Prediksi Rupiah: Masih Ada Tiket Penguatan Rupiah

Senin, 15 Juli 2019 | 06:05 WIB
Prediksi Rupiah: Masih Ada Tiket Penguatan Rupiah
[]
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdagangan rupiah akhir pekan lalu ditutup dengan penguatan terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Tenaga rupiah diperkirakan masih cukup kuat menghadapi the greenback di awal pekan ini.

Sekadar mengingatkan, pada Jumat lalu (12/7), rupiah menguat 0,42% ke Rp 14.008 per dollar AS di pasar spot. Dalam sepekan, rupiah menguat 0,53%. Rupiah menguat selama empat pekan berturut-turut.

Baca Juga: Bertemunya Jokowi dan Prabowo bakal mengangkat rupiah, Senin (15/7)  

Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim menilai, pidato Gubernur The Fed Jerome Powell yang memberikan sinyal peluang penurunan bunga akan menjadi tiket bagi penguatan rupiah hari ini (15/7). 

Sentimen domestik juga memberi lampu hijau untuk rupiah. Misalnya, disetujuinya Destry Damayanti sebagai calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia oleh DPR menjadi pendukung rupiah, karena selama ini dia dikenal sebagai ekonom pro pasar.

Baca Juga: BI diprediksi belum memangkas bunga, IHSG berpeluang menguat pekan depan  

Sedangkan Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat, rencana Presiden Jokowi memberi insentif pajak dan mempermudah investasi di bidang industri juga menjadi sentimen positif pendorong rupiah. Insentif ini berupa rencana pemangkasan Pajak Penghasilan (PPh) badan menjadi 20% dari sebelumnya 25% dan superdeductible tax

Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto turut menjadi sentimen positif. "Rekonsiliasai antara peserta pilpres mampu memperbaiki stabilitas politik, yang diharapkan juga mendorong stabilitas perekonomian," kata Josua.

Baca Juga: Sinyal penurunan bunga The Fed masih menjadi energi bagi rupiah

Menurut Josua, rupiah juga berpeluang menguat berkat proyeksi surplus neraca perdagangan Juni, yang akan diumumkan hari ini. Perkiraan dia, rupiah hari ini menguat dan bergerak di rentang Rp 13.950-
Rp 14.050 per dollar AS. 

Hitungan Ibrahim, rupiah cenderung menguat dengan rentang pergerakan Rp 13.980-Rp 14.040 per dollar AS. Tapi, dia mengingatkan, ada faktor risiko seperti seteru AS dan Prancis terkait pajak perusahaan TI, serta kenaikan harga minyak yang berpengaruh pada keuangan Tanah Air.

Baca Juga: Rupiah masih berpotensi menguat sepanjang pekan depan, ini penyokongnya

Bagikan

Berita Terbaru

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

INDEKS BERITA