Produksi Tahunan Ophir Energy Lebih Tinggi 8% dari Ekspektasi

Selasa, 15 Januari 2019 | 15:54 WIB
Produksi Tahunan Ophir Energy Lebih Tinggi 8% dari Ekspektasi
[]
Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sehari setelah menolak tawaran Medco, perusahaan minyak dan gas (migas) asal London Ophir Energy mengumumkan produksi tahunan Ophir melampaui ekspektasi. Kinerja aset Ophir di Asia Tenggara disebut melampaui harapan perusahaan dan menyumbang arus kas sebesar US$ 110 juta di tahun 2018.

“Dengan integrasi aset Santos South East Asia yang sukses, Ophir telah secara signifikan memperkuat portofolio produksi dan pengembangannya. Kami sekarang berada pada posisi yang baik untuk menghasilkan arus kas bebas yang signifikan di masa mendatang. Bisnis dan neraca dasar kami tetap kuat." Kata Alan Booth, CEO Ophir dalam keterangan resmi di situs perusahaan, Selasa (15/1). 

Total produksi harian Ophir berada di posisi 29.700 barel setara minyak per hari atau barrel of oil equivalent per day (boepd) pada 2018, angka ini naik 8% di atas ekspektasi perusahaan. Aset di kawasan Madura, Sampang and Blok 12W berkontribusi sebesar 18.000 boepd.

Tahun ini, Ophir memperkirakan produksi harian berada di level 25.000 boepd. Dan menyiapkan belanja modal sebesar US$ 150 juta. Sebagian besar belanja modal, sekitar US$ 110 juta untuk pengembangan produksi untuk menambah arus kas perusahaan, termasuk Bualuang dan Madura dan pengembangan Meliwis.

Perusahaan berharap dapat mempertahankan biaya operasi tahun ini sebesar US$ 12 per boe. Namun, biaya tahun ini diprediksi bakal lebih tinggi menjadi US$ 16 per boe. Tingginya biaya operasi ini lantaran ada kenaikan biaya pemeliharaan di ladang Indonesia dan Thailand.

Medco sempat meminang Ophir, namun tawaran itu ditolak karena harga yang dianggap terlalu murah. Ophir meminta Medco menaikkan harga penawaran menjadi £ 340 juta untuk 707 juta saham atau setara Rp 6,39 triliun.

Mengacu pada informasi di situs perusahaan, Ophir memiliki banyak aset lapangan lapangan eksplorasi di beberapa wilayah Afrika. Kini, Ophir mulai membidik kawasan Asia dengan mengakuisisi aset dari perusahaan migas asal Australia, Santos Limited senilai US$ 205 juta. 

Namun, awal bulan ini perpanjangan lisensi blok untuk proyek gas alam cair di wilayah Guinea Khatulistiwa ditolak lantaran perusahaan tak punya cukup anggaran. Ophir menyebut langkah ini ditempuh sebagai strategi dalam meningkatkan posisi likuiditasnya. "Penting bagi kami mengurangi komitmen modal eksplorasi di masa depan dan semakin meningkatkan posisi likuiditas kami," kata Booth. 

Booth menambahkan, Ophir tengah melakukan negosiasi untuk merasionalisasi bagian dari portofolio eksplorasi perbatasan kami dengan potensi tidak hanya menghasilkan uang tunai. Ophir tetap memperhatikan nilai potensial dari aset gas yang berada di Tanzania meski waktu pengembangannya belum ditentukan. 

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)
| Minggu, 08 Juni 2025 | 09:23 WIB

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (8 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,63% jika menjual hari ini.

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:35 WIB

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas

Di balik reputasinya sebagai penyedia kamar murah dan layanan check-in kilat, OYO punya ambisi lebih besar. Apa itu?

 
Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:20 WIB

Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang

Ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat ke Tanah Suci. Tak hanya calon jemaah yang gundah gulana, agen travel juga pusing alang kepalang. 

 
Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

INDEKS BERITA

Terpopuler