ILUSTRASI. Petugas mengecek gabah yang dikeringkan di Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog di Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5/2024). Direktur Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menyatakan bahwa total serapan beras dalam negeri mencapai 535 ribu ton atau setara 1.050 juta ton gabah dengan serapan gabah tersebut berasal dari petani langsung maupun penggilingan padi sejak masa panen raya berlangsung. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Sandy Baskoro
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan produksi beras pada tahun ini berpotensi mengerek volume impor beras. Sementara Badan Pangan Nasional (Bapanas) kembali memperpanjang relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras premium dan medium.
Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menyoroti penurunan produksi beras pada tahun ini. Bahkan, menurut dia, penurunan produksi tersebut bisa berdampak pada penambahan volume impor yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.