KONTAN.CO.ID - Boleh saja ada anggapan pandemi virus corona disease (Covid-19) merontokkan daya beli masyarakat. Namun jangan frustasi dulu, masih ada kok kelompok masyarakat yang masih memiliki daya beli termasuk daya beli untuk properti. Setidaknya pengalaman ini dirasakan oleh Erwin Karya, Direktur Ray White Indonesia, salah satu perusahaan agen penjualan properti di Indonesia.
Ketika pandemi tiba di bulan Maret lalu, banyak pengembang mulai menahan diri mencetak proyek hunian baru karena khawatir daya beli tak mampu menyerapnya. Kondisi ini tentu mengganggu bisnis agen properti yang kekurangan pasokan untuk didagangkan ke ke konsumen, terutama properti yang baru. Kami sebagai agen bernasib sama dengan pengembang, kata Erwin.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.