai 1,9%.

Baca Juga: Ekonomi Masih Lesu, Bankir Lebih Realistis Hadapi 2020 premium

"Karena itu, rupiah berpeluang kembali melemah dan bergerak di rentang Rp 14.080Rp 14.115 per dollar AS," ujar Ibrahim.

Josua memperkirakan, pergerakan kurs rupiah masih stabil dengan kecenderungan turun. Rupiah ia prediksi akan bergerak di kisaran Rp 14.060Rp 14.125 per dollar AS.

Bagikan

Berita Terbaru

MDI Ventures Terseret Kasus TaniHub, Amvesindo Ajak Perbaiki Celah Sistemik
| Kamis, 31 Juli 2025 | 09:29 WIB

MDI Ventures Terseret Kasus TaniHub, Amvesindo Ajak Perbaiki Celah Sistemik

Pada Mei 2021, MDI Ventures memimpin pendanaan seri B senilai US$ 65,5 juta atau Rp 942 miliar untuk TaniHub Group.

Profit 23,65% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol (31 Juli 2025)
| Kamis, 31 Juli 2025 | 09:08 WIB

Profit 23,65% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol (31 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 31Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.901.000 per gram, harga buyback Rp 1.746.000 per gram.

Membedah Sentimen-Sentimen Utama yang Menekan Harga Komoditas Batubara dan Emitennya
| Kamis, 31 Juli 2025 | 08:28 WIB

Membedah Sentimen-Sentimen Utama yang Menekan Harga Komoditas Batubara dan Emitennya

Permintaan yang menurun dan pasokan yang masih berlimpah akan menahan harga batubara di bawah US$ 100 per ton.

Seiring Akuisisi Tambahan Kepemilikan Blok Corridor, Blackrock Akumulasi Saham MEDC
| Kamis, 31 Juli 2025 | 08:04 WIB

Seiring Akuisisi Tambahan Kepemilikan Blok Corridor, Blackrock Akumulasi Saham MEDC

Dari sisi produksi, akan ada tambahan sekitar 141 juta kaki kubik per hari (mmscfd) atau 24 mboepd sebagai efek akuisisi tersebut.

Pergerakan Kurs Rupiah Menanti Realisasi Belanja Pemerintah
| Kamis, 31 Juli 2025 | 07:02 WIB

Pergerakan Kurs Rupiah Menanti Realisasi Belanja Pemerintah

Langkah ini untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 5,2% pada 2025. Semester II-2025 menjadi penentu tercapainya target pertumbuhan ekonomi.

Dharma Satya (DSNG) Menikmati Lonjakan Harga CPO di Semester I
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:20 WIB

Dharma Satya (DSNG) Menikmati Lonjakan Harga CPO di Semester I

Manajemen DSNG memperkirakan harga CPO akan tetap bertahan karena permintaan masih cukup kuat, baik di dalam maupun luar1 negeri.

Tarif Pajak Baru Bisa Bikin Transaksi Kripto Layu
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:15 WIB

Tarif Pajak Baru Bisa Bikin Transaksi Kripto Layu

Ada beberapa poin perubahan ketentuan pajak yang diatur dalam PMK 50/2025. Yakni, perubahan ketentuan PPN dan PPh atas aset kripto. ​

Perbankan Swasta Masih Menabung Laba
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:10 WIB

Perbankan Swasta Masih Menabung Laba

Kinerja keuangan sejumlah bank swasta beraset besar berhasil tumbuh positif sepanjang paruh pertama 2025.​

Pembuktian Negara
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:09 WIB

Pembuktian Negara

Target pertumbuhan ekonomi 5,2% sangat berat untuk dicapai karena itu artinya di semester kedua ekonomi harus bisa melaju cepat.

Harga Emas Semakin Berkilau, Laba Hartadinata Abadi (HRTA) Semakin Memukau
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:05 WIB

Harga Emas Semakin Berkilau, Laba Hartadinata Abadi (HRTA) Semakin Memukau

Laba bersih  PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) di semester I-2025 mencapai Rp 348,9 miliar, atau tumbuh 69,5% secara tahunan (yoy).​

INDEKS BERITA

Terpopuler