Program B40 Membutuhkan Minyak Sawit 14,2 Juta Ton

Senin, 24 Februari 2025 | 07:10 WIB
Program B40 Membutuhkan Minyak Sawit 14,2 Juta Ton
[ILUSTRASI. Pekerja membongkar muatan kelapa sawit dari dalam truk di sebuah tempat jual beli tanda buah segar (RAM) di Desa Purnama Dumai, Riau, Sabtu (18/1/2025). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/rwa.]
Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mulai menerapkan program biodiesel B40 tahun ini. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan kebutuhan minyak sawit atau crude palm oil (CPO) tahun ini bisa melonjak. 

Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Edi Wibowo mengatakan pada  2024 kuota biodiesel sebesar 13,4 juta kiloliter (kl). Dengan jumlah tersebut, dibutuhkan CPO sekitar 12,18 juta ton atau 24% dari total produksi CPO yang diperkirakan 50 juta ton.

"B40 pada 2025 dengan alokasi sekitar 15,62 juta kiloliter akan memerlukan CPO sekitar 14,2 juta ton, ini sekitar 28% dari produksi CPO yang perkiraan 50 juta ton (tahun ini)," ujar Edi dalam diskusi Hilirisasi Sawit, Sabtu (22/2).

Baca Juga: Ekspor CPO Terpangkas Mandatori B40 dan Produksi

Dia menyatakan bahwa penerapan biodiesel saat ini relatif lancar, baik dari sisi pasokan maupun penyaluran. Dia mencontohkan dari sisi kualitas, saat ini sudah jarang terdengar isu terkait teknis seperti mesin yang cepat rusak.

Saat ini penerapan B35 membuat negara menghemat devisa sekitar US$ 7,8 miliar atau Rp 124,28 triliun dan program B40 diproyeksikan menghemat Rp 147,5 triliun.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Penyusunan Aturan Elpiji Satu Harga Hampir Tuntas
| Selasa, 11 November 2025 | 06:48 WIB

Penyusunan Aturan Elpiji Satu Harga Hampir Tuntas

Revisi Perpres LPG selain memastikan kejelasan hukum para sub-pangkalan, juga mengatur penyetaraan harga elpiji di wilayah Nusantara.

Pebisnis Minta Masa Transisi untuk B50
| Selasa, 11 November 2025 | 06:44 WIB

Pebisnis Minta Masa Transisi untuk B50

Semakin tinggi kadar biodiesel dalam bahan bakar maka semakin tinggi disparitas harga CPO dengan solar dalam kandungan bahan bakar.

Pembatasan Izin Smelter Akibat Kelebihan Produksi
| Selasa, 11 November 2025 | 06:42 WIB

Pembatasan Izin Smelter Akibat Kelebihan Produksi

Kementerian ESDM berencana memangkas target produksi bijih nikel pada tahun depan lantaran pasokan ke pasar sudah berlebih

Nila Tukar Rupiah Terangkat Data Ekonomi
| Selasa, 11 November 2025 | 06:30 WIB

Nila Tukar Rupiah Terangkat Data Ekonomi

Berdasar data Bloomberg, rupiah di pasar spot naik 0,22% secara harian menjadi Rp 16.654 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (10/11).

Antara Ancaman Koreksi dan Lanjut Reli, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 11 November 2025 | 06:25 WIB

Antara Ancaman Koreksi dan Lanjut Reli, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Saham-saham di sektor keuangan jadi pemberat IHSG. Tapi, koreksi tersebut cukup wajar, mengingat IHSG telah reli dan mencatat ATH.

Menimbang Penawaran ST015,  SBN Ritel Terakhir di 2025
| Selasa, 11 November 2025 | 06:15 WIB

Menimbang Penawaran ST015, SBN Ritel Terakhir di 2025

Sebelum tutup tahun, pemerintah mulai menawarkan SBSN ritel terakhir di 2025 yaitu instrumen Sukuk Tabungan seri ST015

Kantong Belanja di Luar Jawa Mulai Menebal
| Selasa, 11 November 2025 | 06:03 WIB

Kantong Belanja di Luar Jawa Mulai Menebal

Optimisme konsumen dan belanja masyarakat di luar Pulau Jawa naik lebih tinggi​                     

Menakar Sejauh Mana Imbas Monopoli Pasar Jika Gojek dan Grab Merger
| Selasa, 11 November 2025 | 06:02 WIB

Menakar Sejauh Mana Imbas Monopoli Pasar Jika Gojek dan Grab Merger

Analis curiga, keterlibatan pemerintah demi menghindari UU Anti Monopoli dan Persaingan Usaha karena berpotensi besar kena semprit KPPU.

Harap-Harap Cemas Pasokan Emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
| Selasa, 11 November 2025 | 06:00 WIB

Harap-Harap Cemas Pasokan Emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Insiden di tambang Grasberg telah mengganggu operasi produksi konsentrat Freeport Indonesia, sebagai pemasok utama emas murni bagi ANTM

Realisasi Rumah Subsidi Sudah Mencapai 220.251 Unit
| Selasa, 11 November 2025 | 05:20 WIB

Realisasi Rumah Subsidi Sudah Mencapai 220.251 Unit

Realisasi tersebut memiliki nilai total pembiayaan sebesar Rp 27,34 triliun yang melibatkan 39 bank penyalur,

INDEKS BERITA

Terpopuler