Private Equity Asal Korea Selatan Mengurangi Kepemilikan Saham di MNCN

Selasa, 18 Juni 2019 | 05:15 WIB
Private Equity Asal Korea Selatan Mengurangi Kepemilikan Saham di MNCN
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Globalone Lux Private Equity Fund mengurangi kepemilikan saham di perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).

Berdasarkan laporan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 14 Juni 2019, kepemilikan Globalone Lux Private Equity Fund di MNCN berkurang sebanyak 130,75 juta saham.

Alhasil, Globalone Lux Private Equity Fund masih mendekap 766,67 juta saham yang mewakili 5,37% dari total saham MNCN.

Padahal, berdasarkan laporan KSEI per 13 Juni 2019, Globalone Lux Private Equity Fund tercatat baru saja menambah kepemilikan saham di MNCN.

Berdasarkan laporan tersebut, Globalone Lux Private Equity Fund tercatat menambah 115,8 juta saham MNCN. Sehingga, kepemilikan Globalone Lux Private Equity Fund di MNCN naik dari 5,47% menjadi 6,29% atau sebanyak  897,4 juta saham MNCN.

Globalone Lux Private Equity Fund masuk ke dalam daftar pemegang saham MNCN dengan kepemilikan di atas 5% atau lebih sejak pertengahan Februari 2019 lalu.

Globaone Lux Private Equity Fund merupakan dana yang dirilis dan dikelola oleh Globalone Asset Management Co., Ltd. Perusahaan yang berkantor di Hanyang Building, Seoul, itu berdiri sejak November 2010.

Yang menarik, perubahan kepemilikan saham MNCN juga terjadi pada PT Global Mediacom Tbk (BMTR), induk usaha Media Nusantara Citra.

Berdasarkan data KSEI per 13 Juni 2019, Global Mediacom tercatat mengurai 15,58 juta saham MNCN. Alhasil, kepemilikan Global Mediacom di MNCN berkurang menjadi 7,53 miliar saham yang mewakili 52,74% total saham MNCN.

Sementara berdasarkan data KSEI per 14 Juni 2019, Global Mediacom tercatat menambah 103,4 juta saham MNCN. Sehingga, kepemilikan Global Mediacom kembali bertambah menjadi 7,63 miliar saham yang mewakili 53,46% terhadap total saham MNCN.

Kemarin, Senin (17/6), harga saham MNCN anjlok sebesar 25% menjadi Rp 975 per saham. Investor Relation MNCN mengklarifikasi, belum ada peristiwa penting atau informasi material non-publik yang telah menyebabkan penurunan harga saham yang signifikan.

Bagikan

Berita Terbaru

Kino Indonesia (KINO) Memperkuat Kinerja Tahun Ini
| Kamis, 27 November 2025 | 04:20 WIB

Kino Indonesia (KINO) Memperkuat Kinerja Tahun Ini

Untuk menjaga kinerja keuangannya di sisa tahun, Manajemen KINO mengungkap, perseroan bakal berfokus meningkatkan efisiensi. 

Leasing Terafiliasi ATPM Mencetak Kinerja Lebih Apik Saat Pasar Lesu
| Kamis, 27 November 2025 | 04:15 WIB

Leasing Terafiliasi ATPM Mencetak Kinerja Lebih Apik Saat Pasar Lesu

Perusahaan leasing yang terafiliasi ATPM mencetak performa lebih apik dengan membukukan pertumbuhan outstanding pembiayaan setinggi 6,80%.

IHSG Tembus Rekor Baru Lagi, Saham Penopangnya Bukan Cuma Big Cap
| Kamis, 27 November 2025 | 04:10 WIB

IHSG Tembus Rekor Baru Lagi, Saham Penopangnya Bukan Cuma Big Cap

IHSG akhirnya menembus psikologis 8.600 dan ditutup di level 8.602,13. Ini berarti indeks telah tumbuh 20,09% sejak awal tahun.

RATU Bersiap Mengakuisisi Aset Baru di Bisnis Blok Migas
| Kamis, 27 November 2025 | 04:05 WIB

RATU Bersiap Mengakuisisi Aset Baru di Bisnis Blok Migas

PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) akan mengakuisisi aset blok migas baru di luar portofolio investasinya di Blok Cepu dan Blok Jabung. 

Right Issue Jumbo Tertunda, Laju PANI dan CBDK Tersendat
| Kamis, 27 November 2025 | 04:00 WIB

Right Issue Jumbo Tertunda, Laju PANI dan CBDK Tersendat

PANI masih menunggu surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas pernyataan pendaftaran PMHMETD III.

Bidik Proyek MBG, Produsen Susu Asal Malaysia Siap Bertarung dengan Pemain Lokal
| Rabu, 26 November 2025 | 17:36 WIB

Bidik Proyek MBG, Produsen Susu Asal Malaysia Siap Bertarung dengan Pemain Lokal

Farm Fresh Bhd. bakal mendirikan pertanian seluas 230 ha di Bandung dan sedang mencari kemitraan untuk membangun distribusi lokal.

Kinerja BBTN Sesuai Target, Laba Bersih Mencapai Rp 2,50 Triliun per Oktober 2025
| Rabu, 26 November 2025 | 15:45 WIB

Kinerja BBTN Sesuai Target, Laba Bersih Mencapai Rp 2,50 Triliun per Oktober 2025

Laba bersih BTN naik 13,72% jadi Rp 2,50 triliun per Oktober 2025, didukung kredit dan DPK. Analis proyeksikan laba Rp 3,30 triliun di 2025.

Sempat Dikoleksi Asing, Saham SMGR Mulai Terkoreksi di Tengah Pemulihan Kinerja
| Rabu, 26 November 2025 | 08:59 WIB

Sempat Dikoleksi Asing, Saham SMGR Mulai Terkoreksi di Tengah Pemulihan Kinerja

SMGR sudah pulih, terutama pada kuartal III-2025 terlihat dari pencapaian laba bersih setelah pada kuartal II-2025 perusahaan masih merugi.

KRIS dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Bikin Prospek Emiten Rumah Sakit Makin Solid
| Rabu, 26 November 2025 | 08:53 WIB

KRIS dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Bikin Prospek Emiten Rumah Sakit Makin Solid

Simak analisis prospek saham rumah sakit HEAL, SILO, dan MIKA) tahun 2026 yang berpotensi disulut kenaikan iuran BPJS dan implementasi KRIS.

Setelah Cetak Rekor & Koreksi, Arah IHSG Menanti Data Penting dari Indonesia dan AS
| Rabu, 26 November 2025 | 08:45 WIB

Setelah Cetak Rekor & Koreksi, Arah IHSG Menanti Data Penting dari Indonesia dan AS

Pelaku pasar juga menunggu rilis sejumlah data makroekonomi penting seperti indeks harga produsen, penjualan ritel dan produksi industri AS.

INDEKS BERITA

Terpopuler