Berita Saham

Prodia (PRDA) Menjaga Keberlanjutan Secara Holistik Lewat ESG

Kamis, 04 April 2024 | 06:00 WIB
Prodia (PRDA) Menjaga Keberlanjutan Secara Holistik Lewat ESG

ILUSTRASI. Petugas melayani konsumen di kantor Prodia Jakarta, Rabu (29/7/2020). TRIBUNNEWS/HO

Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang laboratorium klinik, produksi gas rumah kaca dari PT Prodia Widyahusada Tbk mungkin tak sebesar perusahaan di industri lain. Namun, mereka tetap konsisten menjaga lingkungan dalam operasional sehari-hari, sembari memperhatikan aspek sosial dan menjaga tata kelola perusahaan yang baik.

Mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), saham Prodia dengan sandi PRDA masuk dalam jajaran indeks ESG Quality 45 IDX Kehati dan ESG Sector Leaders IDX Kehati.

ESG Sector Leaders Kehati adalah indeks yang berisikan saham  dengan hasil penilaian kinerja ESG di atas rata-rata sektornya serta memiliki likuiditas yang baik. Sedang ESG Quality 45 IDX Kehati berisikan 45 saham terbaik dari hasil penilaian kinerja ESG dan kualitas keuangan perusahaan serta punya likuiditas baik.

Dewi Muliaty, Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk, menjelaskan, Prodia menyadari, penerapan ESG atau nilai-nilai keberlanjutan merupakan aspek krusial dalam menjamin keberlangsungan suatu bisnis. Sejak 2019, perusahaan ini melaksanakan prinsip-prinsip dasar ESG. 

Pada 2023 lalu, Prodia melakukan pemetaan nilai-nilai dan strategi kebijakan keberlanjutan. Hasil atas pemetaan ini mereka tuangkan dalam Sustainability Blueprint Prodia yang dijalankan 2024 hingga 2030.

Selain itu, Prodia juga konsisten melaporkan kinerja bisnis keberlanjutan melalui Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan. "Perseroan menyadari dengan menjalankan bisnis berlandas prinsip ESG, akan membawa Perseroan jadi perusahaan berkelanjutan," ujar Dewi.

Sustainability Blueprint Prodia jadi panduan dalam mengelola dan merespons isu-isu keberlanjutan yang signifikan bagi keberlangsungan bisnis perusahaan. Tujuannya, agar implementasi nilai-nilai keberlanjutan berdampak positif bagi pelanggan, vendor, supplier, karyawan, bahkan hingga keluarga karyawan dan bisa memberikan efek domino.

Ada berbagai strategi yang Prodia lakukan untuk menjaga lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik. 

Prodia melihat, aspek lingkungan itu penting dan tidak terpisahkan. Proses operasional bisnis perusahaan tetaplah memiliki potensi dampak negatif terhadap lingkungan karena menghasilkan limbah. "Pengelolaan limbah medis dan nonmedis jadi perhatian penting Prodia agar dampak timbulan limbah ini tidak mengontaminasi lingkungan operasional outlet Prodia," kata Dewi. 

Oleh karena itu, Prodia menerapkan prosedur waste management strategy untuk pengelolaan limbah medis dan nonmedis yang dihasilkan. Untuk limbah cair (efluen), Prodia memiliki pedoman instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) . Untuk pengelolaan dan pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), Prodia bekerjasama dengan pihak ketiga yang telah bersertifikasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Selain limbah, penggunaan air dan energi juga dijaga agar sesuai dengan kebijaksanaan penggunaan, baik untuk laboratorium maupun nonlaboratorium," ungkap Dewi.

Untuk menekan gas rumah kaca, Prodia menjalankan program kebijakan rasio work from home & work from office yang telah manajemen sepakati, pemilahan sampah berdasarkan jenisnya, serta implementasi Pro In U untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan Prodia.

Dalam mengelola lingkungan, Prodia mencatat pemakaian energi dan emisi menggunakan rasio Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dan memperoleh hasil sebesar 16,40 GJ/orang/tahun. Capaian ini turun dari 2022 sebesar 16,44 GJ/orang/tahun. "Perhitungan ini menunjukkan, pemakaian energi yang terhitung efisien," sebut Dewi.

Dalam kegiatan sosial, Prodia memiliki sederet inisiatif. Baik yang berdampak untuk karyawan, pelanggan, maupun masyarakat. Untuk karyawan, Prodia menjamin keamanan, keselamatan, dan kesehatan mereka, salah satunya melalui kebijakan K3 berstandar nasional maupun global. Termasuk, keselamatan radiasi dan/atau keamanan sumber radioaktif, yang perusahaan sosialisasikan secara berkala terhadap seluruh karyawan Prodia.

Sementara untuk pelanggan, Prodia menerapkan jaminan mutu dalam hasil pelayanan, mulai dari praanalitik (pengambilan sampel) sampai pasca analitik (penyerahan hasil). Dewi bilang, pemeriksaan laboratorium Prodia telah diakui dan punya standar global. 

Selain itu, Prodia aktif  berkontribusi bagi masyarakat sekitar wilayah operasional mereka melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR). Seperti skrining thalassemia gratis, pemeriksaan genetik gratis kepada odalangka (prochromosommal), skrining darah lengkap kepada masyarakat, pemberdayaan masyarakat dalam upaya konservasi terumbu karang di Nusa Penida.

Prodia juga berperan aktif  mendukung riset dan penelitian kedokteran laboratorium atau biosains melalui Prodia Education & Research Institute (PERI), dengan   beasiswa bagi S1-S2 hingga S3 di bidang kedokteran dan science di seluruh Indonesia setiap tahunnya.

Lalu, untuk menjaga tata kelola perusahaan yang baik dan sesuai dengan regulasi yang berlaku, Prodia memiliki pedoman prinsip dan standar etika bisnis yang mewajibkan setiap karyawan untuk berperilaku etis dan profesional. 

"Penerapan GCG mengedepankan kepatuhan guna mendukung bisnis yang beretika, bersih, dan berintegritas," beber Dewi.

Investasi ESG

Berbagai inisiatif ini sudah masuk dalam pilar sustainability blueprint. Ada empat pilar yang menjadi fokus Prodia dalam cetak biru ini. 

Pertama, promoting healthcare services for all atau mempromosikan layanan kesehatan untuk masyarakat. Kedua, developing good corporate governance atawa mengembangkan tata kelola yang baik. Ketiga, involving people atau keterlibatan masyarakat. Serta actualizing sustainable environment atau mewujudkan lingkungan berkelanjutan.

Dalam menjalankan strategi ini, Dewi bilang, perlu komitmen investasi di berbagai bidang. Misalnya, pilar pertama, investasi Prodia lakukan untuk inovasi berkelanjutan melalui jejaring bidang penelitian dan pendidikan. Untuk pilar kedua terkait good governance, strategi yang Prodia tetapkan, misalnya, dengan berinvestasi dalam penyelenggaraan workshop tentang strategi keberlanjutan bagi direksi dan komisaris secara berkala.

Pilar ketiga yang menyasar karyawan dan masyarakat lebih luas, Prodia laksanakan dengan program pengembangan masyarakat untuk meningkatkan aspek kesehatan, edukasi dan kesejahteraan masyarakat.

"Untuk pilar keempat, salah satu strateginya, dengan berinvestasi pada gedung  yang lebih ramah lingkungan, yang t memerlukan pendanaan yang tidak sedikit," kata Dewi. 

Bukan cuma itu, untuk menjaga lingkungan, Prodia akan berinvestasi dalam penggunaan kendaraan listrik untuk operasional, serta membuka kemungkinan investasi penggunaan untuk solar system, serta penggunaan peralatan  (komponen) yang mengurangi emisi CO2.

Untuk melengkapi pilar keberlanjutan ini, Prodia juga melakukan beberapa strategi lain. Ambil contoh, melakukan praktik operasional yang adil bagi pihak ketiga atau pemasok. Ini guna memenuhi kebutuhan lab klinik yang bertanggung jawab. Selain itu, menjaga privasi dan keamanan data para pelanggan atau pasien.

Prodia juga menyiapkan pengelolaan rantai pasok untuk menjaga integritas dari aset laboratorium maupun aset penunjang lainnya. Untuk ini, Prodia melakukan langkah mitigasi dengan pembentukan Business Continuity Plan Team-Supply Chain, protokol yang dibuat untuk memastikan operasional perusahaan tetap berjalan baik saat terjadi force majeure.

Kinerja 2023

Dewi mengakui, perlu upaya konkrit dan konsistensi dalam penerapan nilai-nilai keberlanjutan di bisnis Prodia. Jurus ini untuk menghadapi sejumlah tantangan seperti kurangnya pemahaman mengenai relevansi nilai ESG bagi keberlanjutan bisnis. "Edukasi yang lebih luas diperlukan untuk meningkatkan kesadaran tentang manfaat jangka panjang dari pendekatan berkelanjutan," ujarnya.

Dia menyebutkan, butuh juga perubahan perilaku karyawan jadi budaya keberlanjutan dalam mengimplementasikan ESG supaya optimal. 

"Perseroan yakin, dengan adanya implementasi kerangka keberlanjutan ini, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dan pemangku kepentingan terhadap kinerja Perseroan untuk jangka panjang," ungkap Dewi. 

Dengan implementasi berbagai inisiatif keberlanjutan, pada akhirnya, Prodia yakin, akan berpengaruh ke kinerja ekonomi perusahaan dan menciptakan sustainable business

Untuk kinerja ekonomi, di akhir 2023, Prodia mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan senilai Rp 2,22 triliun. Perolehan ini lebih tinggi 1,87% dibanding akhir 2022 lalu yang sebesar Rp 2,18 triliun. Di sisi lain, ada kenaikan beban pokok pendapatan 5,73% menjadi Rp 903 miliar. 

Alhasil, di akhir 2023, Prodia mencatatkan laba Rp 259,87 miliar, lebih rendah 30% dari keuntungan pada 2022 yang mencapai Rp 371,64 miliar. 

Tapi, di 2024, manajemen Prodia lebih optimistis dengan memproyeksikan pertumbuhan pendapatan di atas rata-rata (CAGR) melalui pertumbuhan segmen business to consumer (BtoC) dan kerjasama segmen business to business (BtoB). Ini untuk memperbesar rujukan tes khusus esoterik yang mendukung pengelolaan penyakit kronik, dan berbagai paket tes wellness – healthy lifestyle assessment package.

Analis Sucor Sekuritas Indonesia Anmol Sadhwani melihat, ada beberapa penyebab penurunan kinerja PRDA tahun lalu. Antara lain, margin yang lebih tipis di akhir kuartal IV karena kampanye promosi, depresiasi, dan biaya marketing. Namun, di sisi pendapatan, ada kenaikan pendapatan dari pasien individu atau walk-in customers di kuartal akhir 2023. 

Anmol berekspektasi, PRDA bisa membukukan pendapatan lebih tinggi di tahun ini, seiring dengan harga rata-rata atau average selling price (ASP) yang lebih tinggi dibandingkan dengan base rendah di tahun lalu. Pertumbuhan juga bisa datang dari rencana ekspansi dua sampai tiga lab klinik, 30 outlet point of care (POC),  dan lima lab rumahsakit.

Dengan potensi normalisasi biaya promosi dan konsultan, Anmol memproyeksikan , ada kenaikan laba di 2024, dengan potensi peningkatan 15,9% menjadi Rp 301 miliar.

Langkah Prodia secara agresif mengembangkan layanan digital dan home-service juga akan mendorong pertumbuhan di masa mendatang. Prodia berpeluang mencetak pertumbuhan pendapatan rata-rata (CAGR) lima tahun 7,6% bersamaan dengan pertumbuhan laba rata-rata 5%. 

Anmol mempertahankan rekomendasi beli, mengingat saham PRDA masih diperdagangkan di price to earning (PE) 12,6 kali dari proyeksi 2024. Dia menyebutkan, Prodia juga menjadi penyedia layanan yang baik saat kesadaran akan kesehatan lebih tinggi di Indonesia.

Terbaru